chapter 46 ✓

655 41 21
                                    

46. Kebakaran

****
H A P P Y
R E A D I N G ! !
__________________________________
S U D A H
D I R E V I S I !

F O L L O W A K U N
A U T H O R
xyksyy
I G : ( thiss.saaa)
__________________________________
TOLONG BANTU TANDAI TYPO!!
****

09.36

Ira menatap Agla yang kini asik bermain dengan Altair. Sesekali ia mengusap surai lembut Agla karena merasa gemas dengan tingkah suaminya itu. Agla memejamkan matanya kala tangan lembut Ira mengusap surai hitam miliknya.

"Jadi ngantuk aku yang,"gumam Agla.

"Sini boboan, lagian Altanya juga nggak rewel kok, sini-sini suami akuuu,"Agla langsung masuk ke dalam pelukan Ira yang menurutnya sangatlah nyaman. Pelukan Ira seakan menjadi obat untuk segala masalah yang Agla hadapi.

"Kenapa kamu manis banget? Rasanya aku nggak ikhlas kalau kamu diliat orang,"wajah Agla mendongak menatap wajah manis Ira yang berada di atasnya. Mendengar ucapan manis Agla, pipi Ira kini bersemu. Jantungnya berdebar dengan kencang. Agla memang sering berkata manis padanya namun sesering apapun itu tetap saja ia masih merasa salah tingkah jika dipuji.

Tawa Agla pecah melihat pipi Ira yang bersemu, "Ihh liatt mukanya, hahaha kayak kepiting rebus merah banget,"Ira yang mulai dijahili Agla pun kesal.

"Nyebelin banget sih, jauh-jauh sana,"tangannya mendorong tubuh Agla agar mejauh dari tubuhnya yang kecil namun sekuat apapun dirinya pasti akan kalah dengan tubuh bongsor Agla.

"Maaf cantik, Mas cuma bercanda tadi. Sini peluk lagii,"mau tak mau Ira kembali memeluk tubuh Agla. Tangannya kembali mengusap surai Agla. Sedangkan Agla asik menghirup bau khas Ira yang sudah menjadi candunya.

"Tadi ke rumah Papa bahas apa aja Mas?"tanya Ira.

"Album yang ditemuin Dave sama anak panah tadi,"jawab Agla. Tangannya memainkan kancing baju Ira yang entah mengapa menyita perhatiannya.

"Papa bilang apa?"

"Ambil album di meja biar Mas jelasin,"Ira yang memang dekat dengan meja pun mengambil album foto yang di maksud oleh Agla. Posisi Agla yang tadinya tengkurap kini sedikit memiringkan tubuhnya. Tangan Agla membalik album foto itu hingga menampakkan seorang pria dengan bayi yang berada di gendongannya.

"Tadi tanya tentang orang ini,"ujar Agla.

"Emang ini siapa?"tanya Ira bingung karena merasa asing dengan wajah orang itu.

"Uncle Jefan, dia dulu sahabat Papa dan dia juga jadi asisten pribadi Uncle Axio."

"Terus ini anaknya kah?"tanya Ira lagi.

"Nah ini yang bikin pusing, kata Papa kalau Uncle Jefan itu nggak pernah nikah dan bayi itu jadi teka-teki yang harus dipecahkan,"Agla kini menyandarkan punggungnya di sofa. Wajahnya terlihat lelah dengan masalah yang baru mereka timpa.

"Kenapa aku ngerasa kalau bayi ini ada hubungannya sama teror yang kita dapat ya? Tapi itu cuma asumsi aku,"timpal Ira, Agla menatap Istrinya itu dan kembali menegakkan tubuhnya.

"Tapi bisa jadi asumsi kamu bener sayang, kita cuma perlu cari bukti kuat yang bisa buat asumsi kamu itu nyata,"jelas Agla.

"Aku yakin kita bisa ngatasi masalah ini, Mas jangan sampai kecapekan gara-gara masalah ini ya, sini hug-hug,"Agla tersenyum manis. Inilah yang ia suka dari Ira, Ira tau kapan saatnya Agla membutuhkan kata-kata penyemangat maupun tindakan manis yang selalu membuat Agla kembali bersemangat untuk menjalani hari esok.

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang