WARNING ⚠️
18+ 🔞
RESIKO DI TANGGUNG PENUMPANG MAKASIH 💓"Ayo menikah. Kita mulai semua dari awal, kau bersedia?"
"......" Haruto terdiam mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut alpha di depannya. Tangannya ia bawa untuk menggenggam erat tangan besar Jeongwoo dan mengusap lembut dengan ibu jari nya.
"Jawabanku ada di keputusan ayahku. Cepatlah pulih, setelah itu bicarakan semuanya dengannya."
"Aku ingin tau jawabanmu, Ru." Haruto tersenyum sembari menatap tautan tangan mereka.
"Kau ingin aku menjawab apa?" tanya sang omega.
"Ru" Haruto mendongak dan sontak tertawa pelan melihat raut wajah memelas Jeongwoo di depannya.
"Aku mau." Jeongwoo terdiam kaku dan mengerjapkan matanya cepat.
"Hah? Kau jawab apa? Ulangi lagi"
"Aku mau, Jeongwoo" Senyum lebar di bibir tebal alpha Park itu muncul menandakan jika dirinya benar-benar bahagia kali ini. Omeganya akan kembali padanya, dirinya hanya perlu meyakinkan ayah omega itu agar bisa kembali memiliki sang pujaan hati. Tangan besarnya terangkat dan menangkup wajah lucu omeganya. Menariknya pelan hingga hidung mancung keduanya bersentuhan membuat Jeongwoo maupun Haruto tertawa. Jeongwoo menggesekkan hidungnya dengan hidung omeganya gemas.
"Jeongwoo~ geli" Jeongwoo menghentikan kegiatannya membuat Haruto membuka mata bulatnya perlahan dan langsung bersitatap dengan mata tajam bak serigala milik alphanya.
"Aku mencintaimu, sangat" ucap Jeongwoo. Haruto memajukan bibirnya dan mengecup singkat bibir Jeongwoo lalu terkekeh geli setelahnya.
"Kau sudah tau jawabannya, kan?" Jeongwoo menggeleng pelan.
"Aku tidak mau membaca pikiranmu saat ini. Kau harus mengatakannya langsung padaku" Haruto menghela nafas pelan dan tersenyum manis.
"Aku juga mencintaimu. Terimakasih sudah membuktikan padaku jika kau benar-benar mencintaiku, Woo" Dada alpha itu kini sungguh berisik. Detak jantungnya kini berdetak keras seperti bunyi drum yang selalu ia dengar saat pawai. Tapi detakan ini sangat menyenangkan untuknya. Ia pun mendekatkan wajahnya membuat Haruto reflek menutup matanya dan
Cup
Kedua bilah bibir itu kembali bertemu dan saling menyalurkan cinta satu sama lain. Jeongwoo kini melumat pelan bibir merah omeganya dan di balas serupa oleh omeganya. Kepala keduanya beberapa kali miring ke kanan maupun kiri untuk mendapatkan posisi yang pas untuk kedua bibir mereka bertemu.
"Eungh" lenguhan pelan keluar dari mulut Haruto saat Jeongwoo dengan sengaja menggigit pelan bibir bawah Haruto. Bibir merah itu terbuka dan Jeongwoo pun melesakkan lidahnya untuk mengeksplor isi mulut omega cantik di depannya ini. Lidahnya kini menarik lidah sang tuan rumah dan saling membelit.
"Mmhhh" Haruto yang merasa pasokan udaranya menipis pun menepuk bahu lebar Jeongwoo. Alpha itu pun dengan terpaksa melepas ciumannya dan menatap lekat Haruto yang kini mencoba memasok udara untuk paru-parunya.
Cup
Cup
Cup
Haruto tertawa kecil di sela-sela kegiatannya mengais udara saat alpha di depannya kini menciumi pipinya berkali-kali.
"Gelii, Jeongwoo" tangan lentiknya mendorong pelan wajah Jeongwoo untuk menghentikan alpha itu yang masih menciumi pipinya.
"Jeongwoo~~ Sudahh~" rengek Haruto. Jeongwoo terkekeh pelan dan menjauhkan wajahnya. Haruto merengut kesal karena Jeongwoo memberinya kecupan basah di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINO S1 (END)
Hombres LoboHaruto merasa dirinya memanglah seorang Beta dari keluarga Watanabe. Dia yakin seratus persen karena dia tidak mengalami heat saat umurnya genap 17 tahun hingga kini ia 19 tahun dan berada di tingkat akhir sekolah menengah atas. Namun apakah pemikir...