Dodici 🔞

9.4K 639 92
                                    

WARNING ⚠️
18+ 🔞
.

.

.

Entah karena memang kelelahan atau terlalu nyaman berpelukan keduanya tertidur sejenak hingga suara ketukan pintu membangunkan Jeongwoo. Matanya mengerjap pelan lalu menoleh ke arah pintu, Ia pun berjalan ke arah pintu dan membukanya. Oh ternyata Yoshi, kakak Haruto.

"Kalian tidur?"

"Iyaa. Tadi kami sedang membicarakan beberapa hal dan tiba-tiba saja tertidur." jawab Jeongwoo. Yoshi mengangguk pelan.

"Kau ingin bertemu Haru? Biar aku bangunkan." Yoshi menggeleng cepat, mencegah Jeongwoo yang akan membangunkan Haruto.

"Jangan. Mungkin dia kelelahan, acara pun masih 2 jam lagi. Kau bisa lanjutkan istirahatmu, aku ke bawah dulu" ucap Yoshi. Ia pun membalikkan badannya dan meninggalkan Jeongwoo seorang diri. Alpha itu menutup kembali pintunya dan segera merebahkan kembali tubuhnya. Jujur saja, Ia masih sangat mengantuk, berhubung acara masih lama, Ia akan kembali tidur. Belum tertutup sempurna, mata tajam itu terbuka lalu dirinya kembali duduk.

"Pantas saja tidak nyaman." gumam Jeongwoo sembari membuka pakaian luarnya hingga yang melekat di tubuhnya adalah kemeja putih satin yang cukup tipis. Kepalanya menoleh kesamping dan meringis pelan melihat Haruto yang tertidur masih dengan pakaian formalnya. Ia pun berinisiatif membuka pakaian luar Haruto dengan hati-hati, sesekali matanya memastikan Haruto masih tertidur pulas.

Jeongwoo menghela nafasnya lega ketika, pakaian luar istrinya terlepas dari tubuhnya. Setidaknya istrinya dapat tidur dengan nyaman. Setelah meletakkan pakaian luar mereka di sofa, Jeongwoo kembali merebahkan dirinya dengan posisi miring tepat berhadapan dengan sang istri. Tangannya terangkat untuk menyingkirkan surai panjang Haruto yang menutupi mata bulatnya. Telunjuknya bergerak dari dahi menuju hidung mancung sang istri dan terakhir bibir merah Haruto. Bibir itu kembali mengingatkannya pada kejadian semalam, membuat otaknya kembali berpikir yang tidak-tidak.

Bahkan hanya mengingat kejadian semalam saja membuat tubuhnya sedikit panas. Alpha itu memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya dalam, mencoba menahan nafsunya yang tiba-tiba saja naik hanya dengan dengan melihat bibir merah Haruto.

Ia pun menarik Haruto ke dalam pelukannya dan memejamkan matanya erat, mencoba untuk kembali tidur. Tak lama matanya memberat dan Ia pun tertidur pulas.

.

.

Tok tok tok

"Eungh" lenguhan pelan keluar dari mulut Haruto. Mata bulatnya mengerjap pelan lalu menyingkirkan tangan suaminya dari pinggangnya. Ia pun berjalan dan membuka pintunya.

"Ibu.."

Ibu Haruto hanya tertawa pelan melihat wajah khas bangun tidur putra bungsunya. Kepalanya sedikit melongok ke dalam dan memberikan senyuman jahil kepada anak bungsunya membuat Haruto mengernyitkan dahinya bingung.

"Dasar pengantin baru. Ibu jadi ingat saat awal-awal menikah dengan ayahmu. Kami banyak menghabiskan waktu dengan bercerita sambil memeluk satu sama lain dan ternyata itu menurun padamu dan Jeongwoo yaa" Pipi gembil itu seketika memerah karena di goda Ibu nya sendiri. Sang Ibu tertawa pelan dan mengusak surai tebal Haruto gemas.

DESTINO S1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang