Haruto berasal dari keluarga pack terbesar dan sangat berkuasa. Di pimpin oleh sang ayah sekaligus Raja, Watanabe Hanbin dan Ibu Haruto. Sang ayah adalah raja sekaligus pemimpin pack bagian Barat lalu Haruto sendiri merupakan anak terakhir dari keluarga Watanabe. Sang kakak, Yoshinori adalah seorang Alpha yang juga menjabat sebagai Panglima perang kepercayaan sang Raja.
Haruto sendiri adalah anak bungsu yang memang di siapkan untuk selalu mendampingi sang Ibu dan bisa mendampingi sang ayah jika memang keadaan mendesak. Hanbin tidak pernah menganggap Haruto lemah karena bukan seorang Alpha justru Hanbin sengaja menambah jam latihan berburu Haruto dan harus di latih langsung oleh sang kakak. Haruto pun tidak keberatan sama sekali bahkan dia bersyukur sang ayah tidak membeda-bedakannya dengan sang kakak.
Selama ini Haruto selalu menganggap dirinya adalah seorang beta yang di percayai oleh keluarga serta teman-temannya meskipun awalnya teman-temannya menganggapnya seorang Alpha karena posturnya yang tinggi dan bentuk wajahnya yang tajam walaupun jika di perhatikan, banyak sisi manis yang sering Haruto tunjukkan. Haruto mempunyai sifat yang sangat bertolak belakang dengan sang kakak, jika sang kakak adalah sosok yang tegas, lembut dan sangat perhatian namun berbeda dengan Haruto. Bisa di katakan Haruto adalah sosok yang pendiam dan terkesan dingin dengan orang asing.
Saat pertemuan keluarga Pack Barat pun, Haruto hanya berdiri sedikit di belakang sang Ibu untuk menjalankan tugasnya. Jika beruntung, tiga atau empat kalimat bisa terucap dari mulutnya namun jika tidak, maka dia hanya akan diam di belakang sang ratu dan menatap tajam di sekeliling aula pertemuan memastikan Ibu sekaligus Ratunya aman dari serangan yang bisa saja tiba-tiba muncul.
Sebenarnya banyak sekali yang ingin menjadikan Haruto menantu ataupun pasangan namun semua di tolak oleh Haruto. Tak jarang juga Haruto mendapatkan surat cinta ataupun pernyataan cinta dari para omega maupun Alpha yang jujur saja membuatnya risih.
Seperti saat ini, Haruto dan Asahi tengah duduk di bangku panjang tepat di bawah pohon maple. Asahi dengan buku di tangannya dan Haruto yang hanya menatap danau di depannya.
"Asahii..." panggil Haruto. Asahi mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang ia baca.
"Hm? Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Asahi. Haruto menghela nafasnya berat. Asahi menutup bukunya lalu sedikit menggeser duduknya agar berdekatan dengan Haruto. Tangannya bergerak menarik Haruto untuk berhadapan dengannya.
Haruto masih setia dengan diamnya membuat Asahi semakin khawatir.
"Heii.. Kau tidak apa-apa?" tanya Asahi sekali lagi. Tangannya menangkup pipi Haruto pelan dan menatapnya khawatir. Haruto jarang sekali menunjukkan keluh kesahnya.
"Bagaimana jika aku bukanlah seorang beta?" tanya Haruto. Asahi melepaskan tangannya dari pipi Haruto dan kini menggenggam tangan Haruto.
"Kenapa berpikir seperti itu? Kau merasakan sesuatu?"
"Tidak atau mungkin belum. Entahlah. Aku takut jika selama ini aku bukanlah seorang beta sedangkan seluruh masyarakat pack Barat tau jika aku adalah beta." Asahi tersenyum maklum. Berbeda dengannya yang berasal dari keluarga biasa, Haruto itu berasal dari keluarga terpandang, anak dari pemimpin Pack nya tentu saja banyak hal yang di pikirkannya.
"Haruto.. Dengarkan aku" Asahi menangkup pipi lembut Haruto dan menatapnya lekat.
"Rakyatmu sangat mencintaimu. Entah kau itu Alpha, Beta ataupun Omega. Mereka menyayangimu, Ru. Bahkan seluruh rakyat termasuk aku pun mengagumi kegigihanmu. Jadi berhenti berpikir yang macam-macam. Walaupun nantinya kau bukanlah seorang beta, aku dan rakyatmu akan tetap ada untukmu." jelas Asahi. Haruto menunduk dalam. Entahlah dia merasa ada yang salah dengan dirinya, dia memang selalu mengatakan di manapun dia berada jika dia adalah seorang beta namun jauh di lubuk hatinya ada sesuatu yang menolak dan Haruto tidak tau apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINO S1 (END)
WerewolfHaruto merasa dirinya memanglah seorang Beta dari keluarga Watanabe. Dia yakin seratus persen karena dia tidak mengalami heat saat umurnya genap 17 tahun hingga kini ia 19 tahun dan berada di tingkat akhir sekolah menengah atas. Namun apakah pemikir...