Jinan, Shani dan Dozy akhirnya sampai juga di rumah di Jinan. Mereka dijemput oleh ayahnya Jinan dengan mobil. Setelah mobil berhenti, mereka turun lalu mengeluarkan barang bawaan mereka yaitu 3 tas ransel, 2 koper, 3 kotak berisi gitar, keyboard dan gitar bass dari bagasi.
Dengan baik hati Jinan dan ayahnya membantu membawakan kotak alat musik milik Shani dan Dozy selagi sang pemilik membawa koper masing-masing.
"Assalamualaikum, Mama, Dek," ucap Jinan saat masuk ke dalam rumah.
"Walaikumsalam."
Ibu dan adik Jinan langsung menghampiri ayah Jinan dan rombongan yang sudah mereka tunggu kedatangannya terutama Jinan hampir satu minggu tidak di rumah.
"Ma, Adek ini temen Kakak yang Kakak ceritain," ucap Jinan menunjuk Shani dan Dozy.
"Hallo, Ibu, Adek, saya Shani," ucap Shani sambil salim.
"Saya Dozy," sambung Dozy turut salim.
"Saya Tara, dan ini Mira adiknya Jinan," balas ibu Jinan memperkenalkan dirinya dan adiknya Jinan.
"Ih! Mama. Adek 'kan mau ngenalin diri sendiri sama kakak ganteng," protes Mira yang bernama Amirah Fatin Safeer.
"Jangan genit deh." Jinan memutar malas matanya dengan adiknya yang genit jika bertemu cowok tampan.
"Shani, Dozy, yuk kita ke kamar kalian," ucap ayah Jinan bernama Anton Safeer mulai berjalan menuju kamar yang sudah dipersiapkan untuk Jinan dan Dozy.
"Iya, Pak," jawab Jinan dan Dozy mulai mengikuti bersama Jinan.
"Adek, sini bantu Mama siapin meja," ucap Tara sambil menarik tangan Mira yang hendak mengikuti ayahnya, kakaknya dan 2 teman kakaknya.
"Mama gak asik ah," kesal Mira yang ingin mengenal dengan 2 teman kakaknya.
Setibanya di kamar, mereka meletakan barang bawaan. Lalu Anton pergi meninggalkan 3 remaja di sana yang Shani dan Dozy langsung memindahkan pakaian yang mereka bawa ke lemari sementara Jinan membaca sebuah buku yang ia ambil dari koper Shani.
"Banyak juga lagu yang lu ciptain, Mas," ucap Jinan yang membaca buku yang berisi lirik lagu yang diciptakan Shani.
"Shani itu otaknya cepat berfikir. Apa yang ia lihat, dengar atau ia alami sendiri langsung ditulis jadi sebuah lagu. Cuma sampe saat ini belum ada lagu-lagu ciptaannya yang band kita dulu atau musisi Jogja bawain," jelas Dozy mengenai kehebatan Shani dalam menciptakan sebuah lagu.
"Pernah dibawain saat latihan grup kalian sebelumnya?" tanya Jinan.
"Belum pernah juga, Nan. Karena saya tuh merasa lagu yang saya ciptakan tidak cocok dengan band saya dan Dozy sebelumnya terutama karakter vokal dari sang vokalis," jelas Shani memberitahu alasannya lagu-lagu ciptaannya belum pernah dibawakan oleh siapapun.
Tok tok tok
"Kakak-Kakak, sekarang kita makan malam," ucap Mira setelah mengetuk pintu yang membuat Jinan, Shani dan Dozy menoleh.
"Iya, Dek," jawab Jinan lalu menatap 2 temannya. "Yuk, Mas, kita makan."
Jinan menaruh buku di atas ranjang lalu berjalan keluar disusul Shani dan Dozy yang sudah selesai memindahkan pakaian yang mereka bawa ke lemari.
Di meja makan sudah ada Anton dan Tara yang sudah duduk di kursi menunggu. Jinan, Mira, Shani dan Dozy langsung duduk di kursi masing-masing lalu secara bergantian menyendokan nasi lalu mengambil lauk ke piring.
"Kalian ini bisa kenal dan berteman itu gimana ceritanya? Saya kaget waktu Jinan izin mau ke Jogja ketemu temannya, padahal belum waktunya libur," ucap Tara yang begitu penasaran terlebih baru mengetahui putra sulungnya itu punya teman di Jogja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music and Love: NF STAR
Fiksi PenggemarPerjalanan cinta personil dan ex personil NF STAR