Asahi kini berdiri seorang diri di halte dekat apartemennya menunggu bus tiba, dia kembali berangkat sendirian semenjak Jihoon rutin menjemput Hyunsuk pagi-pagi sekali. Pagi yang cerah untuk memulai hari jumat Asahi, tidak ada salju tebal yang membuat dingin semakin menusuk tulang.
Lima menit menunggu sendiri, yang datang dan berhenti di depan halte bukanlah bus yang biasa Asahi tumpangi. Kaca di sisi penumpang mobil sedan berwarna abu-abu cerah turun memperlihatkan siapa sosok yang mengendarainya, dia adalah salah satu senior yang Asahi kenal sebagai salah satu mantan pengurus OSIS.
"Pagi, Jisungie hyung" Sapa Asahi, si pengendara mobil mengisyaratkan Asahi untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Panggil Han aja, yang lain juga manggil pakai marga gue kok" Han Jisung atau Han membalas sapaan setelah Asahi masuk ke dalam mobilnya. Asahi hanya mengangguk tanda memahami permintaan Han.
"Tadi lagi dengerin lagu ya?" Han bertanya memecah keheningan di antara mereka berdua, lagi-lagi Asahi hanya mengangguk.
"Lagu apa?"
"Lagu 2minus1 yang dinyanyiin sama band Han hyung" Jawab Asahi.
"Loh?? Gue kira lo gak ngenalin gue di sekolah. Di sekolah gak ngobrol, di cafe gak nyapa. Tau gitu dari lama gue ajak ngobrol, ngga perlu nunggu LDKS" Sesal Han. Han sudah sering menyadari keberadaan Asahi yang menjadi pelanggan setia di tempat ia dan teman-temannya menyanyi sebagai selingan sekolah.
Han pertama kali melihat Asahi ketika sedang sosialisasi kegiatan sekolah, kemudian ia kembali melihat Asahi pada hari yang sama di tempat yang berbeda. Karakter Asahi yang kalem bahkan bisa dikatakan pendiam mampu menarik minat Han untuk menempatkan posisi Asahi di memori yang ia perlu ingat.
Sayangnya Han tidak pernah berani mengajak Asahi berkenalan sampai di hari Asahi memutuskan untuk ikut serta dalam LDKS. Han pikir mungkin itulah saatnya ia bisa berkenalan dengan Asahi secara wajar. Ia pikir sangat memalukan jika mengajak seseorang berkenalan hanya karena ia sering melihat Asahi di luar sekolah. Lebih mirip seperti penguntit.
"Han hyung tau?" Asahi bertanya karena ia sendiri kaget ketika Han tahu ia sering melihat Han di Law'oos.
"Sampe hafal pesenan lu itu es kopi sama pie" Han ingat di luar kepala tentang kesukaan Asahi selama di cafe, sudah satu tahun berlalu dan puluhan kali melihat makanan yang sama setiap Asahi datang.
Setibanya di sekolah, Han menemani Asahi pergi ke kelasnya terlebih dahulu sebelum ke kelasnya sendiri yang berbeda koridor. Sepertinya Han merasa punya celah untuk lebih dekat dengan Asahi, ia tidak ingin melewatkannya.
"Hikun good pagii" Jaehyuk menyapa Asahi dari ambang pintu. Asahi sudah terlalu kebal dengan kelakuan Jaehyuk yang seperti itu, ditambah lagi Doyoung yang kelakuannya tidak jauh berbeda. Beruntung ia tidak lagi sering berhadapan dengan keduanya sekaligus.
"Masih sepi Jae" Balas Asahi, suara Jaehyuk terlalu kencang untuk kelas yang diisi oleh sedikit siswa. Temannya yang lain hanya menggelengkan kepala, mereka terbiasa dengan ini tapi tetap merasa terganggu.
"Hikun besok mau ikut nonton film ngga?" Tanya Jaehyuk ketika duduk di kursi sebelah Asahi.
"Siapa aja?"
"Jae, Yejun, mungkin Doyoung juga. Doyoung masih baru mau ditanyain sama Yejun" Jawab Jaehyuk acuh.
"Skip, mau ngurusin pensi"
"Sibuk bener jadi anak OSIS" Jaehyuk cemberut, dia meninggalkan Asahi yang masih tenggelam dengan kesibukannya sendiri. Jaehyuk ingin sarapan karena dia lupa membeli makanan sebelum berangkat.
Ponsel Asahi bergetar menandakan ada pesan masuk. Rupanya pesan dari Heesung di grup OSIS, Heesung meminta semua yang sudah tiba di sekolah agar datang berkumpul di ruang OSIS saat itu juga. Asahi menutup buku catatannya lalu beranjak pergi.
"Mau kemana, Sa?" Jaehyuk berpapasan dengan Asahi di depan pintu kelas, tangannya Jaehyuk memegang dua bungkus sandwich.
"Ruang OSIS" Jawab Asahi tanpa menoleh sedikitpun, dia terus berjalan keluar kelas menyusuri koridor sekolah. Namun langkah Asahi ditahan oleh Jaehyuk, Jaehyuk menyerahkan salah satu sandwich pada Asahi tanpa mengucapkan sepatah kata.
Asahi yang pendiam tentu dapat memahami maksud Jaehyuk. Yang membuatnya bingung adalah mengapa wajah Jaehyuk tiba-tiba terlihat masam? Asahi seperti melihat orang yang berbeda dengan wajah yang sama.
---
Asahi berdiri di depan pintu masuk gedung apartemennya menunggu seseorang. Kedua tangannya meremas pelan heatpack di saku jaket padding yang ia pakai. Selang sepuluh menit kemudian, muncul sosok mobil yang ia nantikan dari simpang jalan.
"Kita langsung ke studio? Ada yang masih lu butuhin ngga?" Han membuka obrolan ketika Asahi sedang memasangkan sabuk pengaman. Mobil kembali melaju ketika Asahi memutuskan untuk langsung menuju studio tempat mereka janjian.
Studio yang menjadi tujuan Han dan Asahi adalah studio tempat band Han berkumpul. Missing J namanya, diambil dengan alasan sederhana tanpa makna mendalam. Keempat anggota Missing J memiliki nama asli berawalan huruf J, hanya saja tidak ada satu pun di antara mereka yang memiliki panggilan dengan awalan huruf J.
Mereka tiba di Leo Studio setelah menempuh perjalanan selama 15 menit. Han langsung mengajak Asahi ke dalam dan bertemu temannya yang lain. Di salah satu ruangan kedap suara, telah berkumpul empat orang yang tengah asik mengobrol.
"Asik Han bawa gandengan" Ucap satu-satunya lelaki yang ada di studio itu sebelum mereka berdua datang.
"Anak OSIS nih, yang jadi LO buat kita pas pensi" Tukas Han.
Asahi memperkenalkan dirinya pada semua orang yang ada di sana. Pria yang menggoda Han tadi adalah I.N, nama aslinya Yang Jeongin. Tiga wanita yang ada disana adalah Lia, Yeji, dan Ryujin. Hanya Lia yang menjadi anggota band Missing J, Yeji dan Ryujin adalah temannya di sekolah yang kebetulan ikut datang ke studio.
Asahi sebenarnya tidak harus pergi menemui band tamu pensi sekolahnya itu, tapi Han mengajaknya ke sana dengan dalih supaya Asahi sendiri yang menjelaskan konsep pensi kepada mereka. Diskusi berlangsung hampir satu jam lamanya, tentang apa yang disediakan oleh sekolah, apa yang masih diperlukan oleh mereka, dan rincian lain yang sebelumnya tidak disebutkan.
Pintu studio kembali terbuka menampilkan sosok laki-laki berwajah tanpa emosi. Seisi ruangan melihat ke arahnya dengan tatapan penuh tanda tanya. Termasuk Asahi. "Jae, ngapain kesini?" Tanya Asahi.
Jaehyuk yang akhirnya menyadari keberadaan Asahi menatap sengit Han. "Lu ngapain bawa dia, njing?"
"Loh bukannya Asahi tau?" Han juga ikut bingung setelah dikonfrontasi oleh Jaehyuk.
"Tau apa?" Asahi tidak paham kemana arah pembicaraan ini.
"Lu tau kalau Jaehyuk itu anggota Missing J kan? Kan lu lebih sering liat dia di sekolah" Han bertanya dengan ragu, tatapan Asahi yang bingung membuatnya yakin kalau dia telah membuat kesalahan.
"Hah? Missing J bukannya 4 orang? Han hyung, I.N hyung, Lia noona, sama Leon hyung"
"Sa, lu beneran gatau kalau Jaehyuk itu Leon?" Han melemas melihat Asahi terdiam bingung, dia tau dia salah. Han telah membuka identitas Jaehyuk kepada Asahi.
Jaehyuk berjalan ke arah Asahi, mendekatkan wajahnya pada Asahi yang tengah terduduk. Tangan Jaehyuk menyibak poninya ke atas, menampilkan alis yang sedikit terpotong di ujungnya. Dengan wajah Jaehyuk yang tidak menunjukkan ekspresi apapun, Asahi terkesiap.
Asahi tidak pernah memperhatikan detail wajah Jehyuk. Posisi mereka yang sangat dekat memaksa Asahi untuk menelusuri wajah Jaehyuk secara menyeluruh. Aura Jaehyuk yang sekarang tidak menyebalkan seperti biasanya, melainkan sangat mengintimidasi Asahi.
"Lu buta ya? Buta apa bego?" Jaehyuk bertanya dengan nada dingin. Asahi yang masih terkesiap tidak dapat menjawabnya.
Jadi Leon itu Jaehyuk dan Jaehyuk itu Leon? Kok bisa gak ngenalin Leon sama sekali? Kok aura Jaehyuk sama Leon itu beda? Ini lagi diprank ya? Selama ini Leon gak keliatan karna jadi Jaehyuk? Jadi siapa yang fake? Kurang lebih begitu isi kepala Asahi.
Suasana di studio itu seketika berubah tidak nyaman. Hanya hening yang menyesakkan yang mengisi ruangan itu. Suara dering ponsel Jaehyuk jadi pemecah suasana. Jaehyuk menyingkir dari pandangan Asahi untuk mengangkat panggilan tersebut. Sedangkan Han menghampiri Asahi yang masih terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity || Treasure Multiship
FanfictionSering mendengar istilah populasi 1%? Bagaimana dengan populasi 0,1% di mana hanya sesama alumni dan tenaga pengajar di sana yang tahu latar belakang pasti dari siswanya? Diceritakan tentang dua kehidupan sekolah yang dialami oleh anak-anak remaja...