chapter 29 ✓

1.2K 75 17
                                    

29. Pindah

****
Happy Reading
Sudah direvisi!!

"H-hiks iya, maafin Ken nakal nggak jadi anak baik,"sesal Agla.

"Zea maafin, tapii karena Ken nggak nurut perkataan Zea tadi jadi Ken harus di hukum."

Agla menggeleng ribut. Hukuman Ira pasti akan membawa kesukaannya yakni hug-hug, pat-pat, bubu dan juga cuddle.

"Nggaaa, gamau hukuman hiks maapin Ken,"rengek Agla. Kini ia memeluk erat pinggang ramping Ira untuk bujukan.

Para sahabatnya seperti menonton film saja. Bahkan mereka memakan gorengan sambil melihat adegan di depan mereka. Altair sudah berpindah di gendongan Dave sebab Dave langsung merebutnya karena ingin bermain dengan bayi mungil itu.

"Ini yang jadi leader Victor ya,"gumam Eja sambil memakan gorengan buatan Riska.

"Hooh itu siape si,"timpal Teo.

"Kalian sewot ih, adegan romantis tau itu, limitit edisyen tau,"sahut Zaza.

Ira mengusap kening Agla lalu menyingkap rambut Agla yang menutupi keningnya. Agla menggelengkan kepalanya di permukaan perut Ira setelah memasukkan kepalanya di kaos oversize milik istrinya itu.

"Ndaa, no no Zeaaa huaaa katanya udah di maapin tapi kenapa di hukum,"protes Agla.

"Kalau salah di hukum kan? Zea kasih hukuman nggak boleh hu-"

"NDAAAAA HUAAAA BUNDAAA!"tangisan Agla langsung mengeras saat mendengar ucapan Ira yang hendak menyebut hug-hug miliknya.

"Astaga Ken kenapa nangis nak, aduh-aduh anak Bunda,"heboh Riska saat mendengar teriakan Agla.

"Hueeee Bundaa, Zea nakal Bundaa,"adunya pada Riska.

Agla langsung menghampiri Riska yang menatap khawatir anaknya itu. Riska memeluk tubuh Agla membuat Agla membalas pelukan Bundanya itu, "Ken kenapa?"

"Z-zea nakal hiks mau hukum Ken nda di kasi hug-hug huaaa Bundaa."

"Bunda kira apa loh, Ken mesti habis buat ulah ya?"

"Tapi Zea udah maapin Ken tapi malah diksih hukuman juga,"protes Agla.

"Sekarang Bunda tanya, kalau orang salah di kasih apa?"

"Hukuman."

"Nah, Ken kan salah jadi Zea kasih hukuman sementara buat Ken, katanya Ken anak baik kok buat ulah?"

"Ken nda salah..."cicit Agla. Matanya kini memerah dengan hidung yang ikut memerah. Butiran air mata tak ada hentinya menetes.

"Udah-udah Ken sama Zea gih, kalau Ken di kasih hukuman atas perbuatan nakal Ken jadi Ken harus mau karena itu balasan atas kenakalan Ken tadi,"ceramah Riska. Tak ada hentinya ia mengecup kening anaknya yang kini banjir oleh keringat.

Riska mengedipkan sebelah matanya untuk mengkode agar ia membawa Agla kembali. Dengan cepat Ira mengangguk. Ira langsung menarik tubuh Agla agar berpindah padanya namun Agla berontak, "Ndaaa hiks Bunda, ndaa mau!"berontaknya. Agla bahkan semakin erat memeluk Riska yang sudah pasrah dengan keadaan.

"Yah yaudah, Zea nanti pindah ke kamar tamu ya Bun,"ujar Ira untuk menarik simpati Agla.

Alis Agla langsung menukik kesal mendengar ucapan Ira, ia dengan segera membalik tubuhnya menghadap Ira.

"Mana bisa gitu! nda bole pindah-pindah kan Zea istrinya Ken!"

"Tapi kan suami Zea lagi marah, nanti kalau liat Zea makin marah."

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang