chapter 18 ✓

1.5K 82 0
                                    

18. Pulang

****
Happy Reading
Sudah direvisi!

"Kenapa mau di pat-pat?"

Bibirnya mengerucut, "Ken nda tau, Ken mau di pat-pat ish atau Ken angy?!"ancam Agla.

"Coba aja, liat gimana angrynya,"tantang Ira. Agla yang mendengar jawaban Ira malah menangis bukannya marah.

"Huaaa Zea nda sayang Ken lagi,"ucapnya. Agla kini mengigit leher Ira hingga membuat Ira memekik kesakitan.

"Aduh sakit Ken! Ken gabole gitu atau Zea nggak kasih hug-hug lagi,"ancam Ira.

Agla langsung dia dan beringsut memeluk Ira semakin rapat. Ia takut tak di beri Ira hug-hug! tau tidak kalau Agla tidak bisa tidur kalau tidak di hug-hug Ira?!

Ira pun tak jauh beda. Ia juga sangat susah tidur jika tidak di hug-hug oleh Agla. Bisa dibilang mereka banyak kesamaan.

"Ish mana bole gitu! Zea nda bole ancam bawa hug-hug Ken dong!"protes Agla.

"Emang kenapa nggak boleh?"

"Hug-hug itu kebutuhan Ken tauk, kalau Ken nda di hug-hug ntar lemes nda ada nutrisi,"sahut Agla dengan tatapan kesalnya.

"Berarti bubu nggak kebutuhan Ken dong? katanya hug-hug aja kebutuhan Ken."

"Zea ini gimana sih, bubu, hug-hug, kis-kis, pat-pat, sama Zea itu kebutuhan Ken! uhm satu lagi apa coba tebak."

"Affah kids."

"Ih Zea yang bener dong."

"Iya-iya, apa Ken ku sayang?"

"Nah gitu dong, jadi kebutuhan Ken yang satunya ituuuu Altairrr!"sahut Agla dengan semangat.

"Kenapa bisa gitu?"

"Zea mah nanya mulu, Ken cape jawabnya tapi Ken suka kalau Zea banyak tanya,"ujar Agla. Tangannya memainkan rambut Ira yang menganggu wajahnya.

Ira menahan gemas dengan sifat manja Agla ini. Ingin rasanya ia meng-hap suaminya itu, "Zeaaa~"panggil Agla.

"Apa sayangku?"

"Ken mau pulang, mau main sama Altair ayoo,"rengek Agla. Ia bahkan menarik-narik ujung baju Ira.

"Ayo, lepas dulu hug-hugnya, nanti hug lagi kalau udah sampe rumah,"Agla dengan tak ikhlas melepas pelukan pada tubuh Ira.

Mereka mulai berkemas untuk pulang ke mansion Smith sebab Altair ada di sana dengan kedua orang tua Agla.

Agla menggenggam tangan mungil Ira agar tak berlari. Ira suka berlari membuat Agla harus extra hati-hati dan yang pasti juga sabar. Jika Ira sudah berlari maka akan sulit untuk menghentikannya.

"Ihh Agla lepasinn, ada burung ituuu mau aku kejar,"rengek Ira. Tangannya di genggam oleh Agla hingga membuat dirinya sulit untuk berlari.

"No, udah anteng nanti kamu jatoh nanges,"timpal Agla.

"Dasar titan nyebelin,"cibir Ira.

"Heh sama suami kayak gitu, durhaka kamu mbull."

"Wleee titan nyebelin."

"Biarin, daripada kamu pendek mana mbull lagi udah kayak bocah."

Mata Ira membulat. Ia tidak terima disebut pendek! padahal nyatanya ia memang pendek tapi ia tidak terima. Ira menggigit tangan Agla hingga membuat Agla terkejut.

"Astaga mbul kenapa di gigit, sakit ni,"ringis Agla. Ia mengusap bekas gigitan Ira yang terasa sakit.

"Kamu sebut aku pendek?!"Ira berkacak pinggang sambil melotot ke arah Agla.

 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang