"Njel, kita putus yuk?"
Apa yang Azizi katakan membuat Christy terkejut. Hatinya langsung terasa sakit mendengar itu yang sebenarnya cepat atau lambat hubungan mereka pasti akan berakhir.
"Putus?"
"Iya, putus. Bukan aku gak cinta lagi, tapi jujur setelah melihat orang-orang terdekatku yang mengalami cinta beda agama, aku menyerah memperjuangkan mimpi kita. Aku gak mau ada yang terluka, aku gak mau kita durhaka kepada Tuhan dan orang tua jika kita terus memaksa untuk bersama. Maafin aku, Njel."
"Kamu tidak perlu minta maaf, Zee. Putusnya kita adalah jalan terbaik untuk kita. Seperti yang kamu bilang aku juga tidak ingin ada yang terluka dan jadi durhaka jika kita terus memaksa."
Azizi terdiam mendengar apa yang dikatakan Christy. Azizi tidak menyangka Christy bisa sedewasa itu saat diputuskan oleh orang yang dicintainya walaupun Azizi tahu perasaan Christy sangat sedih.
"Semoga kita bisa menemukan orang yang tepat untuk kita bisa bahagia," ucap Christy tersenyum di balik maskernya.
"Iya, Njel. Amin. Ah iya lupa aku mau nanya ini, kamu ke sini sendiri?"
"Dianterin Koko."
"Kokonya mana?"
"Pulang, Zee."
"Kalo gitu aku anterin kamu setelah sholat subuh ya?"
"Iya, tapi pulangnya ke apartemen Kak Chika."
Azizi mengerti karena Christy tidak ingin orang tuanya tahu akan kesedihannya. Azizi dan Christy beranjak pergi keluar menuju parkiran. Setelah masuk ke dalam mobil, Azizi langsung menjalankannya menuju masjid terdekat.
Sejak pergi hingga sampai masjid, Christy hanya diam tidak berbicara apapun ke Azizi. Dan saat Azizi pergi untuk melaksanakan kewajibannya Christy yang sedari tadi menahan air matanya akhirnya mulai menangis.
Christy teringat momen-momen kebersamaannya dengan Azizi yang kebanyakan mereka perginya dengan menyamar agar tidak ketahuan karena saat itu NF Star dan 7 Witch namanya tengah naik. Kini itu semua tinggal kenangan terindah.
"Maaf ya lama, aku curhat dulu sama Tuhanku," ucap Azizi yang kembali ke mobil disaat orang-orang yang melaksakan sholat subuh berjamaah sekitar 5 menit lalu sudah keluar dan pergi dari masjid.
"Iya, gapapa. Aku ngerti kok."
"Maaf ya, Njel."
"Jangan minta maaf, Zee. Kamu gak salah."
"Tetap saja aku salah karena sudah buat kamu mengeluarkan air mata."
"Aku menangis karena keinginanku sendiri yang ingin merasa lega. Kan kata orang menangislah kamu jika itu bisa membuatmu lega."
"Jadi kalau kamu ada di tempat sempit apa dengan menangis membuatmu jadi merasa lega?"
"Gak gitu maksudnya hey!"
"Haha..."
Azizi langsung menjalankan mobilnya menuju apartemen Chika. Sepanjang perjalanan sambil mendengarkan musik Azizi dan Christy mengobrol dengan obrolan yang cukup random yang membuat mereka jadi berdebat lucu seperti bocah kecil.
Sesampainya di depan gedung apartemen, Christy langsung turun dari mobil Azizi lalu berjalan memasuki gedung menuju unit apartemen Chika. Sementara Azizi yang tidak mengantar Christy ke dalam memilih langsung ke rumah sakit.
Chika yang masih tidur di dalam kamarnya langsung terbangun saat mendengar pintu diketuk disertai suara Christy memanggil namanya. Sebelum menemui Christy, Chika dibuat kaget sekaligus setelah melihat jam menunjukan pukul 05.20 karena sekarang terlalu pagi untuk orang bertamu ke apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music and Love: NF STAR
FanfictionPerjalanan cinta personil dan ex personil NF STAR