VIOLET [END]

27

-

-

-

———

"Ar, Lo jangan salah paham ya? Gue nggak bermaksud"

"Iya gapapa. Lo ga perlu minta maaf, Lo nggak tau, harusnya tadi gue sama lo"

"Iya, sorry"

"Nanti lo latihan olimpiade lagi?" Tanya Arkan mengganti topik percakapan

"Iya. Lo pulang dulu aja gapapa. Gue bisa naik taxi"

"Nanti lo kenapa-kenapa, udah sore, gue tunggu kok"

"Lo mau ngapain di sekolah? Nggak bosen Lo? Mending balik, temenin bunda lo"

"Gapapa kok, bunda gue juga udah ngizinin gue"

"Bunda apa kabar?"

"Baik"

"Bunda gue buatin makanan buat lo" ucap Arkan menyodorkan kotak bekal

"Apa?"

"Makanan buat lo makan siang, nanti biar lo nggak lapar lagi"

"Nasi goreng?"

"Iya"

"Bunda tau aja gue suka nasi gorengnya. Thanks ya Ar"

"Iya, jangan lupa dimakan"

***

"Eh lo tau nggak?" Tanya Boy yang merupakan teman terdekat Alvin

"Apa?"

"Ada murid baru disini"

"Siapa?"

"Namanya Adiba kalau nggak salah"

"Oh, trus apa hubungannya sama gue?" Tanya Alvin

"Dia cantik"

"Yang mana orangnya?" Tanya Alvin sedikit penasaran

"Bentar mana ya?" Boy mengedarkan pandangannya mencari sosok 'Adiba' di kantin saat ini

"Mana?" Tanya Alvin tidak sabaran

"Bentar njir, lo kenapa? Suka lo?"

"Nggak lah, yakali gue suka"

"Nah itu!" Boy menunjuk ke arah perempuan Yang baru memasuki kantin

"Itu?" Tanya Alvin menatap perempuan bergamis yang tadi pagi ia temui

"Iya, cakep anjir. Ukhti-ukhti gitu tampilannya"

"Iya cakep"

"Lo suka?" Tanya Boy yang masih saja menatap Adiba

"Nggak, maksud gue gamisnya cakep"

"Anjir lo ah. Gue kira suka orangnya"

"Lo kok biasa aja? Nggak heboh atau apa gitu?"

"Heboh? Ngapain? Ga banget lo"

"Heboh gara-gara ada si Adiba"

"Nggak" balas Alvin acuh

"Gue mau pdkt ah"

"Ya sana kalau dia mau sama lo"

"Sadis kata-kata lo anjir,"

"Eh dek!" Boy mencegat seorang perempuan yang baru saja melaluinya

"Eh? Kenapa?"

"Temennya Adiba ya?"

"Iya, kenapa?"

"Minta nomornya Adiba dong"

"Nggak bisa"

Boy mendesah pelan "kenapa?"