"Semoga aja dia beneran hamil ya guys" kata Shandy,semuanya mengangguk lalu tersenyum.
**
"Jadi bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Fenly kepada sang dokter yang memeriksa keadaan Nara.
Dokter tersebut tersenyum manis pada Fenly "Selamat ya,istri anda sedang hamil" ucapnya lalu kembali tersenyum.
Terlihat ekspresi wajah Fenly yang senang setengah mati "Se-serius dok?" Dokter pun mengangguk mengiyakan.
"Alhamdulillah ya Allah" syukur Fenly sambil mengusap wajah nya dengan kedua tangannya.
"Makasih ya dok,kalau begitu saya sudah bisa melihat kondisi istri saya kan?" Tanya Fenly,dokter mengangguk lalu tersenyum.
"Baik,saya permisi ya dok"
Setelah itu Fenly keluar dari ruangan dokter dan menghampiri Nara di ruang pemeriksaan.
Grett...
Pintu terbuka,menampakan Nara yang masih setia berbaring di atas kasur pemeriksaan.
Melihat Fenly datang membuat Nara merubah posisi nya menjadi duduk dan terus menatap Fenly yang berjalan semakin dekat ke arah nya.
Nara melihat wajah Fenly yang begitu bahagia dan hati yang berbunga-bunga. Ada apa dengan nya?
"Hai cantik" sapa Fenly saat sudah berhadapan langsung dengan Nara.
"Kamu kenapa? Kok mukanya seneng gitu? Seneng ya ngedenger kabar kalo aku sakit?" Fenly menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil mengerutkan keningnya.
"Terus apa?"
Fenly mengelus perut Nara sambil tersenyum manis. Nara yang heran dengan sikap Fenly ingin mencoba bertanya lagi kepada nya.
"Kenapa sih? Kok elus-elus perut aku?" Bukannya menjawab,tapi Fenly malah menatap wajah Nara dan tersenyum manis.
"Sayang,bilang sama bunda kamu ada di dalam" ucapnya
Nara mulai mencerna omongan Fenly barusan. Apa katanya? Bunda? Di dalam? Oh ayolah Fenly,Nara hanya ingin tau kejelasan nya.
"Mmaksudnya apaan sih?" Tanya Nara lagi
"Kamu tuh polos apa gimana ya? Aku ngomong gitu tandanya apa?" Tanyanya balik
"Maksud kamu,aku hamil?" Fenly mengangguk lalu tersenyum lebar.
Seketika itu juga wajah Nara seperti orang yang habis menerima uang satu rumah tingkat. Hatinya haru sekaligus gembira tiadatara. Pikirnya dia akan menjadi ibu sebentar lagi.
Dengan mata yang berkaca-kaca Nara memeluk Fenly dan mulai terisak haru di dalam pelukan itu.
"Makasih ya sayang,kamu udah adain malaikat kecil buat kita. Jaga anak kita dengan baik ya,jangan capek-capek" kata Fenly sambil terus mengelus kepala Nara,dia menjawab nya dengan anggukan kepala.
Perlahan Nara melepaskan pelukannya pada Fenly dan menatap mata Fenly cukup lama.
"Ayah,bunda,mama,papa gimana? Apa kita kasih tau mereka sekarang?" Tanya Nara,
"Jangan sekarang,kita tunggu waktu yang tepat" Nara mengangguk setuju lalu kembali memeluk suaminya itu.
Tok tok tok!
Gret...
"Fen,kita udah boleh masuk kan?" Tanya Billa mewakili yang lainnya.
"Boleh kok,masuk aja"
Lalu mereka semua pun masuk kedalam ruangan Nara. Mereka semua memasang raut wajah meminta penjelasan dari pasangan suami istri ini.
"Kenapa? Kok muka kalian pada kek gitu?" Tanya Nara