Gue tanya sekali lagi,lo calon apanya pacar gue!?" Bentak Nara yang sembari tidak berhenti menangis.
"Calon istrinya Ahmad Maulana Fajri! Ngerti lo!?" Sahutnya tak kalah membentak.
Bagaikan di sambar petir di siang bolong. Narar tidak kuat lagi membawa dirinya berdiri. Dia langsung menjatuhkan tubuhnya ke tanah. Tangisnya semakin pecah di sana.
Fajri berjongkok guna menyamakan Nara di bawah "Sayang,jangan nangis dong. Aku juga sebenernya gak mau,tapi ini perjodohan yang gak bisa aku tolak." Ucapnya
"Tapi kenapa kalo gak mau lo sedekat itu sama dia?! Kenapa?" Tanya Nara
"Kita PUTUS!!!" Finish Nara lalu pergi meninggalkan mereka berdua di taman belakang kampus.
****
Sepulang Nara dari kampus,dia langsung mengunci pintu apartemennya. Menangis di dalam sana.
"Kenapa lo tega Ji? Kenapa? Oke! Mungkin gue juga sama udah di jodohin,tapi kenapa lu lakuin hal sesakit itu? Kenapa lo nggak bilang baik-baik sama gue?" Ucapnya di sela-sela tangisnya.
Tok tok tok!
Nara berdecak,namun dia tetap saja membukakan pintu untuk tamunya siapapun itu.
Ceklek
"Assalamu'alaikum-
"Ada apa?" Tanya Nara sambil menghapus sisa-sisa air mata nya.
"Lo nangis?" Tanya Fenly.
"Masuk dulu" tawar Nara lalu Fenly pun menuruti nya.
Nara menutup pintu apartemennya kembali,dan menyusul Fenly yang sudah duduk di sofa milik nya.
"Lo kenapa? Cerita sama gue,Nar." Kata Fenly
Tanpa permisi,Nara memeluk pria di samping nya ini. Pelukan hangat lah yang ia butuhkan saat ini.
Fenly membalas pelukan Nara yang secara tiba-tiba "Kenapa sayang? Hmm,cerita sama gue" ucapnya
"A-aji F-fen" jawabnya sesenggukan
"Aji kenapa? Sakit?" Tanya nya lagi
"Aji selingkuh,tadi dia sama ceweknya. Cuma hubungan dia itu gara-gara perjodohan. Sama kayak kita,tapi kenapa dia tega pacaran di belakang gue? Gua aja kan nggak pacaran sama sekali kan sama lo? Kita cuma tetep jadi temen kan selama ini?" Kata Nara yang terus saja sesenggukan
"Brengsek tu orang! Terus dia bilang apa lagi?"
"Dia minta maaf sama gue,kata dia awalnya dia juga gak mau nerima perjodohan itu."
"Terus dia lo maafin?" Tanya Fenly lagi,Nara mengangguk sebagai jawaban.
"Gue udah maafin dia,tapi gue gak akan bisa lupain kejadian tadi. Terlalu sakit hati gue inget kejadian itu,Fen" lirihnya di dalam pelukan Fenly
"Ssstt,udah-udah... Lo jelek kalo nangis,mendingan sekarang lo siap-siap dan kita otw ke Bandung. Gimana?" Nara mengangguk sambil tersenyum dan menghapus air matanya yang masih mengalir.
"Gue siap-siap dulu ya,tunggu!" Ucapnya tapi sebelum berdiri...
Cup~
Nara mencium pipi Fenly,sang empu hanya bisa mematung di tempatnya duduk. Setelah itu Nara langsung berlari ke kamar nya.
"Naraaa! Tanggung jawab lo! Gue baper nihh!!" Teriak Fenly dari ruang tamu,Nara hanya cekikikan saja di dalam kamarnya.
***
"Mau makan dulu gak?" Tanya Fenly saat di dalam mobil.
Nara menggelengkan kepalanya "Nggak ah,gue gak pengen makan. Nanti aja di rumah makannya" jawabnya