(+12) Nenek Baju Tradisional

544 101 16
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Jaemin turun dari bus yang membawanya untuk pulang kerumah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin turun dari bus yang membawanya untuk pulang kerumah nya. Setelah memberi sedikit nasehat kepada Jisoo, Jaemin langsung pulang sendirian karena Taerin entah pergi kemana. Jaemin sebenarnya khawatir dengan Taerin. Taerin kesakitan sebelum akhirnya menghilang begitu saja.

Tapi Jaemin sekarang agak lega karena mendapati Taerin yang sedang duduk dikursi halte. Kursi yang sama saat pertemuan pertama mereka. Jaemin mengambil tempat duduk di sebelah Taerin. Sepertinya Taerin tidak menyadari kehadiran Jaemin. Gadis itu menatap kosong jalanan sepi dihadapannya. Memang sekarang sudah pukul 11.00 malam jadi jalan sudah sangat lenggang.

"Apa yang kamu pikirkan?" Ucapan Jaemin membuat Taerin berjinggat kaget lalu Taerin menatap Jaemin yang juga menatapnya.

"Kamu udah pulang?" Pertanyaan dijawab dengan pertanyaan. Ya sudahlah.

Jaemin mengangguk lalu mengalihkan pandangannya pada jalanan yang sepi. Hanya ada mahluk-mahluk tak kasat mata yang berjalan kesana kemari, atau terbang kesana kemari.

"Ayo pulang." Jaemin berdiri dari tempatnya duduk lalu berjalan meninggalkan halte bus untuk kembali ke rumah. Taerin ikut berdiri dan mengekor dibelakang Jaemin.

"Jaemin," ucap Taerin ditengah perjalanan. Jaemin menolehkan kepalanya sekilas kebelakang lalu berdehem sebagai jawaban.

"Kamu nggak nanya kenapa tadi aku tiba-tiba ninggalin kamu?" Jaemin menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Taerin yang ikut menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" Sebenarnya Jaemin sudah penasaran setengah mati dan khawatir juga sih. Taerin tiba-tiba mengaduh kesakitan lalu hilang gitu aja. Siapa sih yang nggak khawatir.

"Ayo aku ceritain sambil jalan. Udah malam, hawanya nggak enak." Taerin melanjutkan jalannya diikuti Jaemin yang mencoba menyamai langkah Taerin.

"Kenapa?" Tanya Jaemin lagi karena setelah cukup jauh dari tempatnya berdiri tadi Taerin masih belum membuka suara.

"Aku ngelihat sekelebat bayangan dari memori aku. Aku melihat anak kecil makan permen. Anak itu duduk sendirian lalu tiba-tiba senyum natap aku. Kepala aku sakit banget lalu tiba-tiba aku ada di pinggiran jalan." Jaemin mengerutkan keningnya bingung.

"Apa mungkin itu ingatan kamu waktu kamu masih hidup?" Taerin menatap Jaemin lalu menggelengkan kepalanya.

"Aku nggak tau. Aku nggak ingat apa-apa."

"Kalau memang itu ingatan kamu waktu masih hidup, berarti kamu mungkin punya adik."

Taerin diam tidak menjawab ucapan Jaemin terlalu sibuk dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Jika benar itu ingatan Taerin saat dia masih hidup, kenapa hanya potongan kecil saja. Kenapa tidak langsung ingat semuanya. Ini terlalu menyiksa bagi Taerin.

This Ghost | Na Jaemin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang