(+4) Sebuah Kesepakatan

754 123 37
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Jaemin menaiki tangga rumahnya untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin menaiki tangga rumahnya untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Jaemin rasanya tidak ada tenaga lagi, seperti tenaganya di serap habis oleh iblis yang menyerangnya di gang menuju rumah tadi.

Sesampai di kamarnya, Jaemin langsung membuang tasnya asal ke sembarang tempat. Jaemin kemudian membanting tubuhnya ke kasur lalu memejamkan mata dan berusaha melupakan kejadian yang baru saja menimpanya. Jaemin mengelus lehernya yang terasa kebas dan itu sangat tidak nyaman.

Ini pertama kalinya Jaemin melihat iblis bahkan iblis itu berusaha mencelakainya setelah Jaemin mendapatkan keistimewaan ini beberapa tahun yang lalu.

Belum juga 5 menit Jaemin memejamkan mata, Jaemin merasakan hawa di sekitarnya berubah, hawa dingin di kamarnya semakin dingin. Jaemin membuang nafas kasar, sungguh tubuhnya sekarang lemah untuk meladeni para mahluk dari dunia lain itu.

"Siapa lagi sih ini?" Batinnya

Jaemin membuka matanya perlahan lalu melihat ke sekitar ruangan kamarnya, tapi kosong tidak ada siapapun, dan hanya ada kakek tua yang selalu ada di balkon kamar Jaemin. Kakek itu sudah ada lama disana dan tidak menggangu, bahkan sesekali sang kakek akan membantu Jaemin mengusir hantu yang jail. Kakek hantu yang baik memang.

Jaemin kembali menutup matanya tapi baru beberapa detik Jaemin menutup mata, hawa dingin itu kembali datang. Jaemin kembali membuka matanya lalu bangun dari posisi tidurnya dan mengedarkan matanya ke sekeliling ruangan tapi masih sama tetap kosong tidak ada siapapun. Jaemin mendengus kesal cukup lelah dengan apa yang dia lalui hari ini.

"Cepat tampakkan wujud lo. Gue nggak suka main-main." Suara Jaemin menggema di seluruh ruangan kamarnya dengan wajah yang datar tidak bersahabat dan berusaha memendam kekesalannya.

Tak lama kemudian sesosok mulai muncul perlahan di dekat meja belajar Jaemin.

"Kamu? Ngapain kamu disini? Maaf tapi aku udah bilang kalau aku nggak akan pernah mau membantu kamu."

Gadis itu, gadis yang sama yang Jaemin temui di halte dan juga yang menolongnya tadi. Gadis itu hanya menundukkan wajahnya diam.

Jika Jaemin pikir-pikir lagi dia tidak seperti hantu pada umumnya, dia seperti manusia. Kakinya nampak dan menyentuh tanah, dia bahkan bisa menangis, wajahnya bersih tidak seram sama sekali seperti hantu yang setiap kali Jaemin temui, hanya saja dia pucat, sangat pucat.

"Kalau kamu cuma diam aja, lebih baik kamu pergi, karena walau kamu memohon, aku nggak akan pernah mau membantu kamu," ucap Jaemin tegas untuk menggertak gadis hantu itu.

This Ghost | Na Jaemin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang