Festival WinSpree dilaksanakan selama dua hari yaitu pada hari sekolah dan hari libur. Puncak acara di mana panitia mengundang penyanyi ternama adalah pada hari libur agar pengunjung dari luar sekolah juga bisa menikmatinya.
Hari pertama festival difokuskan kepada bazar sekolah, band pengisi festival di hari pertama merupakan band skala kecil seperti Missing J dan kumpulan band buatan siswa lainnya. Festival hari pertama ini juga bertujuan untuk melepaskan penat para siswa tahun akhir sebelum masuk masa ujian.
Doyoung memutuskan untuk turut serta menghadiri festival di hari kedua. Pada hari itu penampilan panggung didominasi oleh jajaran idol AGHIS dan beberapa idol tambahan lainnya. Selain karena luang, Doyoung juga ingin menjemput Asahi pulang bersamanya mengingat Asahi menginap di sekolah dengan panitia lainnya.
Puncak acara masih butuh waktu beberapa jam lagi, sehingga Doyoung memutuskan untuk jalan-jalan melihat stan yang tersedia di bagian bazar. Dia juga membeli beberapa camilan kesukaan ibunya dan Asahi.
"Oh, Doyoung!" Seseorang memanggil Doyoung, orang itu sedang dikerumuni oleh banyak penggemar meskipun sudah ada beberapa orang penjaga.
"Ah, Woozi ssi. Apa kabar?" Orang itu adalah Woozi, penyanyi ternama yang pernah ia temui di taman bermain bulan lalu.
"Baik, kamu sendiri gimana? Pianonya udah aman kan?" Woozi terbiasa menghiraukan kerumunan yang mengelilinginya. Tapi melihat reaksi risih dari Doyoung, dia mengajak Doyoung untuk pergi ke ruang khusus tamu sekolah.
"Piano kakek udah aku simpan lagi, Woozi ssi. Terimakasih karena mau ngebantuin aku nyari piano itu dan soal transaksinya" Doyoung menjawab pertanyaan Woozi sebelumnya saat mereka sudah tidak lagi berada di kerumunan.
"Syukurlah.. Oh iya, juniorku ada yang sedang bersekolah di sini. Nanti aku kenalkan ya?" Woozi membuka pintu ruang khusus tamu sekolah, ada beberapa orang yang tengah bersantai dan menikmati waktu luang mereka.
"Yedamiee, nasiku jangan diambil" Yedam yang akan menyuap sendok berisi nasi dan lauk menghentikan gerakannya karena tersentak kaget.
"Satu doanggg, itu Dk hyung udah ngambil tiga" Kali ini Seokmin yang menghentikan gerakannya. Dua jari teracung sebagai tanda meminta perdamaian.
"Maaf ya, Doy. Kelakuan mereka berdua emang absurd. Ini juniorku yang lagi sekolah di Diamond, kalau yang lagi ngunyah sendok itu Seokmin. Kamu mungkin udah tau mereka duluan dari tv"
"Aku kenal dia, hyung. Kita sekelas di sini" Yedam berujar santai. Woozi berseru kaget, tidak tahu kalau dari tadi dia memperkenalkan sekolah pada siswanya sendiri.
"Sebentar, ngga ada idol lain selain kamu, Damie?" Pertanyaan Woozi dijawab dengan gelengan kepala oleh Yedam.
"Doyoung-ah, yang kamu tidak suka itu Yedam? Aku ingat bagian kalian yang sekelas"
Doyoung memilih bungkam. Menjawab pertanyaan itu sekarang sama saja dengan memberikan ayam pada singa lapar.
"Jangan diperpanjang, hyung. Di sini rame, dan itu urusanku sama dia" Woozi melotot tidak terima, begitu juga beberapa orang yang ada di sana. Yedam hanya bersikap acuh, membiarkan suasana canggung menyelimuti Doyoung seorang diri.
"Kalau ngga ada yang dibicarain lagi, aku mau pamit keluar. Aku mau mencari sepupuku dulu, Woozi ssi" Mood Woozi yang berubah drastis mengiyakan izin Doyoung. Padahal rencananya tadi mereka mau berbicara tentang banyak hal yang memungkinkan.
"Sepupu?" Yedam bertanya pada Woozi setelah melihat Doyoung pergi meninggalkan ruangan.
"Iya, teman sekolahmu juga kan?" Respon Woozi dibalas dengan tatapan bingung dari Yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity || Treasure Multiship
FanfictionSering mendengar istilah populasi 1%? Bagaimana dengan populasi 0,1% di mana hanya sesama alumni dan tenaga pengajar di sana yang tahu latar belakang pasti dari siswanya? Diceritakan tentang dua kehidupan sekolah yang dialami oleh anak-anak remaja...