Tau tidak bahwa di dunia ini kita tidak sendirian. Ada mahluk lain yang ada disekitar kita yang mana mereka hanya bisa dilihat oleh orang yang memiliki kelebihan.
"Ka-kamu bisa melihat aku?"
⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT
Start : 5 Maret 2022
Finish : 19...
Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian
'Selamat Membaca'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka telah sampai di Jeju, dan pembagian kamar telah di tentukan. Soobin, Jaemin, Jeno, Renjun, Seungmin, dan Hyunjin berada dalam satu kamar.
Kamarnya sangat luas dengan 3 ranjang susun dua tingkat. Ranjang diletakkan dalam bentuk U sehingga tengah-tengahnya kosong dan luas.
Jeno sedang memakan camilan bersama Renjun dan Soobin, Seungmin sedang memetik gitarnya di atas ranjang miliknya, Jaemin sedang membongkar isi tasnya, sedangkan Hyunjin hanya diam sambil rebahan diatas kasurnya.
"Hyunjin, lo bukannya asli Jeju ya?" Tanya Seungmin memecah keheningan.
"Ho oh." Balas Hyunjin sekadarnya
"Terus Lo kenapa pindah ke Seoul?"
"Ada sedikit masalah, tapi ortu gue bilang mereka bosen tinggal di Jeju," ucap Hyunjin asal lalu bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk.
"Keluar ke pantai yuk, sore-sore begini enak ke pantai," Lanjut Hyunjin antusias.
"Lo aja deh gue males," ucap Soobin sambil mengunyah keripik kentang milik Renjun.
"Yuk deh, gue juga mau kesana, gue tadi sempet lihat sekilas dan pantainya indah banget." Jeno menaruh camilannya lalu mentepuk-tepukkan tangannya untuk menghilangkan bumbu camilan yang menempel di tangannya.
"Gue males sih sebenernya, tapi gue ngikut juga deh," ucap Renjun sambil menjilati tangannya yang terkena bumbu camilan.
"Min, lo ikut kagak?" Hyunjin mendongakkan kepalanya keatas, di mana di ranjang atasnya adalah ranjang Seungmin.
"Ikut, angin sore seger."
"Jaem lo ikut?" Jeno menatap Jaemin dan di ikuti oleh yang lainnya. Jadi sekarang Jaemin adalah pusat perhatian.
"Kok semuanya ikut, gue sendirian dong. Kalau begini jadinya, gue ikut juga." Soobin sebenarnya sangat malas untuk ikut, dia adalah golongan kaum yang lebih suka menyendiri di kamar dari pada harus keluar untuk bermain.
Tapi kalau dia harus di tinggal sendirian di kamar hotel tua ini, mana berani dia. Soobin berani bersumpah kalau saat dia melangkah masuk ke dalam hotel tadi bulu kuduknya tiba-tiba berdiri.
"Yaudah ikut aja semua. Yuk lah kita keluar." Ajak Hyunjin yang di angguki oleh semua temannya.
Ke enam pemuda itu akhirnya keluar kamar untuk pergi mengunjungi pantai yang ada di dekat hotel.
