Bonus : Angkatan ke-32

131 8 1
                                    

Hyunjoo menghela napasnya pelan, Jaemin berdiri di sampingnya sambil mengusap bahu anaknya itu. Ini kali kedua Hyunjoo mendapatkan email tidak lolos seleksi masuk AGHIS.

"Aku ini mengecewakan ya dadda? Tidak bisa seperti dadda dan daddy yang sekolah di AGHIS" Jaemin memeluk Hyunjoo dari belakang, memberikan ketenangan pada Hyunjoo yang tampak putus asa. 

"Tidak perlu masuk AGHIS untuk membahagiakan dadda dan daddy, Joo-yaa. Jadi anak yang pandai mengelola hidupmu sendiri saja sudah cukup buat kami. Dadda ikutan sedih kalo kamu sedih kaya gini"

Jaemin tidak mengatakannya semata-mata untuk menghibur anak angkatnya saja. Dia paham betul persaingan masuk AGHIS semakin ketat dari tahun ke tahun meskipun jumlah sekolah sudah bertambah. Peluang lolos bukan lagi 0,1% tapi benar-benar hampir 0%.

"Apa aku harus coba lagi tahun depan? Aku takut hasilnya akan sama saja" Hyunjoo bergumam cemas, pikiran tentang banyak hal yang menjadi penghalangnya selama seleksi membuat Hyunjoo semakin kehilangan rasa percaya diri. 

"Hyunjoo, sini dengarkan dadda. Masuk AGHIS itu bukan karena orang terdekatmu pernah di sana, bukan juga karena kamu dari orang yang sangat kaya. AGHIS itu tentang takdir. Satu dari sekian kemungkinan, bisa saja takdir itu didapatkan oleh orang biasa yang sehari-harinya hanya tentang bertahan hidup. 

Dadda, daddy, uncle Channie, kami mendaftarkan diri tanpa tahu kalau ternyata kami akan jadi satu kelompok yang terus diberikan peluang untuk berkarya di dunia sains. Dadda bahkan tidak pernah melihat daddy mu sebelum masuk AGHIS. Padahal lomba yang kami datangi banyak yang sama. 

Silakan ambil keputusan sesuai kata hatimu, Joo-yaa. Pertimbangkan semuanya dengan matang, tidak perlu gegabah. Kamu masih punya beberapa bulan sebelum pendaftaran selanjutnya. Kalaupun kamu memutuskan untuk berhenti, daddy dan dadda akan tetap mendukungmu. Kami menghargai keputusanmu" 

Begitulah nasihat dari Jaemin untuk anak semata wayangnya. Jaemin lalu mengajak Hyunjoo untuk menyiapkan makan malam bersama untuk melepaskan beban pikirannya sesaat. 

---

Pendaftaran AGHIS kembali dibuka, Hyunjoo sudah dengan matang memutuskan untuk mengambil kesempatan terakhirnya. Dia mendaftar melalui situs khusus yang disediakan oleh AGHIS. 

Tahap 1 : Seleksi umum

Pihak sekolah akan memeriksa data diri dan latar belakang peserta. Jika terdapat hal yang dipalsukan atau diisi dengan asal oleh peserta, maka akan langsung didiskualifikasi. 

Selain itu pihak sekolah akan memastikan peserta yang terdaftar di lawan bisnis alumni AGHIS merupakan orang yang bersih. Dalam artian dapat menjadi pembuka jalan bagi AGHIS untuk bekerjasama. Jika tidak, maka orang tersebut juga akan didiskualifikasi. 

Hyunjoo sudah dua kali lolos, maka kali ini juga akan sama. 

Seluruh peserta yang terdaftar dapat mengakses aplikasi yang diterbitkan oleh sekolah dengan mencantumkan ID khusus. ID ini hanya akan diterima oleh peserta yang lolos tahap 1 dan akan ditutup ketika peserta tidak lolos sampai tahap akhir. Segala aktivitas seleksi akan dilanjutkan lewat aplikasi ini. 

Tahap 2 : Seleksi mindset

Aplikasi akan mengarahkan peserta pada pertanyaan yang berbentuk pilihan jamak. Mayoritas pertanyaan tentang sosial dan kemanusiaan. Namun juga akan diselipkan pertanyaan seputar bidang khusus untuk tingkat menengah sampai tinggi. 

Setelah pertanyaan dalam bentuk pilihan telah selesai, peserta akan diberikan satu pertanyaan yang berbentuk studi kasus. Peserta diminta menjawab dengan cara mereka masing-masing namun harus disertai argumen yang kuat. 

Identity || Treasure MultishipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang