#29

2.2K 190 4
                                    

Stepsister
By : Yoora Kin




Sudah menjadi kebiasaan Lee Jeno yang selalu menerobos tanpa permisi ke kamar Karina. Tapi Karina masih saja sering terkejut karena ulah kekasihnya itu. Dan kamar itu sudah seperti miliknya. Dia langsung berbaring di kasur Karina yang sudah duluan dihuni Bongshik si kucing. Tuan dan kucing itu sama-sama betah di kamar Karina.

Pemuda itu menghela nafas kesal sambil mengacak rambutnya kesal setelah terdengar suara Ayahnya yang memanggilnya.

"Dipanggil Ayah tuh !", tegur Karina.

"Bilang aja gue nggak ada", jawab Jeno kesal lalu masuk ke dalam selimut. Dikira dia bisa menyembunyikan tubuh bongsornya di balik selimut.

"Kalo Ayah marah, gue nggak ikutan yah !"

"Ahhh... yang ngidam kan Bunda. Suami Bunda itu Ayah ! kenapa gue yang disuruh-suruh ?", keluh Jeno.

"Protes ke Ayah bukan ke gue !"

"Belain dong !", ucap Jeno memelas.

"Nggak ah... ntar gue ikut disuruh-suruh", tolak Karina yang masih fokus dengan handphone nya.

Jeno mengerjit kesal. Dia kam datang untuk dibela. Tapi kekasihnya itu bahkan tidak menoleh padanya sama sekali.

"Lo ngapain sih ?", Jeno mengintip handphone Karina tapi gadis itu lebih dulu menghindar.

Mata sipitnya semakin menyipit menatap Karina penuh selidik.

"Chat-an sama siapa ? lo nggak lagi berencana selingkuh kan ?", curiga Jeno.

"Ck, nggak ! gue nggak selingkuh atau berencana selingkuh", jawab Karina menghela nafas.

"Sini HP nya !"

Karina menyerahkan HP miliknya tapi Jeno malah menggeleng.

"Bukan yang ini ! yang satunya"

Karina menatap Jeno frustasi. Kekasihnya ini agak menyebalkan saat sedang posesif. Karina menyerah dan menyerahkan handphone lainnya. Jeno memeriksa kedua handphone itu. Sebelah alisnya terangkat menatap Karina seakan meminta penjelasan.

"Lo ketemu Park Siyeon ? dia ngomong apa ? lo nggak diapa-apain kan ?"

"Emang dia bisa ngapain gue ? kita cuma bicara santai. Dia butuh bantuan, jadi gue bantu"

"What ? lo yang nyembunyiin dia ? lo nggak lihat pacar psiko dia, huh ? jangan cari masalah deh !"

"Cuma sampe besok kok ! ortu nya dateng buat jemput besok"

"Kenapa sih ? kenapa bantuin dia ?"

Karina menghela nafas lagi. Apa Lee Jeno tidak bisa berpikir sedikit pun ? Dia selalu saja mengoceh tanpa berpikir.

"Karena gue nggak mau lo yang bantu dia. Gue nggak mau lo ketemu dia, bicara atau kontak dia lagi", jawab Karina membuat Jeno bungkam.

"Aaa... gitu ! tapi gue nggak akan kalo lo ngelarang kok", ucap Jeno agak membujuk.

"Tapi lebih baik dicegah daripada dia terus nyari lo kan ? Anggap aja gue singkirin parasit !", ucap Karina lagi membuat Jeno benar-benar diam kali ini. Memang sulit untuk berdebat dengan Karina. Gadis itu pandai memilih kata-kata.

"Kalo ada mantan lo yang lain yang ganggu kasi tahu gue !", ucap Karina dan diangguki Jeno.

"Tapi mantan gue cuma Siyeon"

"Hah ? masa ?"

"Lo pikir kayak lo ? mantan dikoleksi ?", kali ini Jeno menyindirnya.

"Minat masuk koleksi mantan gue juga ?", Karina membalas dengan menggodanya.

Jeno mendekat dan mencubit gemas pipi Karina. Tidak mungkin kan dia memukul Karina. Bisa-bisa bukan cuma mantan pacar Karina tapi mantan anak keluarga Lee juga.

"Jangan coba-coba bikin alasan buat putus dari gue !", ucap Jeno menatap lekat Karina. Ekspresinya sangat serius.

"Kalau alasan putusnya karena nikah gimana ?", tantang Karina.

"Ck, lo mau nikah sama siapa, huh ? enak aja ngajak pacar orang nikah"

"Nikah sama lo bego ! huh, dasar otak batu !", Karina mendengus kesal pada si perusak suasana karena kebodohan.

"Sama gue ? yah boleh lah ! ayo putus ! eh... ayo nikah maksudnya !", ucap Jeno antusias.

Karina mendengus frustasi. "Lo tuh yah bener-bener nggak mikir sebelum ngomong huh ?"

"Gue susah mikir soalnya kalo lagi sama lo. Di otak gue cuma ada K-A-R-I-N-A !"

Cup...

Jeno mengecup singkat bibir Karina dan melanjutkan dengan kecupan lainnya di bagian wajah Karina. Kalau kata Jeno, 'menagih jatah hari ini'.

Ceklek...

"Lee Jeno !", Donghae terkejut melihat pose ambigu Jeno dan Karina. Salah sendiri tidak mengetuk pintu dulu. Ayah dan anak sama saja.

"Lanjutin ! sorry ganggu... btw lain kali kunci pintunya dulu. Kalo Bunda yang masuk kan bisa fatal yah !", ucap Donghae sebelum keluar dan menutup pintu lagi.

"Apaan sih ? otak Ayah isinya apaan dah ?", ucap Jeno menggeleng-geleng.

"Situ ngaca ? lo lebih parah btw", sindir Karina membuat Jeno tertawa.

.
.
.
.
.
.
.
.tbc



Stepsister | JENOXKARINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang