Call It Crazy, Love.

1K 56 5
                                    

Violet (pov)

Jika memang itu yang dibutuhkan-

"Do it then."  Jawabku dengan penuh keyakinan.

"Sepertinya- aku harus memperingatkanmu terlebih dulu." Ucap Mr. Choi yang sedang menatapku dengan sungguh-sungguh.
"Setelah memulainya.. Aku tidak yakin akan bisa berhenti. Kalaupun kamu yang memintanya sekali-"

"Aku tau.. Lakukan saja.. Sepuasmu." Ucapku memotongnya.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Mr. Choi langsung melumat bibirku dengan kasar. Menggigit kecil bibir bagian bawahku, membuatku mau tidak mau mendesah antara nikmat dan sakit yang melebur menjadi satu karena perlakuan pria itu.

Melihat ada peluang disaat bibirku sedikit terbuka, lidah Mr. Choi segera menelusup masuk ke dalam mulutku. Mengajak lidahku untuk saling melilit kasih dengannya.

"Kamu sempurna, gadis yang sangat baik untukkuhh.." Gumam Mr. Choi di antara ciumannya. "Emmh.. Violet.." Desah pria itu sambil bergerak kebawah untuk mengecup dan menghisap keras leherku, yang pastinya akan meninggalkan tanda kemerahan disana.
"MINE."

...

Tanganku yang tengah melingkar lemas di leher Mr. Choi perlahan turun, dan menelusup ke dalam bajunya untuk melepaskan sehelai kain yang dia kenakan dari tubuh pria itu.

Namun, ditengah aku berusaha untuk melepasnya- salah satu tangan Mr. Choi telah terlebih dulu mencekal pergelangan tanganku, mencegah tanganku agar tidak bersentuhan dengan bagian punggungnya. Alih-alih, pria itu memilih untuk meletakkan tanganku di atas kepalaku.

Genggaman Mr. Choi begitu erat diatas sana, menghambat peredaran darahku dan membuatku sedikit merasa pusing. Pria itu menggenggamku seolah tidak memiliki niatan untuk melepaskan pegelangan tanganku dalam waktu dekat ini- ah tidak, mungkin selamanya. Genggaman Mr. Choi berhasil menahanku agar posisiku sesuai dengan yang diinginkan oleh pria diatasku.

"Apakah aku tidak boleh menyentuhmu?"

"Nanti saja, sayang.." Jawab Mr. Choi dengan lembut.

Choi Mujin (pov)

Setelah melakukan fore-play yang cukup lama dengan memberikan orgasme sebanyak 4 kali kepada gadisku itu, aku memutuskan untuk melanjutkan rencanaku saat ini juga.

Aku menggenggam kejantananku yang sudah mengeras dibawah sana, memberinya sedikit pijatan untuk melegakannya. "Baby.. Aku harus memasukkannya sekarang-"

"Humpfh.. Kumohon.. Lakukanlah dengan perlahan.. Aku-"

"Shushh.. I know baby, i know.." Bisikku berusaha menenangkannya. "Gigit saja bahu-ku, agar aku juga merasakan rasa sakit yang sama denganmu.."

Aku merendahkan tubuhku agar tidak ada jarak diantara aku dengan gadisku, dan mulai mendorong kejantananku untuk memasuki liang kewanitaan gadisku.

Sleb.

"Akh! Owh!! Sakit!!!" Desis Violet, meringis kesakitan.

"Tahan sebentar, sayang.. Kamu akan merasa nikmat setelahnya.. Aku berjanji." Ucapku sembari terus memberikan dorongan di bawah sana.

"Skk!! Sakit!" Ucap gadis dibawahku.

Tss.. Tss..

Aku merasakan air mata Violet menetes, mengenai bahu bagian kanan-ku.

Oh, astaga.. Tapi aku benar-benar tidak bisa berhenti sekarang!

"Tapi ini belum semuanyargh." Geramku sembari terus mendorong milikku agar masuk seutuh-

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang