#6

3.4K 230 6
                                        

Stepsister
By : Yoora Kin





Pagi ini di kediaman Lee terasa lebih ramai karena Tuan dan Nyonya Lee sudah kembali dari honeymoon mereka. Pagi ini pula akhirnya Karina dan Jeno mendapat sarapan yang sesungguhnya, masakan Bunda Iren. Selama hanya tinggal berdua mereka selalu melewatkan sarapan. Terkadang jika memang sangat lapar mereka mengambil apa saja yang bisa di makan untuk mengganjal perut.

"Selama kami pergi, kalian nggak buat masalah kan ?", tanya Iren penuh selidik. Khususnya untuk Karina.

Jeno dan Karina bertukar pandang sebentar saling memberi kode. Mendadak pikiran mereka terkoneksi.

"Nggak ada kok Bund ! Kita baik-baik di rumah", jawab Jeno tersenyum sepolos mungkin.

Karina mengangguk-angguk mengiyakan perkataan Jeno. Seketika dua musuh abadi itu kompak. Iren dan Donghae hanya mengangguk percaya. Tidak tahu saja mereka di bawah meja makan ada perang dunia ke III antar kaki Karina dan kaki Jeno yang saling menendang.

"Baguslah ! kalian kelihatan makin akrab", ucap Donghae senang.

"Yah sangat akrab dan kompak", sambung Iren agak curiga dengan mereka berdua. Memang seorang Ibu tidak bisa dibohongi.

Karina dan Jeno hanya tersenyum penuh kepura-puraan. Lain di mulut lain di hati.

"Akrab dari mananya ? yang ada gue nemu musuh abadi. Lee iblis Jeno", batin Karina.

"Ck, nggak tahu aja gue emosi mulu tiap hari. Bisa-bisa mati muda gue lama-lama tinggal bareng nih macan betina", batin Jeno.

Sandiwara saudara bahagia itu berakhir begitu keduanya memasuki mobil masing-masing dan meninggalkan pekarangan rumah. Tiba-tiba saja jalanan kompleks menjadi arena balap dadakan berebut mencapai garis finish di gerbang utama komplek elite itu. Si satpam kompleks seketika mengelus dadanya ketika dua supercar anak-anak kediaman Lee keluar dari kompleks perumahan elite itu. Dia sudah hafal betul pembuat keributan di kompleks perumahan elite itu.

Keluar dari komplek perumahan mereka memilih jalan yang berbeda. Jika terus berada di jalan yang sama mungkin akan timbul masalah baru yang akan berakhir rahasia mereka terbongkar sendirinya pada kedua orangtua mereka. Karina menuju kampus sedangkan Jeno entah pergi kemana. Kelasnya di mulai nanti siang.

Karina langsung bergabung dengan teman-teman barunya. Untungnya dia cukup mudah bergaul dan langsung bertemu teman sefrekuensinya. Keempat gadis cantik yang tiba-tiba saja menarik banyak perhatian di kampus itu sibuk mengobrol di kelas menunggu di dosen yang sepertinya akan terlambat masuk.

Brak...

Keempatnya terkejut saat tiba-tiba saja muncul beberapa mahasiswi tidak dikenal dan langsung menggebrak meja mereka.

"Karina Lee ?", tanya salah satunya yang terlihat sebagai bos disitu.

"Iya, gue Karina Lee. Ada masalah apa yah ?"

Byur...

Karina reflek berdiri ketika tiba-tiba saja dirinya disiram minuman yang entah apa itu yang jelas wajah, rambut dan atasannya basah dan lengket.

"Itu buat jalang yang udah godain pacar gue !"

"Wait-wait ! pacar lo siapa ? kenal pacar lo aja gue enggak, sialan lo ! lo yang jalang disini !", Karina naik pitam dan langsung menjambak orang itu.

"Pacar gue Lee Jeno ! bicth !", dia berusaha melepaskan rambutnya dari cengkraman Karina.

"Aaaa Lee Jeno ! Yah, yah gue tahu Lee Jeno", ucap Karina dan melepaskan jambakannya. Mengambil HP nya dan menelepon seseorang. Begitu ada jawaban dari seberang sana Karina menyalahkan mode loudspeaker agar semua orang mendengarnya.

"Hallo !"

"LEE JENO ! LO KESINI SEKARANG TERUS BAWA PACAR LO PERGI SEBELUM GUE BOTAKIN !", ucap Karina kesal.

"Hah ? pacar ? gue nggak punya pacar. Lo ngejek gue jomblo, huh ?", omel Jeno tak terima.

Karina mendengus mendengar jawaban si Kakak tiri dan melemparkan tatapan mengejek ke arah wanita berpakaian kurang bahan di hadapannya. Sejak awal dia tidak yakin wanita dengan dandanan seperti itu adalah selera Lee Jeno.

"Oh gitu... Oppa ku tersayang jomblo ternyata. Ntar gue mintol Bunda sama Ayah nyariin jodoh. Supaya nggak ada yang ngaku-ngaku lagi", ucap Karina sengaja mengejek sekaligus memperjelas statusnya dengan Lee Jeno.

"What ? lo-"

Karina mematikan sambungan teleponnya sebelum makian Jeno terdengar. Itu bisa merusak skenarionya. Karina sukses mempermalukan wanita itu.

"Lo ngaku-ngaku pacar Jeno Oppa ? ck, sayangnya lo udah gue tandain. Jangan harap bisa masuk keluarga Lee !", ucap Karina tajam.

"S-sorry... gue nggak tahu lo adik Jeno. Maaf !"

Karina mendengus melihat perubahan sikap yang terlalu tiba-tiba itu. Wajah angkuh dan tatapan tajam tadi tiba-tiba berubah memelas.

"Berlutut, cium kaki gue ! atau lo pergi dan jangan pernah muncul di depan gue lagi ! Silahkan pilih !"

Merasa harga dirinya sudah tak ada lagi, wanita itu bersama kawanannya memilih pergi.

Prok...
Prok...

Giselle bertepuk tangan sambil menggeleng melihat aksi teman barunya itu. Winter masih melongo dan Ningning sibuk dengan konten baru untuk sosmed nya. Pasti akan ada trending untuk postingan barunya.

.
.
.
.
.
.
.tbc

Stepsister | JENOXKARINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang