Stepsister
By : Yoora KinKediaman Lee sedang sepi. Hanya ada Karina di rumah. Donghae dan Iren keluar karena urusan pekerjaan sedangkan Jeno yang masih terjebak dengan bimbingan skripsi nya.
Karina bersantai di kasur nyamannya sambil menonton tidak lupa masker di wajahnya. Dia ingin bersantai sebentar sebelum mengerjakan tugas kuliah nya yang sudah menumpuk. Salahkan Jeno yang selalu mengganggu nya saat sedang mengerjakan tugas.
Drrt... drrt...
Karina mengecek handphonenya karena suara deringan. Sebelah alisnya terangkat karena jelas bukan handphone nya yang bergetar. Tatapannya beralih ke laci meja belajarnya.
Itu handphone lama milik Jeno yang dipakai Karina sebelumnya. Kontak seseorang ditampilkan di layarnya.
"Ck, dia belum nyerah !", kesal Karina.
Itu Siyeon. Padahal Karina sudah memblokir semua akses Siyeon di handphone Jeno ternyata dia sampai menghubungi handphone lama milik Jeno.
Karina akhirnya berpura-pura menjadi Jeno dan bertukar pesan dengan Siyeon. Untung saja Karina sudah hafal gaya chat Jeno.
Dan ujungnya Karina tidak jadi mengerjakan tugas tapi berkendara menuju tempat janji bertemu dengan Siyeon.
Berbekal foto di profil kontak Siyeon, Karina menyusuri setiap meja di cafe itu dan mendapati gadis cantik dari masa lalu Jeno duduk di salah satu meja.
"Siyeon ?", panggil Karina dan gadis itu langsung menoleh padanya. "Gue Karina. Pacar Lee Jeno !", ucap Karina tersenyum memperkenalkan dirinya.
Siyeon terkejut dan langsung berdiri mengulurkan tangannya menyambut jabatan tangan Karina.
"Sorry ! gue nggak tahu Jeno punya pacar. Kalo tahu, gue nggak akan ganggu Jeno"
Karina kembali tersenyum mencoba menanggapi dengan positif.
"Hmmm... it's okay ! so... boleh gue tahu kenapa lo pengen ketemu Jeno ? something happen ?", tanya Karina ramah. Karina duduk berdua dengan Siyeon dan berbincang sebentar.
.
.
.
.
.
.
.Weekend yang damai di kediaman keluarga Lee. Jeno yang sedang bermain basket dengan Donghae di halaman belakang yang memang dipasangi ring basket. Karina yang sedang bersantai di balkon kamarnya dan Iren yang sibuk dengan dapur.
Namun kedamaian itu tiba-tiba terusik oleh tamu tidak diundang yang membuat keributan di rumah itu.
Seorang pria datang bersama beberapa orangnya menerobos masuk. Bahkan keamanan perumahan sampai datang untuk menghadang mereka.
"Lee Jeno ! keluar lo !"
Seisi rumah yang mendengar keributan itu bergegas ke depan rumah. Tanpa bisa dicegah Jeno tiba-tiba diserang. Untungnya Donghae dibantu petugas keamanan segera membantu melepaskan Jeno.
"Dimana Siyeon ? Lo kan yang menyembunyikan dia !", bentak pria itu.
Jeno menggeleng sambil menatap Ayahnya. Benar. Dia tidak tahu apa-apa. Untung saja petugas keamanan tambahan langsung datang dan menyinkirkan para penganggu itu.
"Lee Jeno, jelaskan !", titah Donghae begitu rumah kembali tenang.
"Jeno nggak tahu apa-apa ! aku nggak pernah berhubungan dengan Siyeon lagi", jawab Jeno meyakinkan Ayahnya.
"Ayah, Bunda. Jeno tidak ada hubungannya dengan Siyeon", bela Karina. Jeno semakin menempel pada Karina mencari perlindungan dari tatapan tajam orangtua nya.
"Oke. Ayah percaya ! jangan sampai kamu membuat masalah yang mengecewakan semua orang !", tegas Donghae.
Menyelesaikan perbicaraan itu. Karina mengambil kotak P3K dan mulai mengobati wajah Jeno yang sempat terkena pukulan tadi.
"Beneran bukan gue !", ucap Jeno lirih.
"Iya, gue tahu. Gue percaya kok !", jawab Karina membuat Jeno jadi terharu. Pemuda itu menghambur ke pelukan kekasihnya.
"Ck, nggak usah modus yah !", ledek Karina.
"Gue terharu tahu ! sakit nih kena pukul", protes Jeno yang semakin menenggelamkan wajahnya di leher Karina. Menghirup dalam-dalam aroma khas Karina yang menajdi candunya.
Karina tertawa pelan lalu membalas pelukan Jeno. Mengelus lembut surai hitam milik kekasihnya.
"Dih, cengeng sekali anak laki ini ! Karina... dia cuma modus itu !", sindir Donghae yang melihat kelakuan putranya yang bermanja-manja pada Karina.
"Nggak usah ganggu deh ! sana Ayah minta peluk Bunda ! bilang aja iri pengen dipeluk juga", balas Jeno mendelik pada Ayahnya.
"Sudah-sudah ! Karina ikut Bunda ke dapur. Masakan Bunda belum selesai", potong Iren.
"Eehhh... yahhh Bunda ! Karina nya buat aku dulu. Ayah saja sana bantu Bunda", protes Jeno semakin erat memeluk Karina.
"Heh ! kamu nyuruh Ayah ?"
"Kenapa ? Ayah nggak mau bantu Bunda ?", kali ini Iren yang protes. Seketika Donghae menciut.
"Mau kok ! Ayo masak !", bujuk Donghae sebelum murka Iren bangkit. Pasutri itu langsung menuju dapur meninggal pasangan kekasih di ruang tengah.
"Ck, dasar bucin tua !", ejek Jeno berbisik takut terdengar Ayahnya.
.
.
.
.
.
.
.tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepsister | JENOXKARINA (END)
FanfictionJeno menerima keputusan Ayahnya menikah lagi. Senang hati menerima kehadiran wanita yang akan mengisi posisi Bundanya yang telah pergi. Tapi ada yang tidak disukainya dari pernikahan itu. Karena Bunda barunya datang sepaket dengan adik baru juga. Si...