Hari ini Nara,keluarganya dan Fenly sedang bersiap-siap menuju Jakarta. Mereka akan menginap di apartemen Nara satu hari dan paginya mereka akan langsung berangkat ke Paris. Ya, apartemen Nara cukup besar untuk beberapa orang didalamnya. Karena memang ayahnya membelikan untuknya tipe yang paling besar. Terdapat empat kamar di dalamnya,dan dua kamar mandi yang terpisah dengan kamar.
**
"Nadia,kamu udah belum sayang?" Tanya bunda saat menghampiri Nadia di kamarnya.
"Udah kok Bun,ini cuma tinggal pake tas nya aja" jawabnya,bunda mengangguk paham lalu kembali ke bawah.
Setelah semuanya siap mereka langsung berangkat menuju Jakarta.
3 jam perjalanan telah di tempuh. Sampai pada akhirnya mereka sampai di Jakarta.
Mereka membawa dua mobil,mobil pertama ada Nara dan Fenly. Mobil kedua ada ayah,bunda dan juga Nadia.
"Ya udah, langsung masuk aja yuk!" Ajak Nara saat sudah sampai di lobby apartemennya.
*
Ceklek ..
"Assalamu'alaikum"
Salam mereka berempat saat memasuki apartemennya.
"Duduk dulu Bun,yah. Nara ambilin minum dulu ya" kata Nara saat ayah bunda dan Nadia duduk di sofa ruang tengah.
"Dek,bantu kakak mu sana" kata bunda, Nadia mengangguk lalu menyusul Nara ke dapur.
Saat Nara dan Nadia sedang sibuk di dapur,ayah,bunda dan Fenly sedang berbincang-bincang hal random.
"Gimana kuliah mu,Fen?" Tanya ayah
"Ya gitu,yah. Lancar-lancar aja sih," jawabnya,ayah mengangguk paham
"Nanti kalo udah lulus kuliah mau kerja apa?" Tanya bunda
"Fenly mau nerusin perusahaan papa yang di sini Bun,ini udah keputusan Fenly dari SMA. Dan papa juga mengizinkan" ucap nya lalu tersenyum,bunda hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Maaf lama,ni si Nadia tadi bikin rusuh" kata Nara sambil menaruh beberapa gelas berisi dua teh dan dua kopi.
"Gapapa,udah biasa Nadia kayak gitu" jawab bunda.
Setelah menaruh gelas di meja,Nara duduk di samping Fenly dan berhadapan dengan ayah bundanya. Sedangkan Nadia,dia memilih masuk ke kamar Nara.
"Kamu mau kapan punya anak nya?" Tanya ayah setelah meneguk kopi yang tadi Nara buat.
"Apaan sih,yah? Baru juga nikah kemaren,masa udah mau punya anak aja?" Sahut Nara sedikit malu-malu.
Ayah hanya terkekeh saja mendengar jawaban yang Nara lontarkan dari mulut nya.
"Oiya,nanti kita tidur dimana,yah?" Tanya bunda kepada suaminya itu.
"Disini ada empat kamar,kita yang dekat kamar Nara. Nadia yang pojok itu" jelasnya sambil menunjuk dua kamar yang di maksud.
"Kok ayah tau?" Tanya bunda lagi
"Kan ayah yang beliin,Bun" bukan ayah,tapi Nara yang menjawabnya.
"Ya sudah,kalian istirahat sana. Kita juga mau istirahat,jangan begadang ya! Besok kita berangkat pagi-pagi!" Kata ayah lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar yang tadi ia maksud.
"Bunda ke kamar ya," kata bunda lalu menyusul ayah ke kamar
"Ya udah,kamar yuk! Kamu kan belum pernah masuk kamar aku yang disini" ajak Nara,dan Fenly mengangguk setuju.
