Sejak acara liburan sekolah, Hyunsuk tetap bersikap sama seperti biasanya. Seakan tidak pernah menyebutkan nama asli dari seorang Park Jihoon. Sedangkan Jihoon terus mencari celah agar keduanya bisa berbicara empat mata dan selalu gagal karena Hyunsuk kerap menghindar ditinggal berdua dengan Jihoon.
Masalah di antara mereka berdua Jihoon pikir harus segera diselesaikan, namun Hyunsuk sendiri tidak mau kooperatif untuk urusan mengenal dari awal. Jihoon ingin tahu bagaimana bisa Hyunsuk tahu tentang dirinya ketika dia bahkan baru mengenali Hyunsuk di sekolah.
Apakah Jihoon termasuk salah satu dari masa lalu yang ingin Hyunsuk lupakan? Lalu mengapa Hyunsuk tetap bersikap baik padanya selama ini?
"Suk, ayo bicara berdua" Jihoon sekali lagi berusaha untuk mengajak Hyunsuk berbicara empat mata dengannya.
"Ngomongin tentang apa, Ji?"
"Tentang kita yang mulai kenalan lagi dari awal" Hyunsuk menghela napas lalu beranjak dari bangkunya. Dia mengisyaratkan Jihoon untuk mengikutinya pergi.
Mereka berdua berada di atap sekolah, tempat yang paling jarang dikunjungi oleh siswa lainnya. Hyunsuk memegang pagar pembatas, ia melihat beberapa siswa tengah mengikuti kelas olahraga di lapangan sekolah.
"Kamu bener. Aku Park Jihoon, bukan Lee"
"Udah? Segitu aja yang mau kamu kasih tau?" Hyunsuk bertanya tanpa melihat ke arah Jihoon.
"Sejauh apa yang kamu tau tentang aku? Coba kasih tau"
"Park Jihoon, putra dari Park Chanyeol dan Byun Baekhyun. Ayahnya pemilik sekaligus CEO dari PCY IT Company, papanya pengelola Baek Restaurant"
"Darimana kamu tahu itu?" Jihoon benar-benar tidak habis pikir, sejauh mana Hyunsuk mengenali dirinya. Hyunsuk bahkan tahu panggilan kedua orangtuanya.
"Ayo kenalan dari awal, Ji" Hyunsuk mengulang kalimat Jihoon.
"Gimana kita mau kenalan dari awal, Suk? Kamu tau seluk beluk keluarga aku ketika aku bahkan gak tau kamu bisa tau aku bukan Lee Jihoon dari mana" Ucap Jihoon yang sedang berperang dengan batinnya sendiri. Ia ingin marah, tapi di satu sisi dia merasa jadi orang yang menyedihkan.
"Apa aku bagian dari masa lalu kamu?" Jihoon lirih, ia penat dengan pikirannya sendiri.
"Aku Choi Hyunsuk, salah satu korban kecelakaan yang keluarga kalian selamatkan" Hyunsuk memperkenalkan dirinya.
"Suk, aku gak paham kamu ngomong apa"
"5 tahun lalu, tabrakan beruntun di depan perusahaan ayah kamu. Satu bus meledak dan terbakar" Hyunsuk mulai menarasikan peristiwa di masa lalu.
Flashback
Jihoon ikut berlari dengan sang ayah bersama beberapa orang lain untuk membantu menyelamatkan orang yang masih terjebak di setiap kendaraan. Jihoon membuka pintu bus, melihat seorang lelaki bertubuh lebih kecil darinya dengan kondisi terluka ringan.
"Pegang tangan aku, kita harus cepat supaya saat medis tiba tinggal mengurus yang terluka parah" Tangan Jihoon menggenggam tangan lelaki itu. Mereka berdua lalu menepi ke pinggir jalan.
"Ayah, di bus itu pada luka-luka. Banyak yang ngga keliatan sadar" Chanyeol menghampiri sang anak, ia baru saja memapah wanita paruh baya dari salah satu mobil.
"Jihoon tunggu di sini dulu ya? Bantuin papa buat ngasih heatpack ke yang lain. Biar ayah dan petugas lain yang pergi ke sana" Usai pamit, Chanyeol kembali berlari menghampiri tempat kejadian perkara.
Jihoon menuruti perintah ayahnya untuk membantu Baekhyun membagikan heatpack cadangan di kantor sang ayah pada para korban. Suhu malam itu dingin menusuk tulang mengingat sebentar lagi mendekati musim dingin.
Heatpack selanjutnya diberikan kepada sosok lelaki yang ia selamatkan dengan tangannya sendiri. Mata lelaki itu masih tertuju pada bus yang ringsek di bagian depan dan belakang.
"Semuanya mundur! Ada bau hangus" Teriak salah satu petugas yang ada, para penolong bergerak menjauhi rentetan kendaraan tersebut.
Tidak lama asap mulai tampak, sumbernya dari mesin bus. Api terlihat selang beberapa detik, membakar bagian dalam bus tersebut. "Appa! Eomma!"
Lelaki itu berteriak histeris, ia ingin berlari ke sana namun lengannya ditahan oleh Jihoon. Baekhyun datang memeluknya, menenangkan lelaki itu yang masih menangis meraung-raung.
"Aku minta maaf, nak" Baekhyun ikut menangis bersama lelaki seusia anaknya itu. Dari teriakannya, Baekhyun tahu betapa sakit hatinya melihat orang tersayang tidak selamat.
End of flashback
"Media mengenal orang tua kamu, sedangkan aku tau kamu manggil mereka dengan sebutan ayah dan papa" Sambung Hyunsuk setelah usai bercerita. Dia adalah sosok yang diselamatkan oleh Jihoon sendiri, anak lelaki yang telah jadi yatim piatu sejak 5 tahun yang lalu.
Jihoon diam, ia ingat kejadian itu. Tapi jahat kah bila Jihoon melupakan sosok Hyunsuk? Setelah kejadian itu tidak ada lagi pertemuan di antara mereka. Berkenalan di tengah suasana panik rasanya juga tidak etis.
Jadi, hanya Hyunsuk yang ingat dengan sosok Jihoon. Setelah 5 tahun lamanya, akhirnya Hyunsuk bertemu dengan lelaki yang menyelamatkan dia.
"Aku jahat ya, Suk? Ngga ngenalin wajah kamu sama sekali"
"Dari awal kamu ngenalin diri sebagai Lee Jihoon, aku tahu kamu ngga inget sama aku haha" Hyunsuk tertawa ringan.
"Kenapa jadi Lee Jihoon?" Tanya Hyunsuk lagi.
"Aku bukan siswa asli di sini. Aku salah satu siswa AGHIS yang sedang program kelulusan" Jihoon tidak peduli dengan perannya lagi, biarkan Hyunsuk mengetahui semuanya.
"Bersama dengan Jay dan Jake?" Jihoon hanya mengangguk.
"Bukannya orang luar tidak boleh tau?"
"Kamu boleh tau jika siswa AGHIS sendiri yang ngasih tau. Kalau kamu tanya di sini ada siapa aja selain aku, baru aku ngga bisa ngasih tau kamu. Tunggu mereka sendiri yang cerita" Jelas Jihoon.
"Aku minta tolong ke kamu, Suk. Tetep panggil aku sebagai Lee Jihoon, seengganya sampai nama aku muncul di daftar alumni AGHIS.
Dan satu lagi, izinkan semua temen kamu buat kenal kamu dari awal. Jangan biarin mereka merasa asing sama kamu karena kamu terlalu menutup diri. Kamu boleh bergantung ke aku soal finansial, supaya kamu tetep bisa main sama temen kamu yang lain"
"Kamu ngga perlu begitu,Ji" Hyunsuk sadar diri, ia tidak pantas bergantung pada Jihoon demi memperbaiki hubungan pertemanannya.
"Aku bagian dari masa lalu kamu, Suk. Salah satu faktor x kamu jadi seorang diri kaya sekarang" Kata-kata Jihoon tidak bermakna merendahkan dirinya ataupun Hyunsuk. Keduanya paham betul bahwa di bagian memori pahit yang ingin Hyunsuk telan seorang diri, ada Jihoon yang kini berada di sisinya.
Masalah Hyunsuk dengan masa lalunya telah usai, kini saatnya bagi Hyunsuk untuk memperbaiki masa kininya yang menjadi kunci masa depan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity || Treasure Multiship
FanfictionSering mendengar istilah populasi 1%? Bagaimana dengan populasi 0,1% di mana hanya sesama alumni dan tenaga pengajar di sana yang tahu latar belakang pasti dari siswanya? Diceritakan tentang dua kehidupan sekolah yang dialami oleh anak-anak remaja...