Ventiquattro

5.4K 456 158
                                    

Setelah mendengar perkataan sang keponakan, wanita itu langsung menghampiri Junhoe dan menarik lengannya sedikit menjauh dari kerumunan.

"Anak dari Watanabe itu---"

"Haruto. Biasakan memanggil namanya. Dia memiliki nama bukan hanya gelar keluarganya saja." tegur Junhoe. Wanita itu menatap alpha di depannya dengan tatapan tidak percaya. Pasalnya, dulu Junhoe sangat tidak menyukai Haruto tapi saat ini bahkan alpha itu menegurnya.

"Kuharap kau memiliki sopan santun di depannya. Aku salah telah menyia-nyiakan menantu sebaik dan setulus Haruto. Aku tidak ingin dirinya pergi untuk yang kedua kalinya, dan dia mendengar ucapanmu saat pesta pernikahannya dengan Jeongwoo. Kuharap kau menunjukkan sikap sopanmu, karena bagaimanapun juga, dia adalah Ratu Pack dan dia tidak pantas di rendahkan oleh seseorang yang ada di bawahnya. Jika aku masih mendengar perkataan tidak baik tentang Ratu, kau lah orang pertama yang akan aku salahkan." ucap Junhoe lalu meninggalkan wanita yang kini terdiam kaku dan matanya menatap punggung lebar sepupunya tak percaya. Kepalanya mendongak ketika Jeongwoo meminta perhatian dari seluruh keluarganya.

"Maaf, aku menganggu acara jamuan kalian tapi izinkan aku mengatakan sesuatu untuk beberapa menit." Mata tajamnya menatap Junhoe dan Roseanne yang mengangguk, mempersilahkan Jeongwoo untuk berbicara.

"Aku akan mengumumkan sesuatu. Kabar baik maupun buruk untukku. Kabar baik yang akan aku sampaikan adalah aku dan Haruto sedang menunggu kelahiran anak kami. Ya, Haruto sedang mengandung anakku. Mungkin kalian semua mengira bahwa Haruto adalah beta namun tidak. Dia adalah omega. Untuk kabar buruknya, benar bahwa kami berpisah karena kesalahanku. Aku tidak ingin mendengar ucapan jika Haruto yang membuat kami berpisah. Akulah yang membuatnya pergi, akulah yang membuatnya harus berjuang saat kehamilannya." Jeongwoo menjeda ucapannya saat tenggorokannya tercekat karena menahan tangis. Ketika membicarakan Haruto, matanya tidak pernah bisa bohong. Mata penuh cinta namun juga penuh penyesalan.

"Haruto pergi karena ketidakadilanku sebagai Raja. Kuharap kalian yang tidak menyukainya untuk berhenti mengucapkan kata-kata yang tidak pantas untuknya terlebih lagi Haruto masihlah Pangeran Bungsu Pack Barat dan juga dia masihlah seorang Ratu. Jika aku mendengar ada ucapan tidak pantas mengenai omegaku, maka aku tidak segan untuk menghukumnya. Itu saja yang ingin kusampaikan, maaf aku masih belum bisa menjadi Raja yang seperti kalian harapkan. Silahkan di lanjutkan." Jeongwoo berbalik badan hendak menghampiri Rowoon namun sebuah suara membuatnya terdiam kaku.

"Apa aku masih bisa ikut di acara ini?" tanya seseorang itu. Jeongwoo dengan cepat membalikkan tubuhnya dan mendapati omeganya, Haruto tengah berdiri di kejauhan dan di dampingi Mashiho di sampingnya. Alpha itu melangkah lebar dan meraih kedua tangan omeganya.

"Kau.. Bagaimana bisa kau di sini? Kau--" Haruto hanya tersenyum di depannya.

"Mashi, kalian --"

"Apa aku terlambat?" tanya Haruto. Jeongwoo menatap lekat mata bulat di depannya.

"Tidak sama sekali. Ayo" Haruto mengedarkan pandangannya dan tersenyum manis ketika semua keluarga Jeongwoo menyambutnya dengan baik. Keputusannya tidak salah untuk kembali.

Flashback on

Setelah makan, Haruto mendudukan dirinya di kursi panjang depan rumah mereka dan di susul oleh Mashiho di sebelahnya.

"Dia pasti kecewa padaku" ucap Haruto. Mashiho sontak menoleh dan mengernyit bingung.

"Siapa? Yang Mulia Raja?" Haruto mengangguk pelan dan matanya menerwang ke depan. Dirinya merasa terlalu egois saat ini. Dia seharusnya menemani Jeongwoo, walaupun bukan sebagai pasangan tapi sebagai Ratu.

DESTINO S1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang