He's Not That Bad?

2.3K 125 6
                                    

Violet (pov)

Semoga saja aku tidak berpapasan dengan pria itu, atau aku harus mengucapkan selamat tinggal pada harga diriku ini! Batinku.

...

Hahahaa.. Sepertinya semesta berada di pihakku hari ini. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Mr. Choi. Tapi, aku masih harus berada di sekolah karena akan ada latihan basket. Aku tau, sekarang ini aku sudah menduduki kelas 3 dan akan segera melaksanakan ujian kelulusan. Hmm.. Mungkin setelah UTS aku akan mempertimbangkan untuk rehat dari bermain basket bersama team sekolahan. Untuk sekarang, aku akan tetap semangat latihan! Aku benar-benar merindukan bermain dengan teman satu team ku!

Aku mengganti seragam sekolahku dengan jersey basket untuk latihan.

...

Latihan berjalan dengan baik. Aku masih tidak kehilangan ritme-ku dalam bertanding. Memang sudah selayaknya aku dijadikan kapten di team ini-

Wait.

Arghh.. Aku lupa membawa baju ganti! Tapi.. Sepertinya aku sudah menyiapkannya tadi.. Apa aku lupa memasukkannya ke tas-ku? Hmm.. Aku tidak bisa memakai seragam sekolahku lagi, karena takut ada noda yang akan menempel di kain putih itu. Aku terlalu malas untuk mencucinya secara manual menggunakan tanganku. Huft.. Sepertinya aku harus pulang menggunakan jersey ku sekarang ini.

Yup. Jersey basket tanpa lengan, dan celana pendek yang penuh keringat dan noda ini.

Great!

...

Wow.. Sepertinya aku terlalu cepat mengatakan bahwa semesta sedang berada di pihak-ku. Karena sekarang? Ban mobilku kempes! 

Perasaan tadi pagi nggak deh- tapi.. Aku nggak nge-cek juga sih-

"Fucking hell.." Ucapku dengan menghembuskan nafas dengan kasar.

"Miss Violet?"

Suara baritone itu- 

"Mr. Choi! Hey." Aku menoleh ke arah Mr.Choi, dan menjawabnya dengan nada dan senyum yang sangat terpaksa.

"Hmm.. Apa ada masalah? Oh! Ban-mu kempes?"

"Sepertinya-"

"Ayo, aku antar pulang saja."

What?! Yang benar saja? Bagaimana jika orang melihat kita dan berpikir yang tidak-tidak?

"Uh.. Aku-"

"Tidak ada seorang pun di parkiran ini, jika itu yang kau khawatirkan?"

Benar juga pria arogan itu. "Hmm.. Baiklah.. Terima kasih, Mr. Choi." 

Pria itu menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju arah mobilnya berada.

Huft.. Apakah aku harus berpura-pura kaget lagi? Tentu saja mobilnya sangat bagus, sebuah BMW M4 Coupe! Mobil itu seharga rumah yang aku tinggali sekarang ini!

 Apakah aku harus berpura-pura kaget lagi? Tentu saja mobilnya sangat bagus, sebuah BMW M4 Coupe! Mobil itu seharga rumah yang aku tinggali sekarang ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuklah." Ucap Mr. Choi membuyarkan lamunanku. Astaga aku terlalu kotor untuk duduk di kursi mobil ini. Tapi, ya sudahlah ya.. Toh pria ini yang memaksa untuk mengantarku pulang. Hahahaa.

Choi Mujin (pov)

Setelah Violet masuk ke dalam mobilku, aku pun melajukan mobilku untuk mengantarnya pulang.

Tubuh Violet.. Menurutku sangat sempurna. Kulit putih-nya yang sangat mulus, membuatku ingin menyentuhnya. Lehernya yang jenjang, membuatku ingin menghisapnya dengan kuat. Memberi tanda kepemilikan-ku disana-

"Mr. Choi? Apakah aku boleh men-charge handphone-ku disini?" Tanya Violet yang membuyarkan pikiranku barusan.

"Tentu." Jawabku singkat.

"Uh.. Rumahku ada di Landon Street. Ku harap itu tidak terlalu menyimpang dengan arah pulangmu, Mr. Choi?"

Tanpa kau beri tau juga aku sudah mengetahuinya, gadis kecil. "Tidak terlalu." Jawabku.

"Hmm.. Baiklah." Jawab Violet yang memalingkan wajahnya untuk melihat ke arah jendela.

Aku bisa melihat tubuh Violet yang sedikit bergetar karena dinginnya AC mobilku. Hmm.. Aku juga bisa membuat sekujur tubuhmu bergetar VIolet-

"Oh! Itu.. Rumahku yang sebelah sana."

"Ahh.. Yang itu? Ini sudah sangat sore, kenapa masih gelap?"

"Oh.. Aku tinggal sendirian, jadi tidak ada yang menyalakan lampu di luar teras mister."

Stupid girl.. Kenapa tidak sekalian saja kamu bilang ke seluruh dunia kalau kamu tinggal sendirian? Tapi tenang saja.. Aku tidak akan membiarkan seorangpun mengusik ketenanganmu. Kecuali aku tentunya hahahaa.

Violet turun dari mobilku, membawa tas-nya di tangan kirinya. Aku membuka jendela mobil, agar Violet bisa berpamitan kepadaku. "Uhm.. Terima kasih mister.."

"Hmm. Aku akan menyuruh orang untuk memompa ban mobilmu agar kau bisa pulang sendiri besok." 

"Terima kasih lagi, Mr. Choi.. Sungguh."

"Jika kau tidak keberatan.. Aku ingin bertanya, bagaimana kau akan ke sekolah besok?"

"Oh. Mungkin bersama dengan temanku-"

"Siapa?" Tanyaku memotongnya.

"Uh.. Mungkin Kate atau Nathan?" Jawab Violet sedikit bingung.

Nathan?! Fucking Nathan?!! Wrong fucking answer baby..

"Ok. Hati-hati." Jawabku singkat.

"Tentu mister.. Uh- terima kasih.."

Aku menutup kaca mobilku, dan mengendarainya dengan kecepatan di atas rata-rata. Tanganku mengepal, mencengkram setir mobil dengan kuat sampai urat di tanganku terlihat dengan jelas.

Violet. Violet.

Kau tidak akan berterima kasih kepadaku jika kau mengetahui bahwa akulah yang mengambil baju gantimu, dan mengempeskan ban mobilmu itu. Pikirku, sambil tersenyum sendiri.

Sial! Kau bahkan bisa membuatku tersenyum sendiri Violet! Gadis manisku.

Violet (pov)

Mungkin Mr. Choi tidak seburuk yang aku kira? Aku jadi merasa bersalah karena membencinya terlalu banyak. Huft.. Tapi.. Tetap saja. Aku merasa- tidak. Aku tau ada sesuatu yang berbeda dari pria itu.. Hanya saja aku masih tidak bisa menjelaskan apa itu-

Hentikan Violet! Aku merutuk diriku sendiri dalam hati. Dia baru saja menolongmu, setidaknya yang bisa kamu lakukan adalah tidak julid kepadanya selama sehari saja-

Oh iya! Aku harus mencari tumpangan untuk besok berangkat sekolah! 

Hmm.. Karena jarak rumah Nathan lebih dekat dari rumahku, aku memilih untuk memintanya menjemputku dan berangkat bersamaku ke sekolah besok. Oke! Aku akan mengirimnya pesan sekarang!

Violet: Nath!

Nathan: Tumben nih, si cantik. Kenapa?

Violet: Hmm.. Besok berangkat bareng bisa?

Nathan: Bisa? Memang kenapa mobilmu?

Violet: Sedikit bermasalah hehe..

Nathan: Ok, see you tomorrow!

Violet: Thanks Nath!

Sent!

Done! Aku segera mandi karena keringat di tubuhku juga sudah mengering. Latihan tadi membuat seluruh tubuhku pegal, mungkin karena pemanasanku yang terburu-buru. Setelah mandi dan memakai baju, aku langsung tertidur begitu kepalaku menyentuh bantalku yang sangat empuk itu. 

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang