(+22) Trauma Junghwan

421 73 15
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Setelah kepergian Jia, Jaemin menatap Taerin sekilas lalu menatap Junghwan yang masih menunduk sedih di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian Jia, Jaemin menatap Taerin sekilas lalu menatap Junghwan yang masih menunduk sedih di depannya.

"Lo nggak pegel nunduk terus?" Ucapan Jaemin sontak membuat Junghwan mengangkat kepalanya.

"Ikut gue duduk di sana," Jaemin menunjuk pembatas rooftop. "tapi jangan lompat," Lanjutnya memperingati.

Jaemin berjalan menuju pembatas rooftop diikuti oleh Junghwan. Keduanya kemudian duduk di atas pembatas rooftop, Taerin juga duduk di samping Jaemin sambil mengayun-ayunkan kakinya.

"Lo udah berobat?" Tanya Jaemin setelah beberapa saat keheningan melanda keduanya.

"Udah, tapi Junghwan terlalu lemah buat melawan Jaehwan."

Jaemin mengangguk, "Sebenarnya ini bukan masalah siapa yang lemah dan siapa yang kuat. Kalau lo punya kemauan untuk sembuh dan musnahin sosok Jaehwan dari tubuh lo, pasti lo bisa lawan dan hilangin Jaehwan selama-lamanya dari diri lo".

"Gue bakal berusaha lebih keras lagi. Gue udah janji sama Noona."

"Bagus. Lo pasti bisa."

"Lo punya trauma di masa lalu?" Tanya Jaemin sambil menatap langit malam yang kosong tanpa bintang. Cuaca yang dingin mulai memasuki baju tebal yang Jaemin pakai, hingga membuat Jaemin menyatukan kedua tangannya sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya untuk mencari kehangatan.

"Hmm, waktu kecil gue selalu jadi korban kekerasan ayah gue, dan ibu gue meninggal bunuh diri."

Jaemin menatap Junghwan lalu berucap, "Gue rasa trauma itu yang menyebabkan Jaehwan hadir dalam diri lo."

"Iya gue tau. Dulu gue masih punya ibu buat bersandar dan berkeluh kesah setelah dipukuli ayah, ada yang peluk gue ketika menangis, tapi setelah ibu gue pergi gue jadi kehilangan jati diri gue sendiri. Saat itulah tiba-tiba karakter Jaehwan datang dalam diri gue dan merubah segalanya. Gue masih punya Noona buat nyemangatin gue ketika gue pingin ngusir karakter Jaehwan, tapi Jaehwan marah dan malah ngebunuh Noona." Jaehwan menatap tangannya, "Tangan ini udah bunuh Noona. Gue monster."

"Lo bukan monster karena Jaehwan hanya karakter bukan nyata. Yang bunuh Noona lo adalah Jaehwan, jadi Jaehwan lah monsternya. Karakter yang terbuat karena sebuah trauma, dialah monster itu dan lo Junghwan harus musnahin monster itu dari diri lo."

Junghwan mengangguk, "Gue bakal berusaha."

"Tunggu deh, lo kayaknya lebih muda dari gue, tapi kenapa lo ngomong sama gue nggak pakek bahasa formal?"

This Ghost | Na Jaemin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang