Violet (pov)
"AAAAAA!!! MALINGHMPFFF!!" Aku berteriak, yang kemudian dihentikan oleh tangan Mr. Choi yang membekap mulutku.
"Bisa nggak sih, nggak teriak-teriak." Ucapnya lembut.
Aku berusaha melepaskan tangannya dari mulutku.
"Dih! Aku kira mister masih di mobil! Nggak sopan banget, uda nempatin halaman parkir saya! Terus sekarang masuk rumah nggak izin! Jelek banget jadi orang. Jelek!!"
Ughhh! Sebenarnya aku ingin mengumpat yang lebih kasar lagi. Seperti brengsek, bajingan, atau bahkan sialan dan masih banyak lagi. Tapi aku takut sama Mr. Choi! Huaaaa!! Rengekku dalam hati. Demi tuhan, kelakuan Mr. Choi membuatku harus menahan agar tidak menangis di depannya! Seperti seorang adik yang selalu di goda oleh kakak-kakaknya yang lebih tua!
"Huft!" Aku mendengus dengan kencang.
"Cerewet sekali, mau saya cium?"
"Mesum banget sih! Nggak usah deket-deket deh!" Bentakku, sambil melambai-lambaikan tanganku agar pria itu tidak mendekat.
Aku berjalan untuk membuatkannya minuman. Iya! Karena aku mengerti sopan santun, tidak seperti pria- uh? Dimana orang itu?
"Eh?! Lepasin deh.. Mau buatin minuman!" Jawabku dengan judes, saat Mr. Choi tiba-tiba memelukku dari belakang.
"Hmm.. Nggak usah pake gula ya.." Ucap Mr. Choi dengan lembut.
"Cih! Kenapa? Takut diabetes ya? Hahahaha!!!"
Hahaha! Rasain! Setidaknya aku bisa mengejek pria ini atas semua perbuatannya yang sangat menyusahkanku-
"Karena kamu sudah cukup manis bagiku." Ucapnya santai.
"Hmm.. Terserah!" Jawabku kasar, dan memalingkan wajahku.
Ughh! Mr. Choi!!
"Aku bisa merasakan detak jantungmu yang cepat itu, Violet.."
"Itu sesak nafas gara-gara mister peluk soalnya! Gerah!" Jawabku berbohong.
"Ini dibuka aja.. Biar nggak gerah." Ucap Mr. Choi yang sedang memainkan jarinya di kancing seragamku.
"Bisa nggak sih, mesumnya di kurangin dikit?"
"Ini sudah di kurangin, baby.." Ucap Mr. Choi yang menurunkan tangannya untuk kembali memelukku dari belakang. "Hmm.. Tadi bilang apa sama temen kamu?"
Choi Mujin (pov)
"Hmm.. Tadi bilang apa sama temen kamu?"
"Om ku ada di rumahku." Jawab Violet santai.
"Om?"
"Heh- Ya kan mister kalo di luar sekolah itu jadi seorang om-om." Jawab gadis itu terkekeh pelan.
"KYAAAA!! Turunin nggak!" Teriak Violet saat aku mengangkatnya ke bahu-ku. Kini pantat gadis itu sejajar dengan wajahku. Hmm..
"Kenapa kamu nakal sekali, Violet?" Gumamku pelan.
"Turunin nggak!"
"Jangan sebut aku om-om. Bilang saja ke temen kamu kalau kamu sudah punya pacar."
"Ihhh.. Apaan sihhh.." Ucap gadis itu, yang terus memberontak di gendonganku.
"Panggil saya itu 'mas' atau 'sayang'. Coba. Nanti saya turunin."
"M- mas.."
"Yes baby?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
RomanceCan you call a crazy obsession, love? ____________________________________________ "KAU! Kau adalah psikopat yang gila!" - Violet Summer. ____________________________________________ "Satu saja gadis kecil.. Psikopat.. Atau.. Gila? Hahaha!" - Choi...