Violet (pov)
"Buang bunga itu, Violet.." Ucap Mr. Choi tersenyum dengan lembut ke arahku.
Tubuhku memilih untuk menuruti permintaannya. Bucket bunga pemberian lelaki itu jatuh terkulai dengan lemah di tanah, sama seperti sang pemberi-nya.
Mr. Choi sedikit terkejut. Namun, dengan cepat pria itu menyeringai ke arahku.
"Apa yang terjadi dengan gadis pembangkangku hm? Apakah sekarang dia sudah menjadi gadis penurut? Atau jangan-jangan.. Yang di depanku sekarang ini bukanlah gadisku? Heh-" Ucap Mr. Choi dengan terkekeh.
Bisa-bisanya pria ini malah bercanda?! Rutuk-ku dalam hati.
Aku segera berjalan menghampirinya dengan penuh tekad dan melompat memeluk leher pria itu. Dengan reflek yang tanggap, Mr. Choi menangkapku. Kedua telapak tangannya memegang pantatku. Menjagaku agar tidak terjatuh dan tetap merangkulnya.
Cih- kenapa harus di pantatku dasar pria mesum.
"Dasar gila! Jahat! Kenapa kamu meninggalkanku?! Kamu bahkan tidak berpamitan dasar brengsek-" Aku merengek di ceruk lehernya.
Drap.. Drap..
Terdengar suara langkah kaki dan celotehan milik orang lain yang mendekat ke arahku dan Mr. Choi.
"Sshhh.. Sebentar." Mr. Choi menyuruhku diam. Masih menggendongku bak koala, lalu berjalan dengan cepat dan tenang menuju ke salah satu lorong gang kecil terdekat yang ada di lapangan parkir sekolah.
...
"Bagaimana dengan Nath-"
"Jangan sebut nama lelaki lain Violet!" Desis Mr. Choi kepadaku.
Mendesis?!!
Dengan cepat aku mengigit kecil leher pria di pelukanku.
"Sskkk! Violet!" Bisik Mr. Choi sedikit kesal.
"Karena menelantarkanku, dan berlagak jealous seperti tadi dasar bodoh."
"Tidak sopan sekali. Kemana gadis timid dan penurut yang tadi hm?"
Aku memalingkan wajahku.
"Hey.. What's wrong baby?" Tanya Mr. Choi khawatir. Tangannya memegang daguku mengisyaratkan agar aku tidak memalingkan wajahku darinya lagi.
Aku menjawabnya dengan menggedikan bahuku.
"Apa kamu menyukai bunga tadi?" Tanya Mr. Choi dengan nada yang datar.
"Tidak.. Aku tidak menyukai bunga itu.." Jawabku lirih.
Pria itu menganggukkan kepalanya setuju.
...
"Hmm.. Lalu- apa yang kamu sukai?" Tanya Mr. Choi.
"Tumben bertanya.. Bukankah biasanya mister yang menentukan untukku?"
Bahu Mr. Choi bergetar. Pria itu tertawa mendengar jawabanku. Tawa-nya tidak memiliki maksud untuk mengejek jawabanku barusan.
Tidak-
Entah bagaimana.. Yang aku rasakan saat mendengar suara tawa-nya itu, hanyalah ketulusan.
Seketika hatiku bergetar, suatu perasaan menyeruak dari dalam lubuk hatiku. Membuat mataku sedikit berkaca-kaca.
Choi Mujin (pov)
Violet masih berada dalam gendonganku. Punggung gadis itu menempel dengan dinding di belakangnya, kedua tangannya masih setia merangkul leherku, sedangkan kaki mulus gadis itu melingkar erat di pinggangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
RomanceCan you call a crazy obsession, love? ____________________________________________ "KAU! Kau adalah psikopat yang gila!" - Violet Summer. ____________________________________________ "Satu saja gadis kecil.. Psikopat.. Atau.. Gila? Hahaha!" - Choi...