Professor Choi

957 64 7
                                    

Choi Mujin (pov)

3 bulan berlalu dengan cepat. Mahasiswa yang sedang liburan atau pulang ke kampung halaman mereka seharusnya sudah kembali ke wilayah kampus mereka berada, karena musim kuliah yang akan dimulai sebentar lagi.

Itu artinya, aku harus kembali pada rutinitasku dulu, yaitu mengajar di Canes University.

Dan..

Hari ini adalah hari keberangkatan gadisku ke kampus barunya.

Apakah kampusnya berada di luar kota? Atau jangan-jangan di luar negeri? Hmm.. Jika Violet masih disini- apa itu artinya kampusnya tidak terlalu jauh? Mungkin hanya di luar kota.. Dia bisa berangkat menggunakan kereta dengan cepat dari sini.

Tapi.. Bagainana jika ternyata kampusnya berada di luar negeri? Violet bisa berangkat dengan pesawat. Plus, dibantu dengan adanya perbedaan waktu yang signifikan.

Jika dipikir-pikir lagi, tentu aku kesal. Aku kesal, sampai-sampai tidak pernah dan tidak ingin membahas hal itu dengan Violet sekalipun. Aku selalu mengakhiri pembicaraan setiap kali gadis itu berusaha membahas topik itu. Sepertinya aku juga sudah gila karena mengizinkan gadis itu untuk pergi dari awal.

Mungkin.. Dengan tidak mengetahui dimana letak kampus-nya adalah pilihan yang terbaik.

Bisa-bisa aku akan menghabiskan uangku di tiket pesawat hanya untuk menguntitnya seperti pria obsesif gila.

Yah, walaupun itu adalah aku yang sebenarnya. Batinku.

...

"Mas, kenapa tubuhmu sangat panas?!" Tanya Violet dengan telapak tangannya yg menyentuh pipiku secara bergantian.

"Hm." Jawabku sekenanya.

"Bukankah mas hari ini mas harus mengajar?"

"Hm."

Choi Mujin! Kau sangat memalukan! Kenapa harus demam sekarang sih?! Kamu terlihat seperti anak manja dan lemah saat ini! Gerutuku dalam hati.

"Jam berapa? Apakah pagi setelah ini? Atau siang?"

Aku menggeleng pelan.

"Oh.. Sore.." Gumam Violet yang berada di hadapanku.

Dengan mata yang terpejam, aku menjawab pertanyaannya dengan anggukan, sembari menyandarkan punggungku pada headboard tempat tidurku.

"Mas masih tetap mau mengajar nanti?"

Aku berdehem. "Bukankah kamu harus berangkat sekarang? Aku harus mengantarmu-" Ucapku berusaha mengalihkan topik pembicaraan kami.

"Mas kan lagi sakit.." Balas Violet pelan.

Hmm.. Mungkin itu yang terbaik. Aku juga tidak yakin akan membiarkan gadis itu pergi  meninggalkanku secara terang-terangan nanti.

Skk!! Ahh.. Kepalaku benar-benar pusing! Sedikit istirahat mungkin akan membantu.

"Kamu bisa berangkat saat aku sudah tertidur." Balasku singkat.

Egois? Biar saja. Toh, Menjadi egois bukanlah hal baru bagiku.

"Okay.. Aku akan menemanimu.. Tidurlah.." Balas Violet dengan penuh kesabaran.

Gadis itu beranjak dari posisinya. Lalu mengambil posisi yang sama sepertiku, yaitu bersandar pada sandaran tempat tidurku.

Setelah merasa posisinya nyaman, Violet membantu untuk membaringkan tubuhku, dan mengarahkan kepalaku agar beristirahat di atas perutnya.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang