I'm Scared Violet

1.2K 75 18
                                    

Choi Mujin (pov)

BUGH! BUGH! BRAK!!

Choi Robin memukul ku dengan tinjuan yang mengenai tepat di uluh hati, membuatku  membungkuk di bawahnya. Tanganku melingkar di depan perutku, agar pukulannya yang terus melayang tidak semakin memperparah organ dalam tubuhku.

"Mujin. Mujin.. Kenapa kamu tidak bisa menjadi seperti yang aku inginkan hm?"

Aku menatapnya. Kekecewaan, itu yang ku lihat saat ini. Bukan hal baru. Sedari kecil, dia selalu menatapku seperti itu.

"Kamu tau, kamu harus menebusnya padaku kan? Setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan apa yang baru saja kau lakukan? Memiliki konsekuensi yang amat sangat serius, Choi Mujin.."

Aku duduk bersimpu, dengan kedua kakiku di bawah. Menopang tubuhku yang rasanya akan ambruk sewaktu-waktu. Menunggu Choi Robin untuk mengatakan apa yang dia inginkan. Sebenarnya aku bisa menebak apa permintaannya itu. Permintaan yang tidak ingin kulakukan saat pertama kali dia memberitahuku.

"Ayah ingin kamu mengambil alih perusahaanku di sini. Aku ingin kamu melanjutkan warisanku, seperti yang seharusnya di lakukan oleh anak laki-laki sesungguhnya."

Warisan?! Bagaimana bisa seorang orang tua memberikan sebuah peninggalan yang dibangun dari begitu banyak pertumpahan darah, uang kotor dan perbuatan jahat- kepada anaknya sendiri?

"Tidak usah munafik Choi Mujin. Ayah membangun dan mensukses kan perusahaan ini hanya untukmu. Ayah kira kamu akan menjadi anak laki-laki yang baik dan menghargai usaha ayah selama ini- tapi apa? Alih-alih mengambil jurusan bisnis saat kamu kuliah seperti yang ayah inginkan, kamu malah mengambil sastra?! Ayah tidak menyangka sudah membesarkan seorang anak banci di keluarga ini."

Aku hanya terdiam mendengarkan ucapannya.

"Kamu benar-benar mirip ibumu. Terlalu lemah untuk dunia yang keras ini. Kamu lihat sendiri kan? Ibumu sampai bunuh diri! Benar-benar jalang yang lemah-"

Aku menatapnya penuh benci.

"Jangan menatapku seperti itu Choi Mujin.." Ucap Choi Robin, merendahkan tubuhnya agar berada tepat di hadapanku. "Kau.." Pria itu menunjuk ke arahku. "Dan aku.." Pria itu menunjuk ke arah dirinya sendiri. "Sama-sama bejatnya.. Bahkan sifatmu bisa dibilang mirip denganku." "Ayah sudah terlalu memanjakanmu Choi Mujin.. Ayah membiarkanmu kuliah sastra dan menjadi professor di universitas-mu. Dan penulis? Astaga Choi Mujin.. Really?! Heh-"
"Untungnya kamu memakai nama pena di buku yang kau tulis itu. Apa jadinya jika kolega ayah mengetahui jika anak dari seorang Choi Robin, hanyalah seorang penulis kampungan? Ckckck.. Merusak reputasiku saja-" Ucap pria itu mendengus dengan penuh jijik. 

Choi Robin kembali berdiri, tubuhnya menjulang mendominasi posisiku yang masih berada di bawahnya saat ini. "Dan sekarang.. Menjadi guru di SMA? So embarassing, son."
"Huft.. Sudah cukup basa-basinya, maaf. Tidak biasanya aku seperti ini. Mungkin ayah sangat merindukanmu eh? Hehehe.." Pria itu tertawa mengejekku.
"Ayah- memantau semua kelakuanmu akhir-akhir ini Choi Mujin. Dan sepertinya.. Kamu sedang jatuh cinta hm? Benar?"

Deg.

Jantungku berdegup dengan cepat. Bagaimana bisa pria itu mengetahuinya? Apakah dia mengirim salah satu anak buahnya untuk mengikutiku? Tapi aku selalu memperhatikan sekitarku, terutama jika menyangkut tenang gadis itu. Aku tidak pernah sedikit pun- bukan?

"HAHAHHAA!! Tenang Choi Mujin.. Tenang!!! Ayah tetap menghargai privasimu, ayah hanya sedikit, hmm.. Terkejut? Ayah kira kamu akan bergonta-ganti perempuan sepertiku.. Ternyata kamu setia- heh? Bagaimana? Apa gadis itu sudah mengetahui perbuatan bejatmu itu? Apa dia tau-"

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang