Hai balik lagi ke updatean aku!!!
Maaf kalau terlalu lama updatenya ya
Tetap semangat dengan senyum merkah kalian. Jangan sampai pudar. Karena senyum itu adalah hal baik.
Jangan lupa vote, komen dan share ke temen-temen kalian juga ya.
Dukung terus cerita Navarro dan Kisahnya. Terima kasih.
Selamat membaca!!!
———————
"Perihal rasa suka atau tidaknya. Biarlah hati dan diri sendiri yang mengendalikannya."
***
Beberapa hari setelah kejadian Varro bertengkar dengan Papanya itu. Ia selalu pulang sedikit malam dan pergi ke sekolah cukup pagi agar tidak bertemu dengan Papanya. Bahkan Mamanya sudah membujuknya untuk tidak terlalu lama dibawa emosi. Namun Varro belum bisa, ia masih enggan untuk bertemu dengan Papanya.
Cowok dengan gelang hitam NA yang melingkar di tangan kirinya, baju yang keluar sebelah serta mata hitamnya yang menatap tajam itu sedang berjalan menuju ke kelasnya.
"EHH NAK VARRO." teriak Bu Rahma saat Varro baru saja lewat di depan ruang guru.
Varro yang merasa namanya dipanggil itu. Langsung membalikkan tubuhnya saat seorang guru melambaikan tangannya tanda menyuruhnya untuk mendekat.
Cowok ini berjalan mendekati guru yang memanggilnya itu. "Ada apa Bu?"
"Kamu mau ke kelas kan, Varro?" ucap Bu Rahma dengan rambut pendeknya serta kacamata tebal itu.
"Iya Bu."
"Ibu mau minta tolong."
"Tolong kasihkan buku ini ke anak kelas 12 IPS 2 yang namanya Zahra. Bukunya ketinggalan sendiri dimeja Ibu." ujar Bu Rahma sembari memberikan satu buku bersampul cokelat itu dengan tulisan Buku Latihan Matematika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Navarro dan Kisahnya [ON GOING]
Ficção Adolescente[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] "Aku adalah manusia dengan banyak buih harapan. Sederhana, namun berat." Ini kisah tentang Seorang cowok dengan gelang hitam berinisial NA yang melingkar ditangan kirinya. Salah satu murid pintar di sekolahnya yang...