(+28) Story tentang Park Jisung

408 63 0
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

📍Musim Semi '13 Maret 2007'*Jisung 5 tahun*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍Musim Semi '13 Maret 2007'
*Jisung 5 tahun*

Seorang anak laki-laki berumur 5 tahun sedang duduk termenung di kursi taman apartemen yang ditinggalinya. Dia adalah Park Jisung.

Jisung menunduk sambil mengayunkan kaki pendeknya. Anak itu menatap sebuah kalung dengan gandul bulan merah yang sedang dia pegang. Terlihat sangat indah. Jisung tiba-tiba meneteskan air matanya. Dia menangis dalam diam dan sesekali menghapus air mata dipipi chubby nya dengan kasar.

"Eomma... Jisung kangen eomma. Appa jadi suka marah-marah semenjak eomma pergi. Appa sering pulang malam sama mabuk-mabukan. Jisung selalu ditinggal di rumah sendirian. Jisung nggak suka sendirian." Jisung mengusap liontin dengan gandul bulan merah yang digenggamnya dalam tangan kecilnya.

Kalung itu adalah milik mendiang ibu Jisung. Ibunya meninggal 2 tahun yang lalu karena penyakit jantung. Hanya kalung itu barang berharga peninggalan ibunya. Ibunya mendesain sendiri kalung itu karena bulan merah adalah Jisung. Jisung lahir pada saat terjadi gerhana bulan merah.

Jasung adalah anak pertama dan terakhir keluarga Park yang sangat ibunya banggakan dan sayangi. Setelah melahirkan Jisung , ibunya sudah tidak diperbolehkan hamil lagi karena penyakit jantung yang dideritanya. Hanya dengan kalung inilah Jisung bisa merasakan kehadiran ibunya, dan juga mengobati rasa rindu kepada sosok ibu yang sudah pergi jauh meninggalkan dirinya di dunia yang kejam ini.

Jisung menengok ke samping kanannya setelah merasakan kursi yang di duduknya sedikit goyang. Jisung mendapati seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya sedang tersenyum kearahnya.

"Mau jadi temanku? Aku Zhong Chenle."

Hari itu adalah awal dari persahabatan mereka. Awal dari dibukanya lembaran baru kehidupan seorang Park Jisung. Awal dari kebahagiaan yang Jisung tidak pernah dapatkan setelah kematian ibunya. Awal dari kisah persahabatan yang sebenarnya.

 Awal dari kisah persahabatan yang sebenarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
This Ghost | Na Jaemin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang