(+21) Bukan Salahmu (DID)

445 73 12
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Seperti biasa Jaemin akan pulang larut malam hanya untuk menghabiskan seluruh waktunya untuk duduk di perpustakaan menghadap buku-buku setebal dosa-dosa kita semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa Jaemin akan pulang larut malam hanya untuk menghabiskan seluruh waktunya untuk duduk di perpustakaan menghadap buku-buku setebal dosa-dosa kita semua.

Entahlah kenapa pemuda itu tidak bosan bergelut dengan kertas-kertas menyebalkan itu, memikirkannya saja sudah membuat kepala ingin meledak.

Jaemin berjalan menyebrang setelah melihat lampu penyebrangan berubah menjadi hijau. Jalanan sudah lenggang karena memang hari sudah terlalu larut, mungkin jalanan hanya di isi oleh orang-orang yang lembur atau anak sekolah yang baru pulang belajar atau les. Anak-anak yang satu spesies seperti Jaemin.

Jaemin duduk di halte sambil bermain ponselnya. Taerin yang kepo dengan apa yang di lakukan Jaemin dengan ponselnya mendekatkan kepalanya untuk melihat.

"Kamu sejak kapan download permainan itu?" Tanya Taerin dengan duduk yang semakin bergeser menempel pada Jaemin.

"Sejak Jisung kasih rekomendasi," Jaemin berucap dengan fokus penuh ke permainan di ponselnya.

"Si Jisung itu senang banget kayaknya ngeracunin kamu sama permainan-permainan itu."

"Biarin aja, aku juga suka kok."

"Ck..." Taerin memutar bola matanya malas.

"Kamu bisa bantu aku." Suara bisikan tepat di telinga kiri Jaemin membuat pemuda itu terlonjak kaget, bahkan ponselnya hampir saja terlempar.

Sedangkan Taerin terjengkang kebelakang karena tubuh Jaemin yang refleks bergeser ke kanan, "Aduh."

Jaemin kaget mendengar teriakan Taerin. Pemuda itu otomatis berjongkok menyamai posisi tubuh Taerin. "Maaf, maaf, aku refleks tadi."

"Kamu kenapa sih kaget begitu?"

Jaemin kemudian mendengus kasar dan menatap sosok wanita berambut panjang yang sedang nyengir dan berdiri di belakangnya. Ngapain nyengir sih, dipikir lucu apa. Muka seram gitu malah nyengir, mana matanya warnanya putih semua lagi.

Jaemin kemudian berdiri dari posisi jongkoknya dan menatap kesal ke arah mahluk itu, "Lo ngapain sih, bikin kaget aja. Tiba-tiba muncul nggak ada pemberitahuan dulu."

Entahlah, semenjak bergaul dengan Renjun, Jaemin menjadi sedikit ngegas sekarang.

Sosok itu kemudian merubah raut wajahnya menjadi sedih, "Tolong aku, aku mohon."

Jaemin menghela nafas lelah, "Gue lelah, jangan ganggu."

"Aku mohon, adikku sedang dalam bahaya," ucapnya memohon.

This Ghost | Na Jaemin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang