6. TAK SUKA

368 53 5
                                    

Hai balik lagi dengan updatean aku

Gimana kabarnya?

Tetap semangat okee

Happy reading!

———————

Hari senin adalah hari yang membuat anak sekolah menjadi resah, karena disaat itu juga barang perlengkapan untuk Upacara tiba-tiba hilang tak tahu kemana. Seperti biasa SMA Gastra akan memulai Upacara Bendera di lapangan utama SMA ini yang sangat luas.

Zahra yang berangkatnya terlambat dari rumah tidak seperti jam biasanya, membuat ia harus mengejar waktu ketika dijalan agar gerbang sekolah tidak ditutup dan ia masih bisa mengikuti Upacara didalam sekolahnya.

Gerbang utama SMA Gastra setiap hari memang tidak tertutup saat jam sekolah karena wilayah parkir dan halaman sekolahnya terpisah oleh gerbang lagi. Dan gerbang itulah yang akan ditutup ketika murid SMA ini terlambat.

Zahra yang sudah sampai diparkiran segera berlarian menuju ke gerbang agar ia masih bisa masuk. Tapi pada saat ia sampai di depan gerbang itu, Bu Nita sudah menutup gerbang itu.

"Bu izinin saya masuk Bu, cuman telat dikit aja Bu, boleh ya Bu?" ucap Zahra yang masih dengan nafas tidak beraturannya.

"Gak bisa, kamu udah telat Zahra lagian tumben kamu telat," ujar Bu Nita yang terhalang dari gerbang itu.

"Iya Bu tadi gak tau tiba-tiba saya bisa kesiangan," ucap Zahra.

"Boleh ya Bu saya masuk, pleaseee Bu Nita yang cantik manjalita," rayu Zahra agar Bu Nita mau membukakan gerbang untuknya.

"Ehh Varro baru datang ya?" ucap Bu Nita jadi sangat anggun.

Zahra yang masih menghadap depan gerbang itupun menoleh kebelakang dan mendapati Varro yang sudah berdiri dibelakangnya.

"Varro mau masuk?" ucap Bu Nita tersenyum dan sambil membukakan gerbang tersebut.

"Makasih Bu Nita yang emang paling baik hati," ucap Zahra tersenyum lebar ketika gerbang dibuka kembali.

"Bukan kamu Zahra tapi Varro, ayo masuk Varro," ucap Bu Nita.

"Lho Bu kok gitu sih Bu, kan saya duluan yang sampe sini tadi Bu, kok malah dia yang masuk," ucap Zahra sambil menunjuk Varro.

"Stttttttt," ucap Bu Nita menyuruh Zahra diam.

Varro pun berjalan masuk ke halaman sekolahnya.

"Woi tau diri dong lo tuh juga telat, main masuk aja," teriak Zahra pada Varro yang sudah berjalan masuk itu.

"Tuli ya lo," tambah Zahra.

"Jelek-jelek kok budeg," teriak Zahra yang sudah mulai kesal.

"Ganteng itu Zahra bukan jelek," ujar Bu Nita yang kembali menutup gerbang tersebut.

"Ibu kok gitu sih, saya juga mau masuk Bu," ucap Zahra memelas.

"Engga kamu diluar karena udah telat," ucap Bu Nita dengan kekeh nya.

"Dia lebih telat Bu dari saya," jawab Zahra yang masih menunjuk Varro walaupun ia sudah jauh.

"Udah diem aja kamu disini, nanti dibukain lagi kalo Upacara udah selesai," ucap Bu Nita lalu meninggalkan Zahra dengan gerbang yang tertutup.

"Yah Ibu mah," ujar Zahra kecewa.

Bu Nita adalah salah satu guru termuda di SMA Gastra ini, ia juga salah satu orang yang memuji akan ketampanan seorang Varro.

Setelah 1 jam akhirnya Upacara Bendera itupun selesai. Murid-murid yang terlambat pun diperbolehkan masuk untuk menerima hukuman lari lapangan sebanyak 5 kali.

Navarro dan Kisahnya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang