5

947 66 8
                                    

Shani, Jinan dan Dozy baru saja sampai di kafe yang akan jadi tempat mereka manggung yang diinfokan oleh Gracia saat mereka bertemu di event kompetisi dance dan band SMA/SMK se-Jakarta 2 hari lalu.

Ketiga laki-laki itu usai turun dari mobil yang dikemudikan Jinan langsung memasuki kafe menemui Gracia yang sudah datang menunggu kedatangan mereka. Saat masuk ke dalam kafe yang cukup ramai, mereka melihat Gracia sedang bersama seorang wanita.

"Gracia, maaf ya kita baru datang," ucap Shani merasa tidak enak sudah membuat Gracia dan wanita itu itu menunggu.

"Gapapa, Mas. Kan ini baru jam 8 kurang 15, sedangkan kalian tampil jam 8," ucap Gracia tidak mempermasalahkan keterlambatanu Shani, Jinan dan Dozy.

"Mereka yang akan ngeband di kafe saya, Gracia?" tanya si wanita yang ternyata owner kafe.

"Iya, Tante Rica. Mereka bertiga yang akan ngeband di sini yang pernah Gracia bilang waktu itu," jawab Gracia.

"Saya Rica, owner Primavera Cafe," ucap owner kafe sambil mengulurkan tangan yang langsung dijabat bergantian Shani, Dozy dan Jinan.

"Shani, Bu."

"Dozy."

"Jinan."

"Kalian hanya bertiga?" tanya Rica.

"Iya, Bu. Band kami sementara hanya tiga personil," jawab Shani.

"Sementara?"

"Mereka sedang menyeleksi 2 orang untuk posisi vokalis dan gitaris, jadi saat mereka dan 2 orang yang diseleksi sama-sama mau bekerja sama maka akan jadi 5 personil," jelas Gracia memberitahu.

"Oh gitu. Sekarang kalian siap-siap ke panggung sambil nunggu 2 teman kalian datang," ucap Rica menunjuk panggung untuk penyanyi dan band tampil di kafenya.

Shani, Jinan dan Dozy langsung menuju panggung. Saat berjalan ke sana, Shani mengeluarkan handphone-nya yang berbunyi dan bergetar ada chat masuk. Dilihatnya ada 2 chat dari Febi.

Febian:
Mas, gua gak bisa datang karena Kak Viny mau kumpul sama teman-temannya di Primavera Cafe. Lu paham kan alasan gua ini?

"Nan, Doz, si Febi gak bisa dateng," ucap Shani yang membuat Jinan yang hendak ke balik drum dan Dozy yang membuka kotak bass jadi menoleh.

"Kenapa gak bisa dateng?" tanya Jinan.

"Kakaknya ke kafe ini. Febi gak mau kakaknya lihat dia tampil sama gue," jawab Shani memberitahu alasan Febi.

Kini Shani mulai belajar berbicara gue-lu saat berbicara ke orang atau laki-laki yang usianya sama atau tidak jauh darinya atas saran Jinan. Begitupun juga Dozy.

"Bisa bertengkar nanti kalau Febi ikut," ucap Dozy mengerti alasan Febi tidak datang.

"Karena Febi gak datang, gimana kalo dia yang gantiin malam ini?" Jinan melihat dan menunjuk seseorang di salah satu meja yang tengah berkumpul dengan teman-temannya.

"Oh Zahran. Gue sih setuju, Nan," ucap Shani saat melihat siapa yang dimaksud dan dilihat oleh Jinan.

"Gue juga setuju," sambung Dozy.

"Gua coba ajak ya," ucap Jinan langsung pergi turun dari panggung menghampiri Zahran.

Shani dan Dozy langsung bersiap-siap dengan gitar dan bass yang mereka bawa walaupun di panggung sudah tersedia alat musik. Setelah mencolokan kabel ke alat musik mereka, Shani dan Dozy memindah keyboard agar sedikit ke depan dan posisinya serong karena Shani juga akan bermain keyboard.

Music and Love: NF STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang