Liburan 1

199 21 0
                                    

Minggu pertama bulan Oktober telah tiba, cuaca mulai terasa lebih dingin dari biasanya. Sekitar 300 orang ikut berpartisipasi pada acara kemah merangkap liburan sekolah ini. Termasuk Hyunsuk, Cafe tempat ia bekerja tutup beberapa hari untuk dekorasi ulang. Takdir yang manis.

Tujuan liburan sekolah kali ini adalah Busan, pengurus OSIS memilih penginapan yang dekat dengan pantai. Selain itu, Seokmin selaku donatur utama memberitahu mereka semua agar menikmati waktu selama di sana dengan jalan-jalan dan bermain.

Aturan yang ada hanya dua, pastikan penanggung jawab tahu mereka pergi ke mana dan laporkan catatan pengeluaran selama berkunjung ke tempat yang ingin didatangi. Masalah transportasi bisa dikoordinasikan pada komite sekolah.

Hal pertama yang dilakukan setelah sampai di penginapan adalah membagi kamar para siswa. Kamar di hotel itu tersedia untuk dua orang, ada yang satu kasur dan dua kasur. Para pengurus OSIS membagi tanggung jawab berdasarkan koridor hotel tersebut. Di lantai 7, penanggung jawab koridor kanan adalah Mashiho dan koridor kiri adalah Heesung.

Mashiho melihat 16 orang yang berdiri di depan pintu kamar hotel, ada tiga perempuan yang keras kepala tidak ingin berpisah karena salah satu di antara mereka mau dekat dengan sang kekasih.

"Ayoung, Yuna, Yujin, kamarnya cuma ada 8 dan kalian itu ganjil. Beneran ngga mau gabung sama kamar di sana?" Mashiho menunjuk koridor dibelakangnya, ada tiga perempuan lain yang tergabung dalam pembagian kamar.

"Kita sekamar bertiga juga ngga papa, Cio oppa. Nanti pakai kamar yang satur kasur" Ayoung meyakinkan Mashiho.

"Kayanya ngga muat kalau Youngie ikut sekasur" Celetuk Yujin yang dihadiahi pukulan pelan di kepalanya.

"Jahat banget mulutnya" Tegur Yuna.

"Oke, aku bakal sebutin pembagian kamarnya sebisa aku dulu. Nanti kalau mau diubah bisa nunjuk tangan" Anggukan setuju Mashiho dapatkan sebagai respon mereka semua.

"Yang cewek di kamar 1, Haru sama Junghwan di kamar 2, Jeongwoo sama Inhong di kamar 3, Doyoung sama Jaehyuk di kamar 4, Yejun sama Asa di kamar 5, Jihoon hyung sama Junkyu hyung di kamar 6, Hyunsuk hyung sama aku di kamar 7, sisanya.. " Ada jeda dari Mashiho, ia melihat dua orang yang tersisa adalah Yoshi dan Mahiro.

"Gue sama dia kamar 8" Sambung Mahiro.

"Gak. Hyunsuk hyung sama Yoshi hyung di kamar 8" Putus Mashiho.

"Kasur di kamar 7 itu cuma satu. Lo mau seranjang sama gue, hm?" Mahiro menghampiri Mashiho dengan langkah pelan dan penuh intimidasi. Mashiho kalap, pikirannya seketika kosong. Lupa bahwa Hyunsuk adalah calon teman kamarnya.

Suasana di sekitar mereka juga ikut terdiam, antara bingung dan takut terjadi perkelahian. "Yoshi sama Ajun aja, Cio. Biar Hiro sama Jihoon sekamar"

Lagi-lagi Junkyu menengahi konflik antara Mahiro dengan Mashiho. Perhatian Mahiro teralihkan pada Junkyu lalu menatap notifikasi pesan yang masuk di HP nya.

"Oke, boleh!" Teriak Mashiho, menurutnya itu keputusan yang terbaik. Ia lebih percaya menyerahkan Yoshi bersama Junkyu daripada Mahiro.

"Kenapa sih lo itu suka banget ikut campur?" Sinis Mahiro. Ia membawa tasnya lalu langsung masuk ke kamar 706. Yang lain juga ikut masuk ke kamar mereka masing-masing untuk berberes lalu turun pergi makan siang.

---

Kelompok yang dipegang oleh Mashiho memutuskan untuk pergi ke sebuah taman wisata. Mereka menyewa 4 mobil, ada Doyoung, Jaehyuk, Jihoon, dan Yoshi yang mengendarai masing-masing mobil.

Mereka sepakat untuk pergi secara terpisah dan berkumpul kembali di parkiran saat menjelang malam. Yang kelas 10 memutuskan untuk pergi bersama ke lokasi ice skating, sisanya berpencar sesuai keinginan masing-masing.

Haru dan Ayoung adalah orang yang pertama masuk ke arena es. Disusul oleh Yujin, Yuna, dan Junghwan. Menyadari ada temannya yang tidak ikut masuk ke arena es, Junghwan langsung menghampiri mereka.

"Kalian kenapa ngga ikutan?"

"Belum pernah ice skating, ngga bisa" Inhong sedikit merengek, ia ingin main tapi belum pernah mencobanya.

"Bisa, dicoba dulu okay? Sekarang ganti sepatunya dulu" Titah Junghwan.

"Enaknya diajarin sama mas crush" Jeongwoo bergumam agak keras, sehingga terdengar oleh teman di sebelahnya.

"Jeongwoo juga ikutan yuk" Junghwan kembali berkata karena tidak melihat pergerakan dari Jeongwoo.

"Ngga bisa ice skating juga aku tu. Udah pernah nyoba, malah jatoh nyusruk" Muka masam Jeongwoo direspon tawa kecil oleh Junghwan. Junghwan berbalik dan meneriakkan nama Haru.

"Jeongwoo ngga bisa main, ajarin gih" Jeongwoo sedikit kalap ketika Junghwan menyebutkan namanya. Tatapan penuh tanda tanya dari Ayoung semakin membuatnya panik. Jeongwoo tidak mau mengganggu keduanya.

Setelah berdialog sebentar dengan Ayoung, Haru menghampiri Junghwan dan Jeongwoo. "Mau main?" Tanya Haru.

"Engga, udah sana sama Ayoung lagi. Gue di sini nungguin kalian semua selesai" Alis Haru naik sebelah, ia mempertanyakan keseriusan dari omongan Jeongwoo.

"Inhong tolong sekalian bawa sepatu buat Jeongwoo, tau nomor sepatunya kan?" Teriak Haru pada Inhong yang masih berada di rak sepatu skate. Inhong kembali dengan membawa dua pasang sepatu skate untuk dirinya dan Jeongwoo.

"Udah dibilang gue gabisa main"

"Pake sepatunya" Perintah Haru. Jeongwoo masih diam, dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Mau dipakein?" Jeongwoo menggeleng cepat. Ia segera mengganti sepatunya dengan sepatu skate.

Haru memegang tangan Jeongwoo untuk masuk ke arena es, begitu juga Junghwan yang sudah mengajari Inhong bermain. Jeongwoo melangkah pelan, Haru dengan senantiasa berjalan mundur di hadapannya.

"Katanya ngga bisa" Tangan Haru masih setia menggandeng Jeongwoo. Jeongwoo tidak membalas sindiran Haru, matanya masih melihat ke bawah berfokus pada kedua kakinya.

"Liat ke depan, jangan ke bawah" Salah satu tangan Haru memegang dagu Jeongwoo agar mata mereka berada di level yang sama.

"Nanti malah ja.." Belum selesai Jeongwoo berkata, ia sudah tersandung kakinya sendiri. Jeongwoo jatuh tersungkur ke depan, tepat di atas Haru.

Jeongwoo meringis, sepertinya lutut Jeongwoo langsung terantuk es. Haru yang menjadi sandaran Jeongwoo tidak berbuat banyak, dia hanya menunggu Jeongwoo menyadari keberadaannya di bawah lelaki itu.

"Jatoh kan" Jeongwoo terduduk di atas es, ia menatap Haru dengan wajah cemberut. Haru tertawa pelan, ia segera mengajak Jeongwoo untuk kembali berdiri.

"Ambil langkahnya yang lebar, jadi ngga perlu liat ke bawah" Titah Haru, ia kembali menggandeng Jeongwoo untuk meluncur di atas es. Kali ini Jeongwoo menurutinya, ia mengambil langkah lebar dan meluncur lebih cepat.

Senyuman Jeongwoo merekah ketika dia merasa sudah mampu untuk meluncur sendirian. Tangannya dilepas dari genggaman Haru dan meluncur cepat mendahului Haru yang masih meluncur mundur.

Mereka bertujuh bermain ice skating cukup lama. Ketika sudah merasa lelah dan bosan, mereka semua memutuskan untuk menyusul para kakak kelas yang masih asik dengan dunianya masing-masing. Hari itu mereka semua habiskan dengan riang.

Hari pertama liburan, mari rehat sejenak dari hiruk pikuk peradaban.

Identity || Treasure MultishipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang