3. PERHATIAN SINGKAT

454 59 1
                                    

Hai balik lagi sama updatean aku!

Baca sambil dengerin lagu yang udah aku taruh diatas😄

Kalian udah bahagia belum hari ini?

Semangatt terus kamu!

———————

Pagi hari yang cerah ini Varro bersama teman-temannya sudah sampai disekolah secara bersamaan. Pesona Varro dengan mata hitamnya yang berkilau, rambut acak-acakan, baju yang keluar sebelah di tutupi jaket putih dengan gambar satu sayap burung, sepatu nike berwarna putih, tubuh besar dan tangan kekar itupun turun dari motor ninja warna biru tua dengan list-list hitam membuat Varro mempunyai magnet tersendiri untuk menarik pandangan orang.

Varro dan teman-temannya sedang berjalan menuju ke kantin untuk mengisi perut cacing mereka. Banyak pasang mata yang pastinya melihat mereka.

"Awas neng nanti jalannya numbur," ucap Ifan pada siswi yang masih fokus melihat mereka.

"Anjir tuh biji mata dah mau keluar," ujar Esan yang melihat salah satu siswi dengan mata terjelit tanpa berkedip.

"Ngeliatinnya biasa aja nengg, kek gak pernah liat cogan jalan apa?" ucap Bakti sambil menaik turunkan alisnya.

Memang begitu adanya pesona anak Adrales sangatlah kuat tiada tanding bahkan guru-guru muda pun sering memuji ketampanan mereka. Setelah mereka banyak melihat reaksi siswi sekolahnya saat menatap mereka dengan ekspresi yang berbeda-beda, mereka pun akhirnya sampai di kantin lalu duduk di meja ujung kiri tempat anak Adrales.

"Uhuyyyy Bu Sia nasi uduknya dong 3," ucap Ifan.

"Gilakkk, lo mau makan tuh nasi tiga-tiganya?" ucap Bakti dengan ekspresi terkejut yang ia buat-buat.

Anak Adrales pun tau kalau Ifan makan tidak mungkin hanya satu makanan, minimal saja 2.

"Iyalah gue makan semua, nih busung udah uuuuu aaaaa minta diisi," ucap Ifan sambil mengelus perutnya.

"Anjir gak pecah-pecah tuh perut," ucap Esan.

"Ya gaklah, perut gue nih Strong Stomach Ifan," ucap Ifan menyebutkan nama untuk perutnya yang terispirasi dari Strong Woman Do Bong-Soon.

"Serah lu aee, Mang Jajang mie ayam 2," ucap Esan dari mejanya.

"Yeee same aje lu kek gue San pakek menganiaya dedek Fafan dengan kata-kata bulus mu itu," ujar Ifan dramatis.

"Udah diem lu pada, Bu Sia nasi kuning 4 bungkus," ucap Bakti.

"Anjir lu tambah parah Babak," ucap Ifan sambil menoyor kepala Bakti.

Babak adalah nama panggilan dari anak Adrales untuk Bakti.

"Sudah makan nanti, jangan lupa olahraga biar perut lo pada gak membeledung," ucap Varro yang masih terheran-heran dengan porsi makan temannya.

"Asiappppp Paketu," ucap Ifan, Esan dan Bakti bersamaan.

"Gue mau makan gorengan aja, lo pada mau apa?" ucap Deva.

"Gue udah makan dirumah tadi,paling minta gorengan lo aja sekitar 10," ujar Patra sambil terkekeh.

"Busetttt kalo dah begitu lo mah pesen waeee sendiri," ucap Deva.

"Bercanda kali," ucap Patra masih terkekeh.

"Gue bawak kue-kue an nih tadi dipaksa Nyokap," ujar Faren sembari membuka kotak dengan banyak isi kue.

"Gue mau dong kue dari mama mertua," ucap Ifan bercanda.

"Mama mertua palak lo," ujar Faren dengan menarik kembali kotak isi kue itu dari Ifan.

Navarro dan Kisahnya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang