Stepsister
By : Yoora KinSeorang gadis cantik berbaring tidak bergerak sedikitpun. Mungkin orang akan mengiranya sudah mati jika tidak mendengar suara nafasnya. Padahal matahari sudah naik tinggi tapi dia masih betah di bawah selimutnya.
"KARINA !", suara melengking khas Ibu-Ibu yang sedang marah menggema dari luar pintu.
"Ck !"
Karina si gadis cantik pemilik kamar itu memilih menutup kepalanya dengan bantal. Untunglah dia sudah mengunci pintu kamarnya sebelum tidur. Jadi si ratu kejam tidak akan bisa mengangguk tidur nyenyak putri cantik. Wahhh sepertinya dia sedang bermimpi berada di negeri dongeng.
Ceklek...
"Kamu pikir bisa main-main dengan Bunda ?"
Bolehkan Karina mengumpat sekarang ? dia lupa jika wanita yang dipanggilnya Bunda itu memegang kunci cadangan semua pintu di rumah itu.
"Aku cuma pengen tidur, Bund ! aku masih jetlag !", rengeknya saat Iren sengaja menarik tubuhnya untuk duduk.
"Ini sudah siang ! dan kamu masih hutang penjelasan ke Bunda"
"Aku tidur bentaar aja ! 5 menit. Ntar aku jelasin semuanya yah, please !"
"Nggak bisa ! sekarang kamu mandi dan ikut Bunda pulang", Iren menarik tubuhnya turun dari ranjang dan mendorongnya ke arah kamar mandi.
"Pulang kemana ? ini kan kita ada di rumah"
"Pulang ke rumah Ayah maksudnya. Sana mandi !"
Karina pasrah menurut. Setelah mandi, dia kembali berdecak tidak suka mendapati Iren sudah mengemasi kopernya yang baru dia bongkar kemarin.
"Karina tinggal disini aja Bund ! boleh yah ?", rengek Karina.
"Nggak boleh ! baru kemarin kamu pulang udah main ke club. Kamu pikir Bunda nggak tahu ?"
Karina pasrah mengikuti Iren pulang ke rumah Ayah. Tepatnya Ayah barunya. Yah, Bundanya akhirnya menikah dan mereka akan tinggal di rumah Ayah barunya.
"Jadi, kenapa bohong ke Bunda ? katanya baru balik minggu depan. Tahu-tahu kamu udah di rumah kemarin"
"Aku majuin mau suprise ke Bunda", jawab Karina berusaha mengambil hati Iren.
"Nggak usah ngeles kamu !"
Karina baru kembali dari US. Dia bersekolah disana dari SMP sampai SMA. Dia mendapat beasiswa dan bisa bersekolah gratis. Iren hanya mengeluarkan uang untuk apartemen dan biaya hidup Putrinya disana. Sejujurnya Karina ingin tetap disana bahkan untuk kuliah apalagi setelah mendengar kabar Bundanya yang menikah. Tapi karena kejadian bulan lalu saat Iren datang ke US dan memergokinya pulang dalam keadaan mabuk dari party menjelang kelulusan. Gilanya dia diantar teman pria-nya dan Iren melihat keduanya berciuman di depan pintu. Oh ayolah ! dia sadar dirinya orang Asia, dia hanya menyesuaikan dengan orang-orang di tempatnya tinggal. Dan disinilah dia berakhir. Iren memintanya untuk berkuliah di Korea dengan alasan agar Iren bisa mengawasi Putrinya.
"Jangan bertingkah di depan Ayahmu ! kamu kan sudah janji untuk tidak membuat masalah lagi"
"Iya, iya ! Bunda nggak usah khawatir. Jadi aku harus pake mode apa ? anak manja ? alim ? kutubuku ? ansos ? tipe mana yang disukai Ayah ?"
Iren menghela nafas. Sungguh menghadapi Karina membuat darahnya terus mendidih.
"Intinya kamu cukup bersikap baik dan sopan. Terlebih pada oppa baru mu"
"Hah ? oppa ? aku juga punya oppa baru ? heol ! kenapa bukan unnie ? biar aku bisa mengajaknya shopping, ke salon, gangguin Bunda..."
"Karina !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepsister | JENOXKARINA (END)
FanfictionJeno menerima keputusan Ayahnya menikah lagi. Senang hati menerima kehadiran wanita yang akan mengisi posisi Bundanya yang telah pergi. Tapi ada yang tidak disukainya dari pernikahan itu. Karena Bunda barunya datang sepaket dengan adik baru juga. Si...