"Ce Fio!"
Perempuan yang dipanggil itu yang berjalan ke parkiran bersama teman-temannya langsung berhenti dan menoleh ke orang yang memanggil dirinya yang ternyata Azizi.
"Kenapa, Zee?" tanya Fiony saat Azizi sudah ada di hadapannya.
"Bisa temenin gua ke mall gak?"
"Cie Fiony," goda teman-teman Fiony yang menganggap Azizi ingin nge-date dengan Azizi.
"Apa sih cie cie," kesal Fiony yang digoda teman-temannya.
"Fio, kita duluan ya," pamit satu teman Fiony mewakili lalu pergi meninggalkan Fiony dan Azizi.
"Iya, hati-hati ya kalian," balas Fiony ke teman-temannya lalu beralih ke Azizi yang menunggu konfirmasi ajakannya. "Ngapain ke mall, Zee?"
"Cari kado ultah Christy besok, Ce," jawab Azizi.
"Oh iya, Christy besok ultah," ucap Fiony yang ingat teman satu grupnya berulang tahun ke 17.
"Bisa gak temenin gua cari kado?" ulang Azizi mengajak karena dirinya perlu teman untuk mencari kado.
"Bisa sih, tapi Ashel gimana?" Fiony tidak ingin Ashel yang entah ada hubungan apa dengan Azizi yang sejak mereka kenal cukup dekat salah paham saat melihat Azizi bersamanya.
"Kok jadi nanya Ashel?" Azizi jadi heran kenapa Fiony menyebut Ashel.
"Nanti dia marah dan salah paham lihat kita, Zee."
"Oh. Haha.... gak akan kok, Ce." Azizi langsung mengerti karena pasti Fiony masih menganggap dirinya dan Ashel berpacaran. "Jadi gimana? Gua perlu saran dari cewek yang dekat sama Christy nih buat kado dia."
"Ya udah deh, yuk berangkat."
Fiony dan Azizi langsung pergi ke mall dengan menggunakan mobil Fiony. Sebenarnya Azizi membawa motor tapi karena ingin mengobrol ditambah cuaca di bulan desember yang unpredictable jadinya ia naik mobil Fiony.
"Ce Fio, udah punya pacar?" tanya Azizi yang penasaran apakah Fiony menjalin hubungan dengan laki-laki baru pasca hubungannya dengan Zahran kandas.
"Belum, Zee. Tapi akhir-akhir ini aku menangkap sinyal akan dijodohin sama anak sahabat Papi aku," jawab Fiony.
"Tahu dari mana akan dijodohin?"
"Dari yang udah-udah biasanya sih orang tua yang sahabatan pas mudanya pasti bikin perjanjian jodohin anak mereka. Karena itu ditambah aku tahu anak sahabat Papi itu cowok yang usianya gak jauh beda dari aku, aku duganya bakal dijodohin."
"Misal bener perjodohan itu, Ce Fio akan terima?"
"Iya, tapi kalo terjadi sesuatu yang memaksa aku untuk menerima perjodohan. Oh iya Zee, ini aku temenin kamu si Ashel gak akan marah?"
"Nanya itu terus, Ce. Ashel itu hanya sahabat gua, gak lebih dari itu."
Setibanya di mall mereka langsung menyelusuri setiap toko yang menjual barang-barang khusus perempuan seperti sepatu, tas, jam tangan, pakaian dan perhiasaan. Beberapa toko mereka datangi tetapi saat pergi mereka tidak membawa apa-apa alias belum membeli karena masih dipertimbangan.
"Kadoin hijab aja kali ya, Ce," celetuk Azizi saat melewati toko pakaian muslim.
"Ngaco banget. Beda server, Zee."
"Haha... eh tapi di agama kamu ada tahu cewek nutupin rambut kaya berhijab."
"Iya, itu biarawati yang penampilannya kaya pake hijab di agamamu."
"Bentar, Ce." Azizi menghentikan langkahnya karena handphone di saku bergetar. Diambilnya benda tersebut yang ternyata ada telepon masuk yang langsung ia jawab. "Halo, Pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Music and Love: NF STAR
FanfictionPerjalanan cinta personil dan ex personil NF STAR