Tredici

5.8K 544 86
                                    

Paginya, Jeongwoo dan Haruto sudah bersiap untuk kembali menuju Pack Timur namun mereka harus menunda keberangkatan karena Rowoon yang sedikit rewel karena akan berpisah dengan kakek, nenek dan pamannya. Bahkan bujukan Haruto dan Jeongwoo sama sekali tidak mempan untuk mengajak Rowoon kembali. Haruto menghela nafas pelan lalu mendekati Rowoon yang masih setia memeluk paman tampan kesayangannya.

"Rowoonie masih ingin di sini?" tanya Haruto. Rowoon mengangguk cepat dan menatap Haruto dengan tatapan memelas.

"Baiklah. Rowoon boleh di sini tapi hanya satu minggu saja, hm?" ucap Haruto. Rowoon dengan cepat mengangkat kepalanya dan menatap Haruto senang.

"Bolehh? Benar boleh?" tanya Rowoon. Haruto tertawa pelan dan mengangguk.

"Yess!! Euh tapi bu, satu minggu itu berapa hari? 7?" tanya Rowoon sembari menghitung menggunakan jari mungilnya. Yoshi yang sedari tadi hanya mendengar, tidak kuat menahan gemas pada keponakan lucunya. Ia pun mencium pipi bulat Rowoon berkali-kali membuat anak itu memekik geli.

"Iya.. 7 hari. Cukup kan?" Rowoon mengangguk cepat dan kini melebarkan tangannya ke arah Hanbin yang langsung di sambut dengan senang hati oleh sang kakek.
Haruto berpikir, kapan Rowoon akan di perlakukan seperti itu oleh Junhoe? Matanya mendadak sendu mengingat Junhoe yang sama sekali tidak mau menyentuh bahkan mengajak Rowoon berbicara. Jeongwoo yang menyadari ada yang salah dengan istrinya pun menepuk pelan kepala Haruto.

"Ada apa?" tanya Jeongwoo khawatir. Haruto menggeleng cepat dan memasang senyum manisnya.

"Ahh tidak. Aku hanya sedikit sedih karena satu mingguku akan sepi tanpa Rowoon" jawab Haruto. Jeongwoo mengangguk dan merangkul Haruto lalu mereka pun berpamitan untuk kembali.

Selama dalam perjalanan, Jeongwoo dan Haruto membicarakan banyak hal. Tautan tangan keduanya pun tidak pernah terlepas. Berbeda dengan dua orang di belakangnya, Asahi dan Jaehyuk. Jaehyuk memang menyusul untuk mengawal perjalanan pulang Jeongwoo dan Haruto. Kedua orang tersebut tidak terlibat pembicaraan sama sekali.

Saat melewati danau kecil, Asahi terdiam. Itu adalah tempat favoritnya bersama Jaehyuk dulu. Matanya berkaca-kaca saat kepingan-kepingan memori berlomba-lomba masuk ke pikirannya. Tanpa di sadari, Jaehyuk pun ikut merasa tidak asing dengan danau yang ada di tepi hutan itu. Rasa-rasanya Ia sering ada di sana tetapi Ia tidak mengingat kapan dan bersama siapa.

Haruto melirik ke belakang dan menghembuskan nafas panjang membuat Jeongwoo menatapnya bingung.

"Ada apa?" bisik Jeongwoo.

"Asahi sedih. Danau itu adalah tempat yang sering Jaehyuk dan Asahi kunjungi" jawab Haruto. Jeongwoo mengangguk mengerti.

"Aku sangat ingin membantu mereka tapi Asahi sendiri yang ingin mengatasi masalahnya sendiri"

"Iya. Kita lihat saja nanti" ucap Haruto. Jeongwoo melanjutkan penjelasannya tentang Pack Timur. Bagaimanapun sebelum Haruto masuk dan terlibat dalam urusan kerajaan, Ia harus tau seluk beluk dan sistem pemerintahan Pack Timur terlebih dahulu. Hingga tidak terasa, mereka telah sampai di gerbang utama Pack Timur. Jaehyuk dengan sigap membuka gerbang tersebut.

"Terima kasih, hyung" Jaehyuk menunduk sekilas untuk menjawabnya. Jeongwoo, Haruto dan Asahi langsung berbelok ke kanan menuju kastil dimana ketiganya tinggal. Ternyata di dalam sana sudah ada sang Ibu yang sedang membantu maid membersihkan meja di ruang tengah.

"Ibu" sapa Haruto. Sang Ibu mertua menoleh dan melebarkan tangannya, siap menyambut Haruto ke dalam pelukannya.

"Bagaimana di sana?" tanya sang Ibu

"menyenangkan, bu. Sayang sekali, Ibu tidak ikut denganku" ucap Haruto.

"Maafkan Ibu ya. Kemarin Ibu harus menemani ayahmu untuk mengurus berkas-berkas penting sebelum menyerahkan sepenuhnya kepada Jeongwoo" Haruto tersenyum manis dan mengangguk. Lalu mereka duduk di sofa dan membicarakan banyak hal, lebih tepatnya Haruto menceritakan apa saja yang Ia lakukan di Pack Barat sesekali sang Ibu menanggapi dan tersenyum gemas melihat berbagai ekspresi yang Haruto tunjukkan. Jeongwoo mendengus kesal karena dirinya di abaikan sedangkan Asahi sudah lebih dulu masuk ke kamarnya.

DESTINO S1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang