Choi Mujin (pov)
Aku mengemudikan mobilku, bersama Violet di sampingku, sedangkan kedua orang tuanya duduk di kursi belakang.
Awkward?
Hmm.. Bisa di bilang begitu. Kedua tanganku terasa pegal karena harus selalu menggenggam setir yang ada di depanku.
Biasanya, tangan kiriku pasti sudah menyentuh kulit mulus Violet. Entah dengan menggenggam tangannya, beristirahat di pahanya, atau mungkin bisa-
Stop it, Choi Mujin! Rutukku dalam hati.
...
"Yeah.. We're here." Ucapku sedikit lesu.
MALL.
Gadisku terus memohon-mohon pada ayahnya untuk makan di mall. Entah itu Violet lakukan dengan sengaja untuk membuatku kesal, atau tidak. Yang jelas, kali ini aku merasa tidak berdaya karena semua keputusan ada di tangan orang tuanya.
Huft.. Terlalu ramai!
Bukannya aku anti-sosial atau membenci keramaian- tentu saja tidak. Hanya saja, keramaian ini bukan keramaian orang yang memperhatikan saat aku memberi lecture kepada mereka, sehingga mereka hanya diam, meresapi, dan bertanya seperlunya.
Yah.. Mungkin itu namanya penonton. Tapi tetap saja ramai kan?
Lain seperti saat itu. Disini adalah keramaian yang sangat berisik!
Banyak makhluk-makhluk kecil yang berteriak di playground mall, atau merengek saat orang tuanya berusaha menyuapinya. Belum lagi orang yang terburu-buru dan ceroboh disini.
Aku melirik ke arah kiri-ku, dan mendengus pelan saat melihat ada seorang ibu-ibu yang berusaha menyalip antrian saat berada di pusat perbelanjaan.
Cih- sangat tidak beradab.
"Bagaimana jika kita makan di salah satu restoran disini? Agar lebih private saja." Usul ayah Violet.
YES!! Setidaknya aku akan mendapat sedikit ketenangan di sana.
"Kebetulan aku mengetahui satu restoran yang berkualitas dan tidak terlalu berisik disini yah.."
Yup. Pria itu menyuruhku agar memanggilnya dengan sebutan ayah.
"Hmm.. Baiklah! Jika Violet ingin shopping- nanti saja setelah makan, mom akan menemanimu."
"Okay.." Jawab Violet pasrah.
...
Seusai makan dengan tenang-
"Bolehkah aku keliling mall sekarang? Aku sangat merindukan berjalan bersamamu, mom!"
"Haha.. Iya iya.. Biarkan para pria menunggu disini hmm?" Balas ibu Violet, tersenyum lembut.
Aku memberi tatapan tidak setuju, menujukannya ke arah ayah gadisku.
Tidak! Aku harus berada di samping Violet!! Batinku kesal.
"Ekhem! Papah ikut saja. Sekalian menurunkan makanan." Ucapnya yang teryata sepemikiran denganku.
"Aku juga ikut- jika tidak mengganggu kalian tentunya." Lanjutku.
Violet dan ibu-nya memberi tatapan aneh.
"Pah.. Papah selalu nggak ngizinin mamah buat shopping disana- kan sekarang mamah pingin bebas shopping bersama anak gadisnya, ya kan?"
Violet mengangguk setuju, melemparkan raut wajah memohon ke arah ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
RomanceCan you call a crazy obsession, love? ____________________________________________ "KAU! Kau adalah psikopat yang gila!" - Violet Summer. ____________________________________________ "Satu saja gadis kecil.. Psikopat.. Atau.. Gila? Hahaha!" - Choi...