8✨

188 21 2
                                    

Sejak tadi pagi,Raini sudah beres-beres apartemen Nara. Ya, semalam dia menginap di apartemen Nara. Mungkin Raini kesepian,jadi dia nginep di apartemennya Nara. Ya,memang biasanya juga dia tidur sendiri di apartemen dia. Tapi sebelum tidur pasti Shandy menemaninya dulu. Baru setelah di rasa mengantuk,Raini menyuruh Shandy pulang ke rumahnya.

Siang ini Nara dan Raini sedang memasak di dapur. Karena teman-temannya akan berkunjung ke apartemen Nara.

"Nar,lo beli minyak nya sana. Ini kayaknya kurang deh" kata Raini saat mengecek bahan masakan yang akan mereka masak.

"Lo aja kak,gue takut ada Gilang" jawabnya,

"Oh iya, gue lupa. Maaf ya,ya udah kalo gitu gue ke supermarket dulu" Nara mengangguk mengiyakan ucapan Raini.

Ceklek

"Maaf kak,gue jadi nyuruh balik deh. Emang dasar gegara Gilang brengsek!" Umpatanya merutuki Gilang.

Tok..tok..tok..!

"Iya sebentar.." kata Nara lalu dia berjalan menuju pintu,

Ceklek

"Lho? Aji,katanya gak bisa dateng?" Kata Nara.

"Nggak di suruh masuk dulu nih? Ya udah deh disini aja" ucapnya meledek

"Ck,ya udah masuk"

Lalu mereka masuk ke dalam,tak lupa Nara menanyakan apa yang ingin Fajri minum.
Setelah membawakan apa yang Fajri pinta,Nara duduk di sampingnya,dan tiba-tiba saja Nara memeluk pinggang Fajri.

"Nara kangen,aji kemana aja sih? Sesibuk itu ya?" Desisnya di pelukan Fajri.

Tak lama,Fajri merangkul pundak Nara dan mengusapnya dengan lembut "Iya sayang,maaf ya? Gue jadi jarang main sama lo,tapi gue gak pernah macem-macem kok" ucapnya.

Nara semakin mempererat pelukannya "Nggak,aji bohong ya? Filing Nara bilang gitu,gapapa jujur aja. Nara gak marah kok" katanya.

Fajri menarik nafas panjang "Insyaallah nggak,Nara." Ucapnya

"Apa gue bilang sekarang aja ya? Semakin lama gue rahasiain,semakin sakit hati gue. Apa lagi pernikahan gue sama Rany tinggal seminggu lagi,apa gue tega mutusin lo,Nar? Apa mungkin lo bakal benci sama gue? Atau lo berfikir secara dewasa dan nggak akan benci gue?" Batin Fajri.

"Hey,kenapa? Ada masalah?" Tanya Nara sambil mendongakkan kepalanya agar Fajri bisa melihat jelas wajahnya.

"Nar?" Panggil Fajri "Hmmm?" Jawabnya.

"Sedalam apa sih cinta lo ke gue?" Tanya Fajri,detik itu juga Nara melepaskan pelukannya.

"Kenapa lo nanya gitu? Selama ini lo nggak percaya gue cinta sama lo?" Tanya Nara balik,,Fajri menggelengkan kepalanya "Bukan gitu,gue cuma mau tau aja. Jadi lo mau kan kasih tau?" Tanyanya lagi.

Nara menghela nafasnya berat "Lo mau tau?" Tanyanya, Fajri mengangguk "Sedalam rasa cinta umi lo" kata Nara.

"Se-serius?" Tanya Fajri,Nara mengangguk mengiyakan tanyaan Fajri.

"Makin gak tega aja gue ninggalin lo,gue harus apa sekarang? Sial banget sih! Kenapa perjodohan itu harus ada!?" Batin Fajri.

Setelah berbicara,Nara kembali memeluk Fajri "Emangnya kenapa sih? Kok lo nanya gitu? Apa lo udah di jodohin ya?" Tanya Nara asal.

Deg!

"Dia bercanda apa nggak sih? Nara tau?" Batin Fajri.

Tok..tok..tok..!

Senior Of Campus || Fenly UN1TY ✓ {End} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang