Do It Then

962 63 2
                                    

Choi Mujin (pov)

"You're beautiful, you know?"

Gadisku memberi tatapan yang menandakan keterkejutannya. "T- terima kasih.." Jawab Violet kikuk.

Argh!! Seharusnya waktu itu aku cukup memberi jawaban seperti itu. Rutuk-ku dalam hati.

Seolah-olah tidak menyadari akan apa yang aku lakukan, dengan gerakan tiba-tiba aku mulai bangkit, dan berjalan menjauhi tempat gadisku yang masih terduduk di atas kasur-ku.

Kedua kaki-ku juga mulai melangkah dengan sendirinya, berjalan mondar-mandir di hadapan Violet-ku.

Aku mengernyitkan mata-ku yang sedari tadi masih setia memandang ke bawah. Tangan kiri-ku terlipat di depan perutku, sedangkan tangan kanan-ku bertumpu di atas-nya. Kedua jariku ikut bermain di atas bibirku, memberi sedikit cubitan-cubitan kecil yang jika keterusan dapat melukai permukaannya. Gerak-gerik yang menyiratkan seperti gerakan reflek dari perasaanku, yang kuharap dapat dipahami oleh Violet sebagai perasaan yang gelisah atau berantakan.

Aku harus apa.. Aku harus apa..

Hmm.. Apa sebaiknya tetap menjalankan rencana-ku saja? Tetapi, itu adalah rencana yang amat sangat beresiko! Jika aku melakukan kesalahan sekecil biji gandum saja- bisa fatal akibatnya.

Aku terus berpikir dengan keras. Sebenarnya, aku sudah mulai menjalankan rencanaku. Maka dari itu, aku juga sama sekali tidak berusaha menyembunyikan ekspresi wajahku saat ini.

Aku tidak peduli jika aku telihat seperti sedang berpikir. Toh, Violet juga tidak akan bisa menebak apa yang sedang ada di pikiranku sekarang. Lagi pula, ini juga semakin mendukung akting-ku, agar gadis itu bisa melihat jika aku sedang berpikir keras.

"Mas.. Mas kenapa?" Tanya Violet khawatir akan tingkah laku-ku saat ini.

Aku menghentikkan langkahku tiba-tiba, lalu membalikkan tubuhku agar bisa berhadapan kembali dengan gadis polos di depan-ku ini. "Tidak tau.. Sepertinya, mas sedikit stress.. Mas nggak tau, apa yang mas rasakan sekarang ini." Ucapku dengan raut wajah yang polos.

"S- sepertinya aku benar-benar melakukan sesuatu yang membuatmu seperti ini- uh.. A- aku harus apa? Katakan saja.. Apapun.. Aku akan melakukannya!" Ucap Violet yang mulai kalut dengan rasa khawatirnya.

BINGO!

Huft.. Kenapa mudah sekali?

Prediksi-ku benar-benar sempurna. Aku berhasil membuat Violet melontarkan kalimat itu, tanpa pikir panjang.

'Apapun.. Aku akan melakukannya!'

Well.. Tentunya, aku bisa membuat siapapun untuk melontarkan kalimat ajaib itu. Setiap orang dengan cara yang berbeda.. Tergantung kondisi yang bisa aku manfaatkan.

Namun, mendengar Violet lah yang mengucapkannya.. Sungguh sensasi yang berbeda!

Benar.. Semua perbuatanku barusan.. Sudah aku rencanakan sedari awal.

Memanfaatkan rasa bersalah, rasa kasih sayang, dan rasa khawatirnya kepadaku. Tanpa gadis itu sadari.

Heh- sepertinya kamu belum kehilangan bakat manipulatif-mu Choi Mujin. Aku terkekeh dalam hati.

...

"Biasanya jika aku stress.. Aku meminum alkohol-ku." Ucapku, sembari memijat dahi-ku yang tidak pusing. "Sebentar- aku akan mengambilnya di dapur-"

"Tidak! Tunggu!" Seru Violet, sembari menahanku tanganku. "Itu adalah kebiasaan buruk bagi kesehatanmu.. Apakah tidak ada cara yang lain?"

"Tidak tau.. Alkohol bisa memberiku efek tenang dengan cepat." Jawabku jujur.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang