Pagi tadi,mama dan bunda sudah ada di apartemen Nara. Mereka menyuruh Fenly masuk kuliah hari ini,sekalian memberi tahukan kehamilan Nara pada dosen-dosennya dan juga teman-temannya.
"Sayang,mama sama bunda mau ke supermarket dulu ya. Kita mau beliin kamu susu ibu hamil,sekalian bahan-bahan masak." Kata mama sambil tersenyum manis pada Nara.
"Jangan ngapa-ngapain ya kak,kita cuma sebentar kok. Kalo mau makan,tadi bunda udah masak buat kamu." Kata bunda "Iya,kalian hati-hati ya. Kalo ada apa-apa hubungin Nara aja,nanti Nara minta tolong sama teman Nara." Mama dan bunda mengangguk setuju.
Setelah mereka pergi,Nara kembali mengunci apartemennya. Dia hanya takut,jika Gilang datang lagi dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh nya waktu itu.
Saat Nara sudah berbalik dan menuju ruang tengah,pintu apartemennya ada mengetuk. Mau tak mau Nara kembali lagi ke depan pintu.
Ceklek..
"Hai,apa kabar?." Sapa seorang pria yang Nara kenal dan wanita yang waktu itu dia dan Nadia lihat di parkiran apartemen.
"Lo? Lo ngapain ke sini lagi?!." Tanya Nara yang sedikit membentak
"Tenang kak,kita kesini mau minta maaf sama kakak." Ucap si wanita itu.
Setelah memikirkan segala hal,Nara menyuruhnya masuk ke dalam.
"Silahkan duduk." Gilang dan wanita di samping nya menuruti apa yang Nara katakan.
"Gue mau minta maaf sama lo atas kejadian waktu itu,disitu gue sama sekali nggak sadar bakal lakuin itu ke lo." Kata Gilang menjelaskan
"Maksudnya gimana? Kok lu bisa gak sadar?." Tanya Nara
"Jadi waktu itu,gue lagi ke Jakarta sama temen-temen gue. Dan salah satunya itu,masukin obat perangsang ke minuman gua. Karena dia kenal lo dan tau alamat apartemen lo,dia nganter gue ke sini."
"Oke gue paham,terus ini siapa lo?." Tanya Nara lagi
"Ini calon istri gue,namanya Naya." Kata Gilang,Naya mengangguk mengiyakan.
"Salam kenal ya,Nara." Ucapnya sambil tersenyum,Nara menjawab nya dengan anggukan kepala dan tersenyum manis.
"Jadi kalian mau nikah kapan?." Tanya Nara "Insyaallah,Minggu depan." Jawab Gilang mewakili.
"Nanti jangan lupa datang ya,gedung nya gak jauh kok dari apartemen kamu. Paling cuma seratus meter aja," kata Naya,Nara mengangguk paham.
"Btw,gue denger-denger lu udah nikah ya?." Tanya Gilang,Nara mengangguk sambil tersenyum.
"Iya,dan sekarang gue lagi hamil." Kata Nara dengan riangnya "Wah,selamat ya! Semoga anak kalian lahir dengan selamat dan sehat. Aamiin." Kata Naya "Makasih ya doa'nya,kalian juga cepet nyusul nanti kalo udah sah." Balas Nara sedikit tertawa.
"Kalo gitu,kita gak bisa lama-lama. Kita pamit pulang dulu ya,Nar. Salamin aja sama suami lu,kita pamit assalamu'alaikum." Pamit Gilang lalu berdiri "Pamit ya, assalamu'alaikum." Pamit Naya lalu ikut berdiri.
"Ayok gue anter sampe depan pintu." Naya dan Gilang mengangguk.
"Hati-hati ya! Calling aja kalo mau kawin." Kata Nara "Iya,sampai jumpa!." Balas Naya lalu tersenyum.
"Bay!"
"Bayy!!"
Ceklek..
"Mulai sekarang,gue gak perlu takut lagi kalo mau ke supermarket sendiri." Ucapnya bermonolog.
Tak berselang lama,para ibu sudah kembali lagi ke apartemen.
"Kak,masa bunda tadi kayak liat Gilang ada di parkiran sama cewek!." Pekik bunda saat mendudukkan dirinya di sofa.