23. BUKAN BAGIAN LAGI

273 40 3
                                    

Hai balik lagi ke updatean aku!!!

Hujan deras mengguyur dari siang hingga petang ini.

Buat kalian jaga terus kesehatan.

Semangat dan semoga bahagia selalu bersama kalian.

Jangan lupa vote, komen dan share nanti.

Bagi kalian yang mungkin tertarik dari salah satu bagian di part ini, bisa kalian share juga melalui medsos kalian.

Happy reading!!!

———————

"Beberapa orang bisa menusukmu dari belakang. Lalu kemudian bertanya apakah kau baik-baik saja."

***

Angin pagi menebarkan kesegaran untuk para makhluk hidup agar dapat merasakan ketenangan. Cuaca yang begitu sejuk tetap saja membuat sebagian orang sudah memadati jalanan untuk menjalankan kegiatan masing-masing.

Termasuk dari salah satu penggendara motor ninja berwarna hitam itu, tengah kembali menuju arah untuk kesekolahnya setelah mengurus beberapa keperluannya tadi. Ia juga melewati beberapa orang yang menunggu untuk menaiki kendaraan umum. Setelah ia melewatkannya, secara tak sadar ia mengenali seseorang yang menggunakan baju seragam yang sama dengannya.

"Bareng?" ucap Varro yang memundurkan laju motornya saat melihat seorang perempuan berkuncir kuda yang turut ikut menunggu angkutan umum itu.

Perempuan itu terkejut saat Varro sudah berada didepannya karena ia juga membuka kaca helmnya. "Gak usah gue naik angkot aja," ujar Zahra sembari menoleh-noleh untuk memastikan kendaraan yang ia tunggu itu akan datang atau tidak.

"Bentar lagi gerbang sekolah ditutup," ujar Varro yang masih menawarkan untuk pergi bersama.

Zahra bingung harus ikut atau tidak. Jam memang sudah menujukkan waktu yang sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi. Namun ia juga tak ingin menjadi buah bibir jika berangkat bersama dengan seseorang yang jelas mempunyai banyak pengagum. Disisi lain Zahra juga tidak melihat tanda-tanda angkot akan datang.

Varro yang sedari tadi menunggu jawaban itu pun akhirnya tak kuasa untuk menunggunya lagi. Terlalu lama dan tak ada kepastian. "Gue duluan."

"Gue ikut," ucap Zahra saat Varro baru saja ingin melajukan motonya.

"Lama banget lo," kata Varro sembari membukakan footstep sebelah kiri.

"Maaf," ucap Zahra saat harus berpegangan pada bahu Varro untuk menaiki motor itu.

Lalu Varro pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang, karena ia sedang membawa seseorang. Tak baik jika ia harus mengendarai motornya seperti biasa yang sangat cepat. Tentu saja selama diperjalanan tidak ada yang saling membuka suara. Mereka berdua sama-sama hening. Varro yang fokus mengendarai sedangkan Zahra mengalihkannya untuk melihat jalanan.

Mereka telah sampai di pekarangan SMA Gastra. Tentu saja mereka berdua menjadi tontonan, dari mereka masuk sekolah saja sudah banyak yang berbisik-bisik. Saat diparkiran pun terlihat jelas beberapa siswa yang memilih berhenti berjalan hanya untuk melihat mereka.

Zahra yang sudah turun dari motor itu pun dengan cepat-cepat ingin pergi dari tempat parkiran ini. "Makasih Var," ucap Zahra yang sudah ingin melangkahkan kakinya.

"WAH WAH KERENNNN," ucap Ifan sembari bertepuk tangan. Bukan hanya dirinya tapi juga kelima yang lainnya, mereka juga baru saja datang dan langsung menghampiri Varro yang tengah membonceng seorang perempuan tadinya.

Navarro dan Kisahnya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang