chapter 15 ✓

1.5K 87 0
                                    

15. Pernikahan (2)

****
Happy Reading
Sudah direvisi!

Tibalah para sahabat mereka mengucapkan selamat. Teo memimpin di depan mereka dan lebih dahulu mengucapkan selamat, "Selamat wedding pak bosnya Victor,"ucap Teo.

"Thanks,"jawab Agla.

"Terima kasih Teo,"ujar Ira.

"Selamat pas boss, jangan lupa spill malpernya ye,"mulai sudah sifat rese Eja.

"Gue patahin kaki lo dulu,"jawab Agla.

"Eheee sante dong pak bos,"tawa konyol Eja membuat Dave kesal karena lama.

"Minggir lo gantian, selamat Agla dan Ira,"ujar Dave. Ia sempat mencubit pelan pipi Altair yang nyaman tertidur di dekapan Agla.

"Omoo selamattt cintaaa,"heboh Mora. Ia mendekap tubuh Ira.

"Makasihhh,"sahut Ira.

"Selamatt sayangkuuu,"ujar Zaza. Ia mendekap Ira yang dibalas oleh Ira juga.

"Makasihh banyak,"senyum manis tak pudar di bibir mereka semua.

"Ayo dong foto,"ajak Mora.

"Ayo ehh cowo lo mana mor,"tanya Zaza.

"Loh Eja mana Eja?!"panik Mora sebab Eja menghilang.

"Noh cowo lo ke stand es krim,"sahut Teo. Ia sempat diajak oleh temannya itu namun ia tak mau.

Mora menghampiri Eja, "Sayang ayo foto dulu."

"No no Bunaaa, es klim~"seru Aksa. Ia adalah Aksa alterego Eja yang berumur 4 tahun.

"Loh Aksa? Aksa mau es krim? nanti dulu ya ayo foto dulu tuh sama Uncle sama Aunty juga,"bujuk Mora.

Aksa menggeleng dengan bibir yang mengerucut, "Ndaa mau Bunaaa, mau es klim~"rengek Aksa. Ia menghentakkan kakinya sambil merengek.

"Aksara,"bibir Aksa semakin maju. Mora marah dengannya jika sudah memanggil dirinya seperti itu.

"Heum iya-iya Aksa mau,"pasrah Aksa. Ia di tarik Mora menuju sahabatnya.

Mereka banyak sekali mengambil foto. Senyum tercetak dibibir mereka. Para kutub-kutub terpaksa tersenyum atas paksaan pihak wanita. Berbeda dengan Aksa yang bergaya dua jari, love di wajah namun banyak foto di mana dia mengerucutkan bibirnya sambil memejamkan mata. Sangat menggemaskan.

"Bunaa ayo es klim Bunaa~"Aksa kembali merengek membuat Mora harus berpamitan pada teman-teman.

Teo langsung merapatkan dirinya pada Zaza, "Pstttt Mamiii, Mamiiii~"panggil Teo, eh Teo? bukan, dia adalah Tara si alterego bayi.

"Loh Tara?"kaget Zaza.

"Huum ini Talaaa, Tala mau mamam es klim taya Aksa,"bisik Tara. Ia memilin ujung baju Zaza berharap di perbolehkan.

"Boleh, tapi jangan banyak-banyak nanti Tara batuk,"mata Tara langsung berbinar saat mendengar jawaban Maminya. Dengan tidak sabaran ia berlari ke arah stand es krim.

"Uncle, es klim satuu!"girang Tara. Penjaga stand mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Tara yang cadel namun ia memilih menghiraukan. Penjaga stand segera menyiapkan es krim yang di minta Tara.

"Telima kaci Uncle,"Tara langsung berlari ke arah Zaza setelah mengucapkan terima kasih pada penjaga stand.

"Mamiii!"panggil Tara.

Zaza menoleh, "Udah es krimnya?"tanya Zaza. Tangannya terulur mengusap surai Tara yang agak berantakan karena berlari tadi.

"Huum niii es klim setlobeli sama vanila,"Tara menunjukkan es krim yang ia bawa kepada Zaza.

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang