#2

3.4K 251 16
                                    

Stepsister
By : Yoora Kin





Karina terkejut dengan perubahan sikap Lee Jeno yang sangat kontras. Pemuda itu berubah dingin dan galak. Apalagi kalo Ayah-Bunda sedang tidak ada. Rasanya di bisa mendalami peran anak tiri yang teraniaya. Pasalnya Lee Jeno selalu saja kesal dan marah-marah tidak jelas setiap kali mereka tidak sengaja bertemu. Oh ayolah ! Mereka tinggal satu rumah. Bagaimana bisa Karina tidak bertemu sekali saja dalam sehari. Bunda ! selamatkan Karina dari Iblis jahat penunggu rumah itu.

"Oppa ? Itu kan ice cream Karina !", protes Karina melihat Jeno dengan asiknya memakan ice cream milik Karina.

"Ck, ini kan rumah Ayah, rumah gue. Apapun yang masuk rumah ini jadi punya Ayah, jadi punya gue juga. Termasuk ice cream ini !", ucap Jeno.

Sungguh ! maafkan Karina, Bund ! tingkat kesabaran Karina sudah berada di ambang batas. Di tambah lagi dia sedang sensitif karena efek datang bulan.

Tak...

Karina mendekati Jeno dengan tatapan tajamnya. Jeno sendiri sempat terkejut pertama kali ditatap seperti oleh Karina. Pasalnya gadis itu selalu menunduk pasrah saat berhadapan dengannya.

"Mau apa lo ?"

Karina menyerigai mendekati pemuda yang duduk santai di sofa ruang keluarga. Dengan berani Karina naik ke pangkuan Jeno membuat pemuda itu tiba-tiba mematung. Karina kembali tersenyum dan tangannya turun ke bawah.

Astaga. Pikiran Jeno mulai traveling, mengira-ngira apa yang akan dilakukan gadis berstatus adik tirinya.

"Ngambil ini !"

Karina kembali menjauhkan diri dari Jeno. Mengambil beberapa lembar uang dari dompet Jeno yang dia ambil barusan dari saku celana Jeno lalu melempar kembali dompet itu ke Jeno. Yah, tadi dia memang hanya ingin mengambil dompet Jeno. Bukan ingin macam-macam. Hanya pikiran Jeno saja yang traveling kemana-mana.

Jeno mengusap dadanya masih terkejut. Rasanya jantungnya sempat terhenti beberapa detik tadi.

"Buat beli ice cream baru !", ucap Karina mengedipkan sebelah matanya lalu berjalan santai keluar rumah.

"Ada apa dengan anak itu ? kayaknya mulai nggak waras keseringan gue marahin", gumam Jeno.

Semakin hari Karina sudah tidak segan memperlihatkan sifat aslinya di depan Jeno tentunya. Jangan lupa aturannya ! dia akan bersikap baik pada orang yang juga bersikap baik padanya. Seperti hari ini !

Jeno melipat kedua tangannya mendapati Karina yang baru pulang entah darimana dan ini bahkan sudah lewat tengah malam. Ayah-Bunda ? mereka sedang honeymoon baru akan kembali satu bulan lagi.

"Darimana lo ?"

"None of your business !", jawab Karina sedikit mendorong tubuh Jeno yang menghalangi pintu masuk.

"Ck, makin hari makin kelihatan aslinya !"

"Ngaca ! Ngapain gue baikin orang yang modelan iblis kayak lo !", balas Karina.

Jeno tiba-tiba geram dengan tingkah Karina. Hei, ini rumahnya ! jangan coba-coba bertingkah di depannya !

Karina terkejut hampir jatuh dari tangga karena Jeno tiba-tiba menarik tangannya. Dan jadinya Karina bertumpuh pada pundak Jeno dengan ekspresi terkejutnya.

"Lo mau bunuh gue, huh ?", bentak Karina melepaskan diri dari Jeno tapi Jeno menahan pinggangnya untuk terus berada dalam pelukan Jeno.

"Lo jangan bertingkah di rumah gue ! cih, gue tahu lo bukan anak kandung Bunda. Sadar posisi lo disini siapa !", ucap Jeno menatap Karina remeh.

Stepsister | JENOXKARINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang