24

88 5 0
                                    


-

-

-

———

"Nih minum dulu" Arkan memberikan botol air mineral yang baru ia beli di kantin

Violet mengganguk, segera membuka tutup botol dan langsung meneguknya

"Kalo sekarang ke kelas, pasti dihukum. Bolos mau?" Tawar Arkan

"Bolos?"

"Iya, Lo ga pernah bolos bukan? Sekali-kali bolos, nggak ada salahnya"

"Kemana?" Tanya Violet yang merasa tertarik

"Rumah pohon, mau?"

"Oke, hari ini kita bolos beneran Ar?"

Arkan mengganguk "biar lo rasain masa-masa bolos sekolah, ayo"

"Tau bakal bolos sih mending ga perlu jalanin hukuman Ar. Yaudah lah ayo" Violet menggendong kembali tas-nya, segera beranjak

"Mau ice cream dulu?"

"Harus"

15 menit.

"Btw Ar, semalem ada yang chat gue" ucap Violet yang tengah memandang danau dari dalam rumah pohon

"Siapa?"

"Gladys, sahabat lo katanya"

"Dia bilang apa?"

"Ya cuma minta save doang"

"Ga bilang aneh-aneh kan?"

"Nggak, emangnya kenapa?"

"Oh yaudah kalo gitu"

"Btw lo emang udah ketemu sama sahabat lo itu?" Tanya Violet penasaran

"Udah. Waktu itu gue nggak sengaja temuin surat. Isinya gue baca, ada nomornya, jadi gue coba chat, akhirnya ketemu" jelas Arkan singkat

Violet mengganguk paham "btw Gladys orangnya asyik"

"Iya, dia asyik. Lo gapapa kan kalo gue punya sahabat perempuan?" Tanya Arkan memastikan

Violet menatap Arkan, mengganguk samar "gapapa" balasnya, namun, sebenarnya ada yang mengganjal di pikirannya, ia takut, ia takut jika sahabat Arkan akan merusak hubungannya dengan Arkan.

"Jangan mikir aneh-aneh. Dia baik orangnya, ga jauh beda sama lo" cetus Arkan seakan tau isi pikiran Violet

"Nggak"

"Ar, ke danau, ayo" ajak Violet setelah hening beberapa saat

"Yaudah ayo"

   Perlahan, Violet menuruni anak tangga, disusul dengan Arkan. Violet berlari kecil meninggalkan Arkan yang masih sibuk dengan tangga.

"Jangan pergi-pergi sendiri. Nanti lo kenapa-kenapa" ujar Arkan menghampiri Violet

Violet tersenyum hingga menampakkan giginya "sorry hehe"

"Iya gapapa"

"Disini nggak ada buaya Ar?" Tanya Violet berjongkok, mulai memegang air perlahan

"Ada"

Violet refleks mengeluarkan tangannya dari dalam air "yang bener lo"

"Canda Vi, mungkin ga ada" balas Arkan menggendikkan bahunya

Arkan ikut berjongkok, lalu duduk di salah satu batu, begitupun Violet, Arkan mulai memasukkan jarinya ke dalam air "Air mampu menembus batu dan gunung, ini menunjukkan bahwa kelembutan dapat mengalahkan kekerasan"

VIOLET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang