Fall In The Right Place.

789 64 8
                                    

Choi Mujin (pov)

"Kamu terlihat bahagia sekarang. Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Violet sembari mengayun-ayunkan tangannya dalam gandenganku.

"Hmm.. Aku hanya bahagia bisa berjalan bersamamu, dan bergandengan tangan denganmu seperti ini." Jawabku.

Heh- ditambah insiden dengan bocah tengil tadi tentunya. Batinku terkekeh.

Cup!

Violet mengecup pipiku, lalu bertanya. "Kenapa kamu mendadak menjadi so sweet seperti ini? Kemana Mr. Choi yang seram dan super menyebalkan itu, hm?" Ucap gadisku menggodaku. Membuatku salah tingkah karena kecupan manisnya itu-

Brugh!

"Oh! M-maaf tuan." Ucap gadisku kepada pria tua yang baru saja menabraknya.

"Tidak apa-apa nona cantik." Balas pria itu melontarkan senyum yang aneh kepada gadisku.

Strike 1.

"Ini kacamata tuan yang terjatuh."

Aku memperhatikan lensa kacamata yang berada dalam genggaman gadisku. 

"Ah.. Terima kasih.. Aku akan kesulitan melihat tanpanya."

Tapi- kenapa lensanya terlihat biasa saja? Aneh! Kenapa pria ini aneh sekali!

Strike 2.

...

"Huft.. Untung saja kacamatanya tidak pecah.." Gumam gadisku perlahan, sesaat pria tua itu sudah pergi ke arah yang berlawanan.

"Sayang.. Aku ke toilet dulu- kamu.. Hubungi orang tuamu, dan katakan pada mereka jika kita sudah selesai jalan-jalannya. Okay?"

"Tiba-tiba?" Tanya Violet bingung.

Aku menganggukkan kepalaku. "Tenang saja.. Aku akan membawamu kemanapun kamu mau nanti!" Seruku sembari berjalan mundur, meninggalkan Violet yang berdiam diri di tempat aku meninggalkannya.

Sebentar saja sayang.. Aku merasa ada yang tidak beres dengan pria tua itu. Aku tidak ingin kamu kenapa-napa. 

...

Aku berjalan menuju pintu darurat mall, mengikuti pria tua itu dengan jarak yang aman. Pria itu melepaskan kacamatanya saat menuruni tangga yang cukup banyak. Hmm.. Benar dugaanku. Matanya tidak bermasalah.

Sembari berjalan aku menggunakan masker hitam yang selalu aku simpan di dalam saku jaketku. dan melihat keadaan sekitarku. Jangan sampai ada CCTV yang merekam-ku. Batinku was-was.

Pria itu berbelok ke arah parkiran mobil mall. Langkahku berhenti bersamaan dengan langkah pria itu berakhir.

Seperti orang yang sedikit terburu-buru, pria itu memilih sudut lorong parkiran untuk melakukan aktivitas apapun yang sudah dia rencanakan. 

Aku bersembunyi di antara himpitan mobil yang terparkir. Mengintipnya yang sedang menghubungi seseorang secara diam-diam.

"Halo? Hmm.. Aku mempunyai rekaman baru."

(...)

"Hahaha!! Tentu saja- gadis kecil itu benar-benar manis, tapi juga sangat seksi!"

(...)

"Hanya berbincang dengannya sudah membuatku terangsang. Aku yakin-"

BRAKK!! BUGH! BUGH!

Suara saat aku menarik dan mendorong tubuhnya dengan keras. membuat punggungnya menghantam dinding parkiran yang hanya sebatas pinggangnya. Lalu, menghajar perutnya menggunakan kedua tanganku secara bergantian.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang