chapter 36 ✓

1K 67 7
                                    

36. Dapat Ikan

****
H A P P Y
R E A D I N G ! !
__________________________________
S U D A H
D I R E V I S I !

F O L L O W  A K U N
A U T H O R
xyksyy
I G : ( thiss.saaa )
__________________________________

"Kaka hiks gigi Fliska sakit..."

"Tadi Kaka udah bilang jangan mam manis banyak-banyak loh tapi kamunya bandel,"ucap Agla melihat Friska yang sudah menangis tersedu-sedu.

"Maaf hikss...janji nda bandel agi, tapi gigi Fliska sakit hiks cenut-cenut,"adunya pada Agla.

Alena yang mendengar tangisan anaknya segera menghampiri mereka.

"Loh anak cantik Mama kenapa nangis?"

"Kebanyakan makan manis jadi sakit gigi Ma,"jawab Agla. Friska menatap Alena yang kini berkacak pinggang.

"Kamu ini, nggak dengerin Agla hm? pasti Friska bandel."

"Fliska minta maap hikss, janan malah-malah ini gigi Fliska sakit hiks gimana,"isaknya.

"Pasti gara-gara cake ya? Mama liat banyak banget cakenya tuh."

"Iya, tadi Agla udah bilang nggak usah beli banyak-banyak karena tau kalau bakal di makan langsung sama dia tapi dia nangis yaudah Agla turutin, terus Agla juga beliin di permen kapas itu juga gara-gara dia nangis di pinggir jalan, maaf Ma harusnya Agla nggak beliin makanan manis buat Friska,"sesal Agla.

Alena tersenyum. Wajar Agla menuruti semua kemauan Friska karena Friska secara tidak langsung juga menjadi istrinya, "Gapapa Ga jangan ngerasa bersalah gitu."

Akhirnya malam itu mereka mendengar tangisan melengking Friska yang merasakan sakit gigi. Beruntung Altair sudah di pindahkan di kamar Alena sehingga tidak terganggu dengan tangisan Friska.

Puncaknya adalah membawa Friska ke dokter gigi. Kejadian yang tak terduga masih saja terjadi, di mulai dari Friska yang berlarian di mansion karena tidak mau di bawa ke dokter gigi. Yang kedua Friska bersembunyi di balik mobil saat mereka tiba di dokter gigi untuk menghindari Agla yang hendak membawa ia masuk dan yang terakhir adalah kejadian di mana Friska mencubit tangan Agla untuk pelampiasan rasa sakit saat giginya tengah di periksa oleh dokter.

"Muka kamu Ga astaga,"tawa Alena pecah melihat penampilan menantunya yang acak-acakan karena menghadapi Friska.

"Sakit tangan Agla di cubit dia tadi Ma,"rasa sakit itu masih terasa. Ia melirik Friska yang sudah tertidur di pangkuan Alena dan Agla yang menyetir. Dirga memberi kabar bahwa ia akan lembur dan pulang sekitar pukul 1.

"Liat yang tadinya nangis jingkrak-jingkrak nggak mau di periksa malah udah anteng tidur,"celetuk Alena.

"Kudu sabar ngadepin bocah kayak Friska Ma,"jawab Agla. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi. Walau tangannya harus menjadi sasaran namun itu kenangan yang manis bagi dirinya.

Sesampainya di mansion Agla langsung membaringkan tubuh istrinya di ranjang mereka. Mereka akan menginap di sini selama beberapa hari. Friska sedikit terusik membuat Agla langsung mengusap punggung istrinya agar kembali terlelap. Ia memilih membersihkan diri dahulu sebelum tidur kemudian segera berbaring di samping istrinya untuk pergi tidur.

****

"Pssttt Kaka bangun,"tidur tenang Agla terusik kala mendengar suara kecil yang berniat membangunkan dirinya.

Friska yang tak mendapati Agla segera bangun pun berdecak kesal. Mata bulatnya menatap Agla kesal serta bibir yang terus menggerutu.

"Ishh Kaka bangunn,"kesal Friska.

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang